Liputan6.com, Jakarta Ketika anak sudah memasuki fase balita (anak usia di bawah lima tahun), terkadang anak cenderung susah makan. Di fase tersebut, anak mulai rutin mengonsumsi makanan padat yang dengan beragam rasa makanan dan minuman.
Umumnya, di fase balita, si Kecil sebenarnya baru saja belajar tentang kemandirian dan membuat pilihan. Alhasil setiap jam makan, mereka cenderung memilih makanan yang lebih disukainya dan maunya makan dengan menu yang itu-itu saja.
Advertisement
Laman Iinfantandtoddlerforum.org menjelaskan, si Kecil yang menolak makanan merupakan hal yang normal dialami sebagian besar balita. Ada beberapa penyebab normal yang membuat si Kecil jadi susah makan.
Masih dikutip di laman yang sama, beberapa penyebab tersebut di antaranya mulai dari tidak enak badan, lelah, terburu-buru waktu makan, merasa sedih, kesepian, dan tidak aman, sembelit, hingga seringnya ditawari makanan yang tidak disukainya.
Lalu apa yang harus dilakukan ketika si Kecil susah makan? Ada empat hal yang bisa Mom terapkan:
- Biasakan Makan Teratur
Mom, ada baiknya penyajian makanan si Kecil selalu tepat waktu atau hampir sama setiap sama. Laman Mayoclinic menyarankan, ada baiknya setiap jam makan, Mom memvariasikan makanan.
Ya, tawarkan tiga kelompok makan dan camilan, seperti buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak atau kacang-kacangan. Di setiap makanan tersebut, pastikan selalu ada satu makanan yang disukainya meski yang lainnya tidak mereka sukai. Sajikan dalam porsi kecil, untuk menghindari si Kecil kewalahan dalam memilih makanannya.
Untuk camilan, Mom bisa memberikan dua sampai tiga kali sehari. Sediakan di antara waktu makan kurang lebih berselang dua sampai tiga jam. Misalnya, camilan pertama di antara makan pagi dan makan siang. Camilan kedua di antara makan siang dan makan malam, lalu yang ketiga sebelum tidur malam.
Advertisement
- Ciptakan Suasana Tenang dan Kondusif
Alangkah baiknya bila Mom bisa menciptakan suasana makan yang santai dan tenang. Sehingga si Kecil dapat fokus menyelesaikan makanannya dan mulailah meminimalkan gangguan.
Makan sambil menonton TV atau memberikan mainan di mejanya, dapat membuat si Kecil sulit fokus makan dan cenderung akan membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan porsi makannya, bahkan satu suapan bisa memakan waktu.
- Perkenalkan Makanan Baru
Tak sedikit orang tua dihadapkan pada kondisi di mana si Kecil menolak makanan yang terlihat tanpa mencicipinya. Itu karena si Kecil merasa 'tidak aman' untuk mencicipinya karena tampilan yang berbeda dari makanan yang bisa dimakannya.
Bahkan laman Mayoclinic menjelaskan, dibutuhkan 12-17 kali bagi para orangtua untuk memperkenalkan makanan kepada si Kecil, sebelum akhirnya mereka tertarik untuk mencobanya. Ada baiknya, Mom tak mendorong si Kecil untuk menghabiskan semua makanan yang ada di piringnya.
Jika ingin mengajaknya mencoba makanan baru, Mom dapat berkreasi dengan menghadirkan tampilan makanan yang lebih menariknya saat dihidangkan. Selain itu, cara lainnya, Mom juga bisa mengajak anggota keluarga lain untuk ikut memakannya. Lakukan hal ini di hadapan si Kecil, hal ini dilakukan untuk menyakinkannya bahwa makanan itu 'aman' untuk dicoba.
Jangan lupa, setiap makanan baru yang disajikan untuk si Kecil memenuhi nutrisi yang dibutuhkan, untuk mendukung proses tumbuh kembangnya. Nutrisi yang dibutuhkan si Kecil beberapa di antaranya adalah Protein, Zat Besi, Vitamin A, Vitamin D, Omega3 yang mendukung perkembangan kognitif si Kecil.
Selain memberikan makanan baru, ada baiknya si Kecil juga didukung dengan nutrisi tambahan dari susu. Rekomendasi asupan nutrisi tambahan yang dapat Mom coba adalah PediaSure. Ya, PediaSure kini hadir dengan formula baru yaitu Arginine, Vitamin K2, kandungan sukrosa lebih rendah, serta Omega 3 dan Omega 6 juga 14 Vitamin dan 9 Mineral di dalamnya yang dapat membantu pemenuhan nutrisi harian.
Kini, PediaSure juga hadir dengan pilihan rasa baru, yaitu Classic Milky yang bisa didapatkan dengan mudah melalui e-commerce atau supermarket terdekat.
(*)
Advertisement