BI Incar Transaksi BI-FAST Tembus Rp 811 Triliun Sepanjang 2022

Bank Indonesia (BI) menargetkan nilai transaksi BI-FAST mampu mencapai Rp811 triliun di sepanjang tahun 2022

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2022, 18:15 WIB
Nasabah melakukan transaksi di gerai ATM, Tangerang, Banten, Kamis (4/11/2021). Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan sistem pembayaran cepat BI-Fast Payment pada Desember 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) menargetkan nilai transaksi BI-FAST mampu mencapai Rp811 triliun di sepanjang tahun 2022. Hingga 29 Mei 2022, transaksi BI-FAST baru sekitar Rp320,6 triliun dari 85,3 juta transaksi.

"Kita menargetkan (BI-FAST mencapai) Rp811 triliun sampai akhir tahun. Hopefully akan tercapai," kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta dalam acara Taklimat Media tentang Akselerasi Implementasi BI-Fast, Kamis (2/6).

Sementara untuk periode selama Ramadan dan libur Idulfitri yaitu 3 April sampai 8 Mei 2022, transaksi BI-FAST mencapai 27,6 juta transaksi dengan nilai sebanyak Rp107,4 triliun.

Selain itu, rata-rata harian (RRH) volume transaksi selama Ramdan dan libur Idulfitri juga meningkat 29 persen menjadi 767.169 transaksi yang lebih tinggi dibanding rata-rata harian Maret 2022 sebanyak 596.771 transaksi.

Bank Indonesia optimis target transaksi Rp811 triliun akan tercapai. Mengingat biaya transfer antarbank melalui BI-FAST lebih murah yaitu Rp2.500 untuk sekali transaksi.

"Biasanya kita melakukan online transfer Rp6.500 sekarang hanya Rp2.500 jadi perbedaannya Rp4.000. Kalau untuk UMKM itu terasa banget, kalau dia melakukan pembayaran 10 kali sehari berarti hemat Rp40.000," jelas Fillia.

Terlebih lagi, Filia menuturkan tarif transfer antarbank melalui BI-FAST yang sebesar Rp2.500 merupakan harga maksimal. Alhasil, ada beberapa bank yang memberi promo dengan menggratiskan layanan BI-Fast.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Volume Transaksi BI-Fast Tembus 27,6 Juta saat Ramadhan dan Lebaran

Nasabah melakukan transaksi di gerai ATM, Tangerang, Banten, Kamis (4/11/2021). Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan sistem pembayaran cepat BI-Fast Payment pada Desember 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi BI-Fast selama bulan Ramadhan dan libur idul fitri (3 April-8 Mei 2022) mencapai 27,6 juta transaksi dengan nominal transaksi Rp 107,4 triliun.

Hal itu disampaikan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP), Ibu Filianingsih Hendarta, dalam Taklimat Media Tentang Akselerasi Implementasi BI-Fast, Kamis (2/6/2022).

“Khusus untuk bulan Ramadhan dan idul fitri 3 April dan 8 Mei itu kita lihat volumenya mencapai 27,6 juta transaksi nominalnya Rp 107,4 triliun,” kata Filianingsih.

Secara rata-rata harian volume transaksi BI-Fast ketika bulan Ramadhan dan libur idul fitri lebih besar yaitu 767.169 transaksi atau meningkat 29 persen lebih tinggi dari rata-rata harian bulan Maret yang hanya 596 .771 transaksi.

Sementara sejak implementasi BI-Fast pada Desember 2021, volume transaksi BI-Fast terus meningkat yakni mencapai 85,3 juta transaksi dengan nominal transaksi sebesar Rp 302,6 triliun.

“Kalau kita lihat transaksinya terus meningkat dari sejak awal implementasi sampai 1 Januari -29 mei volume, dan nominalnya sudah mencapai 85,3 juta transaksi dengan nominal Rp 320,6 triliun,” ujarnya,” ujarnya.

BI pun optimis pertumbuhan transaksi BI-Fast diperkirakan akan terus meningkat didorong oleh perluasan kanal pembayaran boarding batch-batch selanjutnya. Bahkan, kata FIlianingsih, Gubernur BI sudah menyatakan Bank Indonesia akan terus mengakselerasi dari implementasi BI-FAST ini.

“Likuiditasnya juga terjaga. Kita lihat utamanya selama Ramadhan dan idul fitri 2022 ini extraordinary, likuiditas harus dijaga, yang lainnya hanya beroperasi selama hari kerja, kalau lihat BI-FAST ini 24 jam never sleep pada saat semua libur maka tim BI-fast ada sip untuk menjaga supaya nasabah bisa transaksi dengan lenjeh-lenjeh,” ujarnya.


Diperluas

Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Optimisme itu diperkuat dengan 3 hal, yaitu BI akan terus memperluas kanal pembayaran yang lebih bervariasi, tidak hanya terbatas pada internet banking, mobile banking dan lainnya.

Kedua, Bank Indonesia akan terus melakukan komunikasi BI-Fast dengan bank-bank yang ada di Indonesia. Ketiga, Bank Indonesia akan terus menambah peserta BI-FAST.

Diketahui sejak tanggal 23 Mei 2022, peserta BI-Fast telah bertambah 7 bank dan minggu ketiga Juni 2022 akan bertambah 1, yang seluruhnya masuk sebagai peserta batch 3.

Total peserta BI-Fast mencapai 52 peserta dan telah mewakili 82 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional. 


Nilai Transaksi BI-Fast Tembus Rp 320,6 Triliun hingga Mei 2022

Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Bank Indonesia (BI) melaporkan, transaksi credit transfer BI-Fast terus meningkat dari awal implementasi baik secara volume maupun nominal.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI, Filianingsih Hendarta mencatat, total volume dan nominal transaksi BI-Fast masing-masing mencapai 85,3 juta transaksi dan Rp 320,6 triliun selama periode 1 Januari-29 Mei 2022.

Kemudian, selama Ramadhan  dan libur Idulfitri 1443 H atau 3 April sampai 8 Mei 2022 volume dan nominal transaksi BI-Fast masing-masing mencapai 27,6 juta transaksi   dan Rp 107,4 triliun.

"Sementara RRH volume transaksi selama bulan Ramadhan dan Idulfitri meningkat menjadi 767.169 transaksi atau naik 29 persen daripada RRH Maret 2022 sebesar 596.771 transaksi," ujar Firli dalam acara Taklimat Media Tentang Akselerasi Implementasi BI-Fast, Kamis (2/6/2022).

Firli menerangkan terus meningkatnya pemanfaatan layanan BI-Fast lantaran adanya perluasan kanal pembayaran. Misalnya melalui layanan mobile banking hingga teller di masing-masing lembaga keuangan.

Selain itu, pengoptimalan sarana komunikasi terkait BI-Fast oleh bank sentral maupun lembaga keuangan penyedia juga turut mendongkrak kenaikan transaksi maupun nominal.

"Selanjutnya, pertumbuhan transaksi BI-Fast diperkirakan masih akan terus meningkat didorong oleh perluasan kanal pembayaran, komunikasi, dan on boarding batch-batch selanjutnya," tutup Firli.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya