Liputan6.com, Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan membagikan dividen tunai Rp 245,51 miliar untuk tahun buku 2021. Hal tesebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (3/6/2022). PT Sampoerna Agro Tbk akan bagikan dividen tunai Rp 135 per saham.
Advertisement
Berikut jadwal pembagian dividen 2021:
1.Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) di pasar regular dan negosiasi pada 7 Juni 2022 dan pasar tunai pada 9 Juni 2022.
2.Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen di pasar regular dan negosiasi pada 8 Juni 2022 serta pasar tunai pada 10 Juni 2022.
3. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen pada 9 Juni 2022.
4.Tanggal pembayaran dividen tunai tahun buku 2021 pada 24 Juni 2022
5.Tanggal pendistribusikan bukti pemotongan pajak dividen tunai pada 29 Juli 2022.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 2 Juni 2022, saham SGRO naik 0,44 persen ke posisi Rp 2.300 per saham. Saham SGRO berada di level tertinggi Rp 2.320 dan terendah Rp 2.290 per saham. Total volume perdagangan 480.700 saham. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar.
Sepanjang 2022, saham SGRO melambung 15,29 persen ke posisi Rp 2.300 per saham. Saham SGRO berada di level tertinggi Rp 2.450 dan terendah Rp 1.925 per saham. Total volume perdagangan 28,37 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 63,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 14.831 kali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menorehkan kinerja positif sepanjang 2021. Hal ini didukung pertumbuhan penjualan dan mencetak laba bersih pada 2021.
Merujuk laporan keuangan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/3/2022), PT Sampoerna Agro Tbk mencatatkan penjualan Rp 5,22 triliun pada 2021. Raihan itu naik 49,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,5 triliun.
Penjualan tersebut mayoritas diperoleh dari dalam negeri sebesar Rp 5,218 triliun, dan sisanya sekitar Rp 3,44 miliar dari negara asing. Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 3,55 triliun dari Rp 2,62 triliun pada 2020.
Sehingga perseroan membukukan laba bruto Rp 1,67 triliun, naik 88,84 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 883,91 miliar.
Pada periode itu, perseroan mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp 154,5 miliar, naik dari Rp 121,76 miliar di 2020. Terjadi perubahan nilai wajar aset biologis yang minus Rp 9,53 miliar, berbanding terbalik dengan posisi 2020 yang tercatat positif Rp 71,99 miliar. Beban penjualan dan pemasaran tercatat naik menjadi Rp 108,4 miliar dari sebelumnya Rp 102,18 miliar.
Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 203,70 dari Rp 220,78 miliar. Serta beban lainnya tercatat 88,36 miliar atau naik dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 68,62 miliar.
Advertisement
Laba Perseroan
Dari rincian tersbeut, laba usaha perseroan sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 1,41 triliun. Naik 106,05 persen dibanding 2020 sebesar Rp 686,09 miliar. Pendapatan keuangan perseroan pada 2021 tercatat naik hampir dua kali lipat menjadi Rp 46,02 miliar dari Rp 26,97 miliar pada 2020.
Setelah dikurangi biaya keuangan dan beban pajak penghasilan, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 802,09 miliar. Berbanding terbalik dari posisi tahun sebelumnya yang rugi Rp 201,42 miliar.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik menjadi Rp 441 dari sebelumnya yang minus Rp 111.
Aset perseroan hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 9,75 triliun, naik tipis dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 9,74 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 1,4 triliun dan aset tidak lancar Rp 8,35 triliun.
Liabilitas tercatat sebesar Rp 5,15 triliun, turun dibandingkan posisi akhir 2020 sebesar Rp 5,95 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1,28 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 3,87 triliun. Sementara ekuitas hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 4,6 triliun. Naik dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 3,8 triliun.
Tawarkan Obligasi dan Sukuk
Sebelumnya, perusahaan perkebunan, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan memulai Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2022 senilai Rp 525.385.000.000 (obligasi) dan Rp 305.115.000.000 (sukuk) pada 23 Februari-24 Februari 2022.
Hal tersebut disampaikan manajemen Sampoerna Agro melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia, Senin, (14/2/2022).
Obligasi yang akan ditawarkan ini terdiri dari dua seri yaitu :
- Seri A senilai Rp 75 miliar, dengan bunga sebesar 7,15 persen per tahun, dengan jangka waktu tiga tahun.
- Seri B senilai Rp 450.385.000.000, dengan bunga sebesar 8,40 persen per tahun, dengan jangka waktu lima tahun.
Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi, dengan bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada 2 Juni 2022, sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi akan dibayarkan pada 2 Maret 2025 untuk obligasi Seri A dan 2 Maret 2027 untuk obligasi Seri B.
Sementara sukuk yang ditawarkan juga terdiri dari dua seri yaitu:
- Seri A senilai Rp 75 miliar, dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 5.362.500.000 per tahun, dengan jangka waktu tiga tahun.
- Seri B senilai Rp 230.115.000.000, denga cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 19.329.660.000 per tahun, dengan jangka waktu lima tahun.
Advertisement
Selanjutnya
Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap triwulan sejak tanggal emisi, dengan tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah pertama akan dibayarkan pada 2 Juni 2022, sedangkan cicilan imbalan ijarah terakhir sekaligus Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Sukuk Ijarah akan dibayarkan pada 2 Maret 2025 untuk Sukuk Ijarah Seri A dan 2 Maret 2027 untuk Sukuk Ijarah Seri B.
Obligasi dan Sukuk ini sudah mendapat peringkat single A (A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Sebelumnya perseroan sudah mendapat pernyataan efektif untuk Obligasi dan Sukuk ini pada 25 Februari 2020.
Penjatahan atas pemesanan obligasi dan sukuk ini ditetapkan pada 25 Februari 2022. Uang pemesanan akan dikembalikan pada 2 Maret 2022, jika tidak kebagian jatah. Obligasi dan sukuk ini akan didistribusikan secara elektronik pada 2 Maret 2022. Kemudian,obligasi dan sukuk ini akan dicatatkan pada 4 Maret 2022.