Google akan Integrasikan Meet dan Duo Jadi Satu Aplikasi

Google akan mengintegrasikan Google Meet dan Duo menjadi satu aplikasi untuk video call dan conference.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 02 Jun 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi Google Meet. Kredit: Google

Liputan6.com, Jakarta - Google mengumumkan, perusahaan menggabungkan dua aplikasi panggilan video-nya, Duo dan Meet, menjadi satu platform, yakni Google Meet.

Google berharap aplikasi hasil integrasi Duo dan Meet ini bisa menjadi aplikasi panggilan suara dan video yang dibutuhkan pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.

Mengutip The Verge, Kamis (2/6/2022), dengan menyatukan Google Duo dan Meet, Google berharap bisa memecahkan beberapa masalah komunikasi modern.

"Yang benar-benar penting adalah memahami bagaimana orang membuat pilihan tentang tool apa yang akan mereka pakai, untuk tujuan apa, dan dalam situasi apa," kata Kepala Google Workspace, Javier Soltero.

Seperti diketahui, saat ini kehidupan pengguna internet dipenuhi oleh jutaan aplikasi chat yang berbeda. Masing-masing aplikasi juga memiliki aturan, norma, dan daftar kontaknya sendiri. Beberapa aplikasi lebih cocok dipakai untuk bekerja dan beberapa cocok dipakai untuk kebutuhan pribadi.

Google berharap, bisa menggunakan alamat email Gmail dan nomor telepon untuk menyatukan kebutuhan tersebut.

"Sangat penting dan kuat untuk bisa menjangkau Anda dengan cara itu. Kemudian, memungkinkan Anda untuk memutuskan apakah Anda ingin dijangkau atau tidak ketimbang harus mengelola semua identitas yang berbeda ini dan berurusan dengan konsekuensi," kata Soltero.

Soltero sebelumnya sudah menggemborkan gagasan mengenai "keterjangkauan" ini selama masa jabatannya di Google. Hal ini juga mengarahkan Google untuk mengintegrasikan Meet dan Chat ke dalam banyak layanan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menyederhanakan Pilihan Komunikasi

Google umumkan integrasi layanan Duo dan Meet menjadi satu. (Dok: Google)

Meski jadi tujuan yang baik, ada harga yang harus dibayar untuk keputusan ini, yakni menambahkan segalanya ke sebuah layanan dan membuat pengguna bisa meeting (rapat) dari mana saja. Namun, benarkah pengguna benar-benar membutuhkannya?

Memang menyederhanakan pilihan komunikasi adalah ide yang bagus, namun dengan menjejalkan berbagai fitur ke satu aplikasi, apakah hal ini akan berhasil?

Sekadar informasi, selama beberapa tahun terakhir, Meet menjadi platform yang kuat untuk semua jenis rapat dan obrolan grup. Sementara Duo lebih banyak dipakai sebagai aplikasi perpesanan.

Google berjanji dengan integrasi ini, pihaknya akan membawa semua fitur Duo dan Meet ke aplikasi terintegrasi. Hal ini akan menawarkan lebih banyak fitur ke aplikasi hasil integrasi.


Tentang Duo

Kantor pusat Google. Foto: Digital Trends

Duo sebelumnya dirilis Google pada 2016 sebagai cara mudah untuk melakukan panggilan video one-on-one, yang tidak dilakukan oleh Meet. Dengan Duo, seseorang bisa menelepon temannya langsung melalui nomor telepon, ketimbang mengandalkan link yang diberikan orang lain untuk join Meet.

Duo dianggap sebagai aplikasi yang mirip FaceTime. Sementara, Meet lebih mirip dengan Zoom, sebagai sebuah aplikasi video conference untuk kebutuhan profesional.

Saat kedua layanan disatukan, Google mengandalkan aplikasi seluler Duo sebagai default. Selain itu, Duo akan mendapatkan update yang menghadirkan banyak fitur Meet ke platformnya.


Mulai Akhir 2022

Suasana kantor pusat Google di Googleplex, Mountain View, Palo Alto, California. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Mulai akhir 2022 ini, aplikasi Duo akan berganti nama menjadi Google Meet. Aplikasi Google Meet saat ini disebut Meet Original dan pada akhirnya setelah integrasi, tidak akan dipakai lagi. Google menyebut, hal ini adalah cara terbaik untuk maju.

Direktur Produk untuk Video Google Dave Citron mengatakan, aplikasi seluler Duo memiliki banyak kecanggihan. "Terutama di pasar negara berkembang di mana konektivitas jaringan jarang atau sangat bervariasi," katanya.

Sementara Google Meet merupakan platform web yang jauh lebih berkembang sehingga membentuk dasar dari sistem gabungan yang baru.

"Dengan kekuatan gabungan, tidak ada pengguna yang akan tertinggal," katanya.

(Tin/Dam)

Infografis Tekno Google Twitter (liputan6/desi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya