Jukiverse NFT Gelar Pameran di Sarinah

Jukiverse NFT Exhibition pameran NFT pertama yang digelar hybrid di metaverse dan dunia nyata.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 03 Jun 2022, 16:47 WIB
Ilustrasi NFT (Foto: Unsplash by Pawel Czerwinski)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses merilis 3456 koleksi NFT “Lost in Jukiverse” yang habis terjual dalam hitungan menit, Si Juki karya Faza Meonk akan hadir dalam Jukiverse NFT Exhibition di Sarinah lantai 1 Area Untaian, pada 3-12 Juni 2022. 

Jukiverse NFT Exhibition ini merupakan pameran NFT pertama di Indonesia yang diselenggarakan secara hybrid di metaverse dan dunia nyata secara bersamaan. 

Kegiatan ini diselenggarakan secara kolaboratif oleh kreator IP Si Juki (Faza Meonk) bersama Pionicon, Rekata Studio, dan Gaspack yang didukung oleh Sarinah dan BRImo. 

Dalam acara opening ceremony yang diselenggarakan pada 2 Juni 2022, juga dilakukan peluncuran dan lelang NFT Si Juki edisi Wastra Nusantara karya anak bangsa yang berkolaborasi dengan Sarinah.

Si Juki merupakan karakter komik yang dihadirkan Faza sejak tahun 2011 dan kini menjadi karakter komik yang populer di Indonesia. Sebagai sebuah IP, Si Juki memiliki semesta IP yang cukup lengkap. 

Berawal dari komik online yang diposting di media sosial, Si Juki kemudian diterbitkan dalam berbagai bentuk media, terutama komik cetak, webtoon, mobile game, serial animasi dan film animasi. 

Saat ini, lebih dari 50 komik Si Juki yang sudah terbit dan menjadi buku bestseller yang tersebar di toko-toko buku di Indonesia. Juki juga pernah berkolaborasi dengan karakter internasional, seperti Spongebob Squarepants (AS), Larva (Korea Selatan), dan BoboiBoy (Malaysia).

Melalui komik seri Si Juki Jalan-jalan Nusantara, Si Juki menjadi media untuk memperkenalkan destinasi pariwisata tanah air. Film animasi layar lebar yang berjudul “Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir” yang dirilis 2017.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kolaborasi

Ilustrasi NFT. Dok: unsplash

Si Juki juga hadir dalam serial animasi yang berjudul “Si Juki Anak Kosan” yang tayang di salah satu OTT pada 2020. Kini Si Juki pun memasuki ranah NFT dan  Jukiverse NFT telah memiliki sebidang tanah metaverse di Decentraland.  

Jukiverse NFT Exhibition menjadi sebuah perayaan, apresiasi dan langkah awal bagi Si Juki. Perayaan dan ungkapan rasa syukur Si Juki atas perjalanan 12 tahun berkarya dan mewarnai industri kreatif Indonesia dan pencapaian-pencapaian yang diraih oleh Si Juki. 

Apresiasi kepada orang-orang yang telah mendukung Si Juki termasuk kepada para pembeli NFT Si Juki dan sebuah langkah awal dalam eksplorasi serta pengembangan IP Si Juki yang kelak akan hadir dalam produk-produk inovatif seiring dengan perkembangan teknologi NFT dan blockchain. 

Jukiverse NFT yang juga berkolaborasi dengan 34 seniman NFT Indonesia ini kiranya juga menjadi perayaan, apresiasi dan langkah awal bersama seluruh kreator dan pelaku sektor kreatif Indonesia.

kreator Si Juki, Faza Meonk menuturkan melalui Lost in Jukiverse NFT ini adalah langkah selanjutnya Si Juki untuk menapaki tangga internasional. 

“Basis komunitas Jukiverse NFT berkembang dengan pesat dan sekarang sudah memiliki 90 ribu lebih pengikut di Twitter dan lebih dari 9 ribu anggota di channel Discord-nya dari berbagai negara seperti Amerika serikat, Italia, Filipina, China, India, dan negara-negara lainnya,” tutur Faza dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (3/6/2022). 

 


Proyek Jukiverse NFT

Ilustrasi NFT (Foto: Arstin Chen on Unsplash)

Proyek Jukiverse NFT sebelumnya meluncurkan koleksi ‘Si Juki Cosplay’ berjumlah 110 cosplay, lalu kolaborasi proyek NFT ‘Jukiverse X’ yang melibatkan 34 seniman NFT Indonesia antara lain WD Willy, Arya Mularama, Arief Witjaksana dan Darbotz.

Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati, menuturkan pihaknya mendukung karya-karya anak bangsa sebagai komitmen Sarinah untuk menjadi rumah bagi kreator lokal. 

“Pameran ini merupakan bentuk nyata Sarinah dalam mendukung karya NFT anak bangsa, sekaligus ekonomi kreatif Indonesia. Kami juga memberi peluang dan mengajak para kreator Indonesia untuk berkolaborasi memamerkan karya-karyanya. Keterlibatan kreator NFT Indonesia di Jukiverse NFT Exhibition ini juga selaras dengan spirit Sarinah sebagai community mall di Indonesia,” ujar Fetty. 

BRI turut mendukung acara ini karena sesuai dengan pangsa pasar BRImo yaitu anak muda khususnya Generasi Z, serta dengan kecanggihan dari fitur-fiturnya akan terus berinovasi bersama dengan para Anak Bangsa untuk menghasilkan karya-karya lokal yang luar biasa. 

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani mengungkapkan kerjasama dengan Jukiverse ini merupakan bentuk support kepada masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan eksistensi Anak Bangsa melalui berbagai karya NFT dan Metaverse yang sedang diminati oleh berbagai kalangan baik dalam maupun luar negeri.


Jaringan Solana Kembali Alami Pemadaman Kedua dalam Sebulan

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, Solana, salah satu cryptocurrency terbesar setelah Bitcoin dan Ethereum, turun lebih dari 12 persen pada Rabu karena blockchainnya kembali mengalami pemadaman kedua setelah yang pertama terjadi pada bulan lalu.

Dilansir dari CNBC, Jumat (3/6/2022) validator di jaringan tidak memproses blok baru selama beberapa jam. Akibatnya, aplikasi yang dibangun di atas blockchain Solana menjadi offline. 

Akun Twitter Solana Status menandai insiden tersebut sekitar pukul 1 siang waktu setempat. Untuk memperbaiki pemadaman terbaru ini, validator harus memulai ulang, mengikuti instruksi yang ditautkan dari akun Twitter yang sama ini, yang kemudian mengatakan pemadaman berlangsung empat setengah jam.

Dalam beberapa tahun terakhir, Solana telah mendapatkan daya tarik di ekosistem NFT dan DeFi karena lebih murah dan lebih cepat untuk digunakan daripada ethereum. Blockchainnya memproses 50.000 transaksi per detik, dan biaya rata-rata per transaksi adalah USD 0,00025 atau sekitar Rp 3,61 menurut situs webnya. 

Ethereum hanya dapat menangani sekitar 13 transaksi per detik dan biaya transaksi jauh lebih mahal daripada di Solana.

Investor yang sebagian besar berfokus pada ethereum mulai melakukan diversifikasi ke Solana dan blockchain alternatif lainnya selama kenaikan kripto tahun lalu, dan Solana menutup penjualan token pribadi senilai USD 314 juta yang dipimpin oleh Andreessen Horowitz dan Polychain Capital pada Juni 2021.

Namun, satu setengah tahun terakhir telah mengungkapkan trade-off karena jaringan blockchain telah mengalami banyak pemadaman. Baru-baru ini, pada 1 Mei, Solana dikurung selama beberapa jam sebelum secara serupa dibawa kembali online setelah restart jaringan validatornya.

 

Infografis: 5 NFT termahal di Dunia (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya