Platform Ini Ajak Generasi Muda Kenali Literasi Keuangan

Literasi keuangan di Indonesia masih rendah.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2022, 23:04 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta Sejak di bangku sekolah, mayoritas generasi muda Indonesia tidak menerima pengajaran formal untuk topik finansial, seperti bagaimana cara menabung, mengatur pengeluaran, mengetahui kebutuhan dan keinginan, dan lain-lain.

Padahal ini merupakan bentuk sederhana untuk memahami literasi keuangan. Imbasnya, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia tergolong rendah.

Sebagai bukti rendahnya literasi keuangan di Indonesia, Satgas Waspada Investasi (SWI) mencatat besarnya kerugian masyarakat akibat investasi bodong.

SWI menyebut, total kerugian masyarakat akibat investasi bodong mencapai hingga Rp 117 triliun sepanjang periode 2011-2021.

Tak ingin kejadian serupa terjadi di masa depan, Ternak Uang, sebuah platform edukasi yang berfokus di bidang keuangan dan investasi berinisiatif menggelar Ternak Uang (TU) for Students.

Ternak Uang (TU) for Students merupakan program pelatihan keuangan, mulai dari personal finance, produk investasi, sampai dengan business & career, yang secara terbuka diadakan untuk seluruh pelajar di Indonesia.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai keuangan dan investasi kepada masyarakat khususnya generasi muda, agar tidak mudah terjebak pada perilaku konsumtif akibat peer pressure, influencer, dan faktor-faktor lainnya.

“Literasi keuangan adalah pengetahuan fundamental yang perlu dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat. Penting untuk memulai edukasi ini sejak dini, khususnya dimulai dari kalangan pelajar dan mahasiswa," kata CEO dan Co-founder Ternak Uang Raymond Chin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/5/2022).

Di sisi lain, TU for Students juga dirancang untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia agar memiliki kemampuan dalam mengelola personal finance yang baik, khususnya untuk mempersiapkan diri menghadapi harga barang dan komoditas yang diprediksi akan terus naik hingga tahun 2030 mendatang.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pelaksanaan

Ilustrasi Anggaran Keuangan Credit: pexels.com/Breakingpic

Untuk pelaksanaannya, program ini akan diadakan melalui format seminar ke sekolah-sekolah dan kampus di beberapa daerah di Indonesia, yang dikemas secara hybrid learning. Sebagai pembuka, Universitas Indonesia menjadi titik pertama roadshow TU for Students.

Kampus berjuluk Yellow Jacket itu telah disambangi Ternak Uang for Students pada tanggal 21 Mei lalu, dalam gelaran The 12th Music Gallery.  

Setelah itu, roadshow akan berlanjut ke daerah-daerah lainnya di Indonesia, meliputi Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, hingga Pulau Sulawesi.

Perlu diingat, pelatihan finansial dalam program TU for Students diadakan secara gratis di sekolah dan universitas terpilih. 

Selanjutnya, pelajar atau mahasiswa yang mengikuti program ini memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam student community sebagai wadah untuk saling berkenalan, berdiskusi secara langsung dengan teman-teman dari seluruh Indonesia seputar topik keuangan. 

Selain itu, TU for Students juga menyediakan biweekly mentoring khusus para anggota bersama mentor-mentor Ternak Uang yang akan membahas topik-topik finansial lebih dalam lagi dengan kurikulum khusus pelajar. Rencananya biweekly mentoring ini akan diadakan pada tahun ajaran baru 2022.

“Sejak awal, Ternak Uang dibangun untuk membuka akses pendidikan terhadap keuangan dan investasi kepada setiap masyarakat. Harapannya, TU for Students dapat menjadi inisiatif penggerak yang melahirkan inisiatif serupa di kalangan masyarakat yang lebih luas," tutup Raymond.  

 


OJK Ingin Kampus Jadi Sentra Peningkatan Literasi Keuangan Digital

Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong perluasan akses keuangan bagi masyarakat melalui pengembangan digitalisasi yang dibarengi dengan edukasi serta literasi yang kuat dan luas.

Kampus diharapkan bisa menjadi sentra untuk mengembangkan dan meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman OJK dengan Universitas Sebelas Maret di Gedung Ki Hajar Dewantara, Kampus UNS, Surakarta.

“OJK mendukung terwujudnya pengembangan kapasitas SDM yang dapat memahami digitalisasi dan berbagai inovasi teknologi lainnya, agar terwujud perluasan akses digital bagi UMKM. Apalagi kita melihat potensi digitalisasi ekonomi Indonesia yang hingga tahun 2025 mencapai 146 miliar dolar AS, atau tumbuh 20 persen per tahunnya,” kata Wimboh, dikutip Minggu (29/5/2022).

Menurutnya, perkembangan teknologi serta penetrasi internet yang dapat diakses melalui smartphone menuntut dilakukannya transformasi teknologi di segala bidang, terutama di industri keuangan sekaligus menjawab ekspektasi masyarakat dan meningkatkan daya saing.

Kompleksitas produk dan layanan keuangan juga semakin tinggi dengan maraknya inovasi keuangan digital yang sangat masif terutama dalam bentuk transaksi financial technology termasuk perdagangan aset kripto pada masa mendatang.

Lebih lanjut Wimboh menyampaikan bahwa OJK mendukung upaya Pemerintah melakukan akselerasi digital melalui edukasi untuk meningkatkan literasi digital dan mengurangi gap pemahaman masyarakat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya