Liputan6.com, Jakarta - Sudah masuk hari ketujuh upaya pencarian, namun Emmeril Kahn Mumtadz, anak dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang terseret arus sungai Aare, Swiss belum ditemukan.
Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, berbagai macam upaya terus dilakukan oleh KBRI Bern berkoordinasi dengan otoritas setempat.
Baca Juga
Advertisement
"Dapat kami sampaikan bahwa pada 31 Mei 2022 telah ada pertemuan antara KBRI Bern dan dihadiri oleh pihak keluarga dengan Kepala Polisi Maritim dan Polisi Kanton Bern, kemudian juga dihadiri oleh Komisi Luar Negeri Pemerintah Kanton Bern," ujar Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha dalam press briefing, Kamis (2/6/2022).
"Dan kemarin pada tanggal 1 Juni juga telah ada pertemuan pak duta besar didampingi pak Ridwan Kamil dengan kepala protokol Kementerian Luar Negeri Duta Besar Beatrice Schaer."
Disampaikan bahwa pemerintah dan otoritas Swiss mengupayakan sebaik mungkin upaya pencarian dan saat ini terus diintensifkan dengan berbagai macam metode, baik itu melalui darat, perahu maupun drone.
"Tapi memang hingga saat ini belum bisa ditemukan.Upaya itu akan terus dilanjutkan," ujar Judha Nugraha.
Pemerintah Swiss Cari Eril dari Darat, Air, dan Udara
Pencarian Eril di sungai Aare, kota Bern,masih terus diintensifkan dengan metode patroli darat, perahu, dan drone.
Fokus pencarian hari ini adalah di area Marzili hingga pintu air Engehalde. Selain itu, patroli juga tetap dilakukan mulai area Schwellenmaetelli hingga Wohlensee. Hingga 1 Juni 2022, Ridwan Kamil beserta istri masih memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran sungai Aare. Rute yang ditempuh oleh Ridwan Kamil termasuk rute darat dan sebagian wilayah sungai yang aman dijelajahi manusia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beredar Rekaman Suara soal Kondisi Ridwan Kamil di Swiss, Begini Penjelasan Keluarga
Perwakilan keluarga Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman mengonfirmasi beredarnya rekaman suara terkait keadaan Gubernur Jawa Barat di Swiss setelah mendapatkan kabar hilang kontaknya Emmeril Kahn Mumtadz yang tersebar di media sosial.
Menurut Erwin, rekaman suara tersebut berasal dari kerabat yang turut bersama Ridwan Kamil dan istri Atalia Praratya di Swiss dalam proses pencarian Eril, sapaan Emmeril.
"Itu sebenarnya adalah voice note dari kerabat yang memang membersamai perjalanan Teh Lia. Isinya memang benar. Jadi pada waktu itu, kami meminta kerabat di sana untuk menyampaikan kondisi Kang Emil dan Teh Lia seperti apa," ujar Erwin di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (1/6/2022).
Erwin menjelaskan rekaman suara tersebut kemudian diputar dalam pengajian internal keluarga besar. Tujuannya agar keluarga besar di Jabar dapat mengetahui kondisi Ridwan Kamil usai Eril hilang kontak di Sungai Aare Swiss.
"Karena memang pada waktu itu kita mengadakan pengajian keluarga, di mana semua keluarga hadir dan semua keluarga khawatir, Kang Emil gimana, Teh Lia gimana, jadi memang kita sempat minta kerabat kita untuk menyampaikan kondisi, biar bisa didengar oleh semua dari keluarga. Itu voice note untuk kepentingan di internal pengajian," tuturnya.
Adapun rekaman suara tersebut berisi informasi tentang kekuatan dan ketawakalan Ridwan Kamil dan Atalia usai mendapatkan kabar hilang kontaknya Eril. Dalam rekaman suara itu juga, kerabat menceritakan perjuangan Ridwan Kamil dan Atalia untuk mencari Eril dari pagi hingga malam hari.
Di sisi lain, pihak keluarga Ridwan Kamil di Bandung setiap hari melakukan pengajian untuk mendoakan agar seluruh proses pencarian Eril membuahkan hasil yang diharapkan.
"Kami sendiri di Bandung dari keluarga, setiap hari melakukan pengajian untuk mendoakan agar seluruh proses ini bisa berakhir dengan baik sebagaimana harapan banyak pihak," ucap Erwin.
Advertisement
Polisi Swiss Fokus di Antara 2 Pintu Air Sungai
Kepala Kepolisian Maritim Bern menyampaikan bahwa pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, atau Eril, di sungai Aare, kota Bern hari ini masih terfokus pada area di antara dua pintu air, serta patroli intensif pada wilayah setelah pintu air ke-2.
Pada keterangannya saat bertemu orang tua Eril di salah satu boat house atau rumah kapal di wilayah Wohlensee, Polisi Maritim Bern juga memastikan bahwa berbagai komunitas di sepanjang bantaran sungai Aare telah terinformasikan dengan baik, untuk memperluas keterlibatan unsur masyarakat dalam upaya pencarian, seperti Klub Pendayung, Klub Pemancing, dan komunitas berkebun.
Menurut perkiraan, kondisi cuaca di kota Bern pada beberapa hari ke depan diprediksi akan hujan, dengan badai di area pegunungan. Hal ini akan sangat mempengaruhi kondisi air di sungai Aare, demikian dikutip dari laman Kemlu RI, Rabu (1/6).
Polisi Maritim Bern akan melanjutkan pencarian intensif besok hari dengan metode yang sama dengan sebelumnya: patroli darat, perahu, drone. Keputusan menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu.
Selain terus memantau secara dekat pencarian oleh Polisi Maritim, orang tua Eril, Ridwan Kamil beserta Ibu Atalia, juga terus melakukan usaha mandiri untuk memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran sungai Aare. Rute yang ditempuh oleh orang tua Eril termasuk rute darat dan beberapa wilayah perairan yang masih aman untuk dijelajahi manusia.
KBRI Bern mendapatkan kabar hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada hari Kamis (26/5) pokul 11.24 setempat. Upaya pencarian Eril oleh tim SAR melibatkan unsur Polisi, Polisi Maritim, dan Pemadam Kebakaran, serta didukung oleh Pemerintah Kanton Bern. Upaya pencarian intensif ini masih berlangsung dan akan terus dilanjutkan.
Tim SAR Jalan Kaki hingga Menyelam
Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz, anak Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Swiss terus dilakukan aparat kepolisian. Tim SAR mengintensifkan pencarian pemuda 23 tahun yang akrab disapa Eril itu dengan metode jalan kaki, perahu, drone, dan selam.
Dikutip dari laman resmi KBRI Bern, pencarian pada hari kelima dimulai pagi hari pada Senin 30 Mei. Pencarian mencakup area dari Eichholz hingga Wohlensee, dan berfokus di antara pintu air Schwelenmaetelli dan Engehalde.
"Pada sesi sore kemarin, fokus area pencarian adalah antara pintu air Schwellenmaetelli dan Engehalde dengan menggunakan perahu. Hingga pukul 7 malam waktu setempat, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan," tulis KBRI di Bern, Senin (30/5).
Menurut laporan otoritas setempat yang diterima pihak KBRI Bern, pencarian anak Ridwan Kamil terkendala cuaca. Air Sungai Aare yang keruh menyebabkan Tim SAR kesulitan. Sebab, air di sungai saat ini tengah keruh akibat lelehan salju pegunungan.
"Menurut Polisi Maritim, proses pencarian pada hari ini masih terkendala oleh tingkat kekeruhan air yang bersumber dari partikel lelehan salju," jelas KBRI Bern.
Untuk metode yang digunakan, pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di sesi pagi akan dilakukan dengan boat search dengan menggunakan teropong untuk memantau situasi bawah air. "Area pencarian saat ini telah mengerucut pada lokasi yang dinilai paling potensial di wilayah Marzili," ungkap KBRI Bern.
Advertisement