Mengenal Istilah Long Reach pada Busi Sepeda Motor

Tingginya peminat sepeda motor tidak terlepas dari kebutuhan mobilitas masyarakat di Indonesia. Selain itu, harga sepeda motor terbilang ramah di kantong, sesuai dengan pilihan dan selera.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2022, 20:00 WIB
Agar tidak tembus air, busi bisa diikat dengan isolasi khusus (Foto: mpm-motor.co.id)

Liputan6.com, Jakarta - Tingginya peminat sepeda motor tidak terlepas dari kebutuhan mobilitas masyarakat di Indonesia. Selain itu, harga sepeda motor terbilang ramah di kantong, sesuai dengan pilihan dan selera.

Nah, dari sekian komponen motor, satu spare part yang tidak boleh absen, terutama untuk motor matic, adalah busi atau spark plug.

Fungsi utamanya ialah memantikkan api untuk memicu pembakaran di dalam silinder yang kemudian dikonversi menjadi tenaga. Busi sendiri ada banyak sekali macamnya, salah satunya merek NGK yang sudah fasih ditemukan di pasaran.

Ada satu busi NGK yang menarik perhatian dengan tipe Laser Iridium LMAR8BI-9.

Busi ini biasa digunakan untuk motor matik bongsor seperti Yamaha Xmax.

Menurut buletin teknis yang dipublikasikan PT NGK Indonesia bulan Mei 2020 lalu, maksud fitur long reach ini adalah ulirnya yang cukup panjang, mencapai 26,5 mm.

Penggunaan ulir panjang itu diklaim mampu meningkatkan efisiensi pada ruang bakar dengan penampang pendinginan lebih besar, utamanya untuk motor dengan performa tinggi (kapasitas besar - kompresi ruang bakar tinggi).

Busi Honda PCX dan ADV

Selain tipe di atas, ada juga NGK MR8K-9 yang sama-sama mengadopsi fitur serupa.

Busi ini malah memiliki fitur anti-spark erosion & anti-oxidation yang mampu meningkatkan performa pengapian.

NGK sendiri berani mengklaim bahwa produk mereka itu memiliki masa penggunaan yang lebih panjang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Buat yang Baru Pulang Mudik Naik Motor, Segera Lakukan Hal-Hal Ini

Usai digunakan untuk perjalanan jauh dan kerap menemui kemacetan saat mudik Lebaran, ada baiknya dilakukan pengecekan kembali agar tunggangan tetap prima saat digunakan sebagai mobilitas harian.

Berikut rangkuman tips yang diberikan dari beberapa agen pemegang merek sepeda motor:

1. Mencuci motor

Langkah pertama usai digunakan jarak jauh, sebaiknya cuci sepeda motor karena tidak dipungkiri ada kotoran yang menempel di bodi dan bagian-bagian lain yang sulit dijangkau seperti area bawah motor atau area mesin.

Bilas seluruh bagian motor terlebih dahulu untuk merontokan kotoran-kotoran yang menempel, lalu usap seluruh bagian motor dengan sabun khusus sepeda motor dan spon lembut.

Untuk bagian yang sulit dijangkau dapat menggunakan sikat. Setelah itu bilas kembali motor dengan air bersih dan lap hingga mengering.

2. Ganti oli

Sebaiknya ganti oli untuk tetap menjaga performa sepeda motor tetap prima. Untuk oli mesin, direkomendasikan melakukan penggantian setiap 4.000 km atau sesuai dengan jadwal yang ada pada buku service.

Selain pelumas mesin, oli yang perlu dicek juga adalah oli gear, terutama pada motor matic. Sementara untuk oli matic masa pergantiannya setiap 8.000 km per 2 tahun.

3. Cek filter udara udara

Dalam melakukan perjalanan jauh pasti banyak kotoran atau debu yang menempel pada sepeda motor, termasuk pada bagian filter udara. Kondisi saringan udara yang kotor akan membuat motor menjadi tidak bertenaga dan boros bahan bakar.

Lakukan pengecekan filter udara apabila kondisinya sangat kotor dan gantilah dengan yang baru, untuk penggantiannya dilakukan setiap 12.000 km. Pengecekan sebaiknya dilakukan lebih sering jika sepeda motor dikendarai di daerah yang basah atau berdebu.

4. Mengecek busi

Ceklah busi setiap 4000 Km dan ganti setiap 8000 Km. Jika busi masih dalam keadaan bagus, lakukan pembersihan busi itu sendiri. Akan tetapi, bila ada sedikit saja indikasi busi motor mengalami kendala sebaiknya menggantinya dengan busi original yang baru.

5. Pastikan rem berfungsi

Rem memiliki peran penting terutama dalam sektor keselamatan. Intensitas pengereman yang tinggi pada saat melakukan perjalanan jauh membuat rem cepet haus, khususnya ampas rem yang mulai menipis.

Jika kampas rem sudah terindikasi habis atau tipis maka segera ganti dengan yang baru. Namun, jika kondisi kampas rem masih bagus, tetap perlu dibersihkan agar area pengereman terhindar dari kotoran atau pasir yang dapat menghambat proses pengereman.

6. Mengecek kondisi ban

Pemeriksaan secara rutin kondisi tekanan angin ban serta kondisi ban menjadi kunci dalam berkendara yang aman dan nyaman. Ban yang sudah tipis karena habis terpakai dapat membahayakan bagi pengendara.

Secara petunjuk pemakaian, cek kondisi ban setiap 4000 km, jika kurang bagus dapat segera diganti dan dengan tekanan udara yang sesuai spesifikasi dari ban tersebut.

7. Gear Sprocket dan Rantai

Untuk tipe motor bertransmisi manual, cek kondisi gear dan rantai apakah kendor atau terlalu kencang. Rantai yang terlalu kendor atau kencang dapat merusak beberapa sistem gear serta membahayakan.

Sementara untuk skutik, dapat cek di bagian CVT dan V-Belt. Sementara lakukan pengecekan setiap 8000 km dan penggantian V-Belt setiap 24.000Km. Jika sudah masuk di waktu tersebut disarankan untuk segera diganti.

8. Cek kinerja suspensi

Pasca perjalan jauh yang melewati berbagai kondisi medan, termasuk jalanan jelek berlubang, berbatu, dan bergelombang sangat mungkin membuat kinerja suspensi motor menjadi tidak lagi optimal.

Karena itu penting untuk turut mengecek kondisi suspensi pada sepeda motor. Salah satu cara pengecekan yang dapat dilakukan adalah dengan menekan suspensi dan melihat reaksinya.

Jika suspensi cepat merenggang keposisi semula dan terasa keras ketika sepeda motor melewati jalan belubang ataupun bergelombang besar kemungkinan volume oli suspensi pada tabung telah berkurang akibat adanya kebocoran di karet seal.

Jika sudah demikian, segera bawa sepeda motor anda ke bengkel resmi terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

9. Cek aki

Komponen lain yang perlu dilakukan pengecekan adalah aki atau battery untuk memastikan kondisinya tidak lemah atau soak sehingga fungsi kelistrikan sepeda motor bekerja dengan baik, termasuk fungsi starter engine untuk menghidupkan mesin.

Pengecekan aki dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti meraba permukaan bodi aki dan memastikan tidak menggembung yang mengindikasikan bahwa kondisi aki sudah mulai rusak.

Lalu gunakan juga voltmeter untuk memantau voltase aki motor yang pada kondisi normal berada dikisaran angka 12,4 volt.

Jika ingin lebih praktis, pengecekan voltase aki juga dapat dilakukan dengan melihat indikator voltase aki yang tertera di speedometer.

10. Memeriksa baut

Terakhir, ketika melakukan pengecekan ban pengendara juga dapat sekalian memantau kondisi baut pengikat mesin dan kaki-kaki motor guna memastikan semuanya dalam kondisi kencang.

Karena vibrasi yang timbul pada saat berkendara jauh dan melewati jalanan rusak dapat berpotensi membuat baut-baut pada sepeda motor menjadi kendor.

Untuk menjaga performa motor tetap optimal, maka pengendara sangat disarankan untuk melakukan langkah-langkah perawatan diatas.

Namun, jika dirasa sulit untuk dikerjakan sendiri, pengguna sepeda motor bisa segera membawa kendaraan ke bengkel resmi terdekat.

Sumber: Otosia.com

INFOGRAFIS: Deretan Prestasi Mendunia Artis Korea (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya