Liputan6.com, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi telh membuka pendaftaran Haji periode tahun 2022 (1443 Hijriyah). Pada pembukaan ini, jemaah domestik diizinkan mendaftar haji lebih dahulu.
Dilaporkan Saudi Gazette, Jumat (3/6/2022), Kementerian Haji dan Umrah di Arab Saudi berkata waktu pendaftaran jemaah domestik adalah sembilan hari, yakni dari 3 Juni sampai 11 Juni.
Baca Juga
Advertisement
Pihak kementerian berkata pendaftaran lebih awal ini tidak memberikan pengaruh istimewa terhadap hasil dari administrasi kelak.
Seperti dilaporkan sebelumnya, ada syarat-syarat khusus untuk naik haji pada 2022. Ada batas usia yakni jemaah harus di bawah 65 tahun.
Mereka juga harus sudah disuntik tiga dosis vaksin COVID-19. Hal itu sesuai dengan definisi orang yang sudah divaksin di Arab Saudi, yakni yang sudah menyelesaikan suntikan tiga dosis.
Kementerian telah memberikan instruksi agar para jemaah mengikuti instruksi-instruksi kesehatan dan mematuhi semua langkah-langkah pencegahan supaya tetap sehat selama melakukan ritual ibadah haji.
Ada Sanksi
Otoritas paspor di Arab Saudi (Jazawat) juga memberikan peringatan kepada oknum-oknum yang berani mencoba ikut haji tanpa mendapatkan izin. Sanksinya berupa deportasi dari Arab Saudi. Periode deportasi bisa mencapai 10 tahun.
Selain itu, pihak Jazawat menegaskan bahwa visa kunjungan keluarga tidak bisa dikonversi menjadi izin residency (iqama).
Haji 2022 akan menerima lebih banyak jemaah ketimbang dua tahun terakhir. Sejak pandemi COVID-19 dimulai, Arab Saudi membatasi haji di negaranya. Kini, Kementerian Agama RI juga sudah bersiap untuk memberangkatkan jemaah yang sudah menanti sejak 2020.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemenkes Lepas 776 Petugas PPIH Bidang Kesehatan ke Arab Saudi
Sebelumnya dilaporkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melepas petugas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan tahun 2022. Total petugas kesehatan yang diberangkatkan ke Arab Saudi sebanyak 776 orang.
Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha meminta petugas kesehatan memberikan pelayanan kuratif dan terus melakukan pendampingan preventif dan promotif kepada jemaah haji.
Dia mengingatkan angka kematian haji Indonesia di Arab Saudi masih sangat tinggi. Setiap tahun, ada sekitar 300 sampai 400 jemaah haji meninggal dunia dari total kuota sebanyak 121.000.
"Oleh karena itu, saya mengharapkan peran saudara-saudara sekalian agar kondisi kesehatan para jemaah dapat terjaga dengan baik sehingga mengurangi risiko kematian," katanya, Selasa (31/5).
Kunta mengatakan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini masih di tengah pandemi Covid-19, berbeda dengan sebelumnya. Karena itu, penerapan protokol kesehatan untuk meminimalisir penularan Covid-19 sangat mandatory, baik untuk petugas maupun jemaah haji.
Dia berharap petugas kesehatan dapat menjadi pioner dan memberikan contoh baik bagi calon jemaah haji dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Tentu saja, kita berharap jemaah dan petugas kita terbebas dari Covid-19 baik saat keberangkatan maupun saat kembali ke Tanah Air," ujarnya.
Kunta juga mengimbau petugas kesehatan untuk mewaspadai perubahan cuaca ekstrem di Arab Saudi. Diperkirakan pada Juni hingga Juli 2022, suhu di Arab Saudi lebih panas dari kondisi biasanya.
Advertisement
Edukasi Jemaah Jaga Kesehatan
Dia meminta petugas kesehatan terus mengedukasi dan mengingatkan jemaah untuk banyak minum air agar tidak mengalami dehidrasi. Kegiatan gerakan minum dengan slogan 'jangan tunggu haus' juga harus dipastikan dilakukan.
"Serta terus mengingatkan jemaah agar membatasi aktivitas fisik di luar ruangan. Jadilah petugas amanah dan profesional. Embanlah amanah Allah ini sebaik-sebaiknya, tawakkal, sabar dan senantiasa selalu mengharap ridho-NYA," tandasnya.
Kemenkes telah merekrut tenaga kesehatan yang akan bertugas sebagai PPIH Arab Saudi di bidang kesehatan dan tenaga kesehatan kloter sebanyak 776 orang. Petugas ini akan mengisi 296 titik layanan kesehatan di Arab Saudi selama musim operasional haji 2022.
Petugas kesehatan yang diberangkatkan terdiri dari dokter, dokter gigi, dokter spesialis, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya. Khusus dokter spesialis meliputi spesialis penyakit dalam, jantung dan pembuluh darah, paru, jiwa atau psikiater, rehab medik, saraf, mikrobiologi klinik, bedah, bedah tulang, dan emergency medik.
Seluruh petugas kesehatan akan diberangkatkan melalui 13 embarkasi yang direncanakan, yaitu Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta, Bekasi, Solo, Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, dan Lombok.
Menag Temui Menteri Arab Saudi: Siap Ikuti Aturan Bagi Jemaah Haji
Bulan lalu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah.
Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (20/5).
Hadir, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag Abdul Rahman dan Abdul Qadir, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Kepada Menteri Tawfiq, Yaqut menyampaikan bahwa kehadirannya di Jeddah atas arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tujuannya, untuk memastikan kesiapan dan kualitas layanan yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia.
Selain itu, dirinya menegaskan pemerintah Indonesia siap mengikuti peraturan pemerintah Arab Saudi terlebih untuk protokol kesehatan atau prokes bagi para jemaah haji.
"Pemerintah Indonesia akan mengikuti peraturan Pemerintah Arab Saudi, termasuk terkait protokol kesehatan. Kami yakin semua itu diterapkan demi memberikan kenyamanan, termasuk bagi jemaah haji Indonesia," kata dia.
Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyambut kehadiran Yaqut di kantornya. Menteri Tawfiq kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan layanan kepada seluruh jemaah haji, termasuk Indonesia.
Dengan kuota mencapai 100.051 orang, Indonesia adalah negara yang memberangkatkan jemaah haji paling banyak di dunia.
"Indonesia mendapat tempat istimewa di warga dan Pemerintah Arab Saudi," kata dia.
Advertisement