Liputan6.com, Bern - Kepala Kepolisian Maritim Bern menyampaikan bahwa pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, atau Eril, di sungai Aare, kota Bern hari ini masih terfokus pada area di antara dua pintu air, serta patroli intensif pada wilayah setelah pintu air ke-2.
Pada keterangannya saat bertemu orang tua Eril di salah satu boat house atau rumah kapal di wilayah Wohlensee, Polisi Maritim Bern juga memastikan bahwa berbagai komunitas di sepanjang bantaran sungai Aare telah terinformasikan dengan baik, untuk memperluas keterlibatan unsur masyarakat dalam upaya pencarian, seperti Klub Pendayung, Klub Pemancing, dan komunitas berkebun.
Baca Juga
Advertisement
Menurut perkiraan, kondisi cuaca di kota Bern pada beberapa hari ke depan diprediksi akan hujan, dengan badai di area pegunungan. Hal ini akan sangat mempengaruhi kondisi air di sungai Aare, demikian dikutip dari laman Kemlu RI, Rabu (1/6/2022).
Polisi Maritim Bern akan melanjutkan pencarian intensif besok hari dengan metode yang sama dengan sebelumnya: patroli darat, perahu, drone. Keputusan menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu.
Selain terus memantau secara dekat pencarian oleh Polisi Maritim, orang tua Eril, Ridwan Kamil beserta Ibu Atalia, juga terus melakukan usaha mandiri untuk memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran sungai Aare. Rute yang ditempuh oleh orang tua Eril termasuk rute darat dan beberapa wilayah perairan yang masih aman untuk dijelajahi manusia.
KBRI Bern mendapatkan kabar hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada hari Kamis (26/5) pokul 11.24 setempat. Upaya pencarian Eril oleh tim SAR melibatkan unsur Polisi, Polisi Maritim, dan Pemadam Kebakaran, serta didukung oleh Pemerintah Kanton Bern. Upaya pencarian intensif ini masih berlangsung dan akan terus dilanjutkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tim SAR Jalan Kaki hingga Menyelam
Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, anak Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Swiss terus dilakukan aparat kepolisian. Tim SAR mengintensifkan pencarian pemuda 23 tahun yang akrab disapa Eril itu dengan metode jalan kaki, perahu, drone, dan selam.
Dikutip dari laman resmi KBRI Bern, pencarian pada hari kelima dimulai pagi hari pada Senin 30 Mei. Pencarian mencakup area dari Eichholz hingga Wohlensee, dan berfokus di antara pintu air Schwelenmaetelli dan Engehalde.
"Pada sesi sore kemarin, fokus area pencarian adalah antara pintu air Schwellenmaetelli dan Engehalde dengan menggunakan perahu. Hingga pukul 7 malam waktu setempat, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan," tulis KBRI di Bern, Senin (30/5/2022).
Menurut laporan otoritas setempat yang diterima pihak KBRI Bern, pencarian anak Ridwan Kamil terkendala cuaca. Air Sungai Aare yang keruh menyebabkan Tim SAR kesulitan. Sebab, air di sungai saat ini tengah keruh akibat lelehan salju pegunungan.
"Menurut Polisi Maritim, proses pencarian pada hari ini masih terkendala oleh tingkat kekeruhan air yang bersumber dari partikel lelehan salju," jelas KBRI Bern.
Untuk metode yang digunakan, pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di sesi pagi akan dilakukan dengan boat search dengan menggunakan teropong untuk memantau situasi bawah air. "Area pencarian saat ini telah mengerucut pada lokasi yang dinilai paling potensial di wilayah Marzili," ungkap KBRI Bern.
Advertisement
Menggunakan Drone
Selain pencarian dalam air, Otoritas Swiss juga menggunakan drone sebagai upaya untuk melihat dari atas sungai dengan arah pandang yang lebih luas.
Drone yang dipiloti oleh dinas kebakaran setempat tersebut diterbangkan dengan jarak rendah yang bertujuan untuk memperjelas jarak pandang dalam upaya penacarian anak Gubernur Jawa Barat ini.
Duta Besar RI di Bern Muliama D Hadad menjelaskan metode pencarian dengan teknologi tinggi
"Untuk metode pagi ini lebih intensif dengan boat search dan drone menyisir tepian sungai dan melakukan penyelaman," kata Mulaiaman D haddad dalam jumpa pers yang digelar secara virtual, Sabtu 28 Mei 2022.
Drone yang akan digunakan pada pencarian hari ketiga, lanjut merupakan drone pendeteksi permukaan sungai kontur dasar sungai. Drone tersebut akan mencitrakan sungai sehingga akan membantu pencarian Emmeril.
Dia menuturkan dua jenis drone ini memiliki fungsi yang berbeda dan digunakan dalam waktu yang berbeda juga.
"Jadi hasil dari drone thermal itu efektif pada menit awal, sekitar 15 menit setelah kejadian. Ketika thermal tidak terdeteksi, maka tidak maksimal. Drone sekarang berbeda, terbang rendah di sepanjang arus sungai, bermanuver jengkal demi jengkal," jelas Muliaman.
Simpati Walikota Bern
Di tengah upaya pencarian tersebut, Walikota Kota Bern turut menyampaikan ucapan simpatinya pada Senin (30/5/2022).
Walikota Kota Bern, Alec Van Graffenried menyampaikan dukungan optimal dalam upaya pencarian Sdr. Eril.
Dalam kesempatan yang sama, Ridwan Kamil beserta istri juga bertemu dengan Bapak Heinrich, penduduk Bern yang pada saat kejadian turut membantu adik perempuan dari Eril dan temannya naik ke daratan saat itu.
Heinrich turut menyampaikan simpati yang mendalam kepada Ridwan Kamil, serta menerima apresiasi dan rasa terima kasih dari keluarga Eril.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapatkan perpanjangan cuti selama sepekan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar bisa berada di Swiss untuk memantau upaya pencarian anaknya yang terseret arus Sungai Aare, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Adapun, izin tersebut berlaku dalam kurun waktu 29 Mei hingga 4 Juni 2022 mendatang.
Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmadja mengatakan, selama waktu tersebut, izin tersebut merupakan izin perjalanan dinas ke luar negeri dan kemudian karena adanya musibah.
"Maka Pemprov Jabar mengambil inisiatif khususnya untuk tanggal 29 Mei-4 Juni untuk meminta kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait izin," kata dia dalam jumpa pers virtual, Senin (30/5/2022).
Setiawan menjelaskan, izin cuti Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah didapatkan dari Kemendagri pada 28 Mei 2022. Di mana Mendagri memberikan izin terkait dengan izin ke luar negeri dengan alasan penting.
Baca Juga
Advertisement