Keluarga Sudah Ikhlaskan Eril, Begini Tuntunan Lengkap Salat Gaib

Pihak keluarga telah menerima takdir yang sudah ditetapkan Yang Maha Kuasa terhadap Eril.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jun 2022, 15:00 WIB
Foto Emmeril Kahn bersama Ridwan Kamil (dok. Instagram @fatih_indonesia/https://www.instagram.com/p/BxU0QrfHTc5/Devita)

Liputan6.com, Jatim - Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) di Sungai Aare, Swiss hingga hari ketujuh belum membuahkan hasil, pihak keluarga pun menerima takdir yang sudah ditetapkan Yang Maha Kuasa terhadap Eril.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat mengimbau warga untuk menggelar salat gaib, mengingat belum adanya titik terang keberadaan Eril pascatenggelam.

"sebaiknya bisa dilaksanakan salat gaib. Itu tuntunannya," kata Sekretaris MUI Provinsi Jawa Barat Rafani Akhyar, Rabu (1/6/2022).

 


Tata Cara Salat Gaib

Tata cara salat gaib sebenarnya sama seperti salat jenazah pada umumnya. Salat gaib dilakukan tanpa adanya fisik dari jenazah. Beda halnya dengan salat jenazah yang langsung dilakukan di depan mayit.

Salat gaib dilakukan jika memang terkendala masalah jarak maupun ada kondisi tertentu, seperti jenazah hilang atau terpapar virus berbahaya. Di mana akhirnya akan menyebabkan tidak bisa melayat serta melakukan salat jenazah secara langsung.

Sebenarnya, salat gaib sudah pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Tepatnya ketika Raja Najasyi wafat. Kala itu, Rasulullah SAW beserta para sahabatnya di Madinah, lantas melakukan salat gaib.

Ada hadist yang menguatkan perihal bagaimana tata cara salat gaib tersebut, seperti yang diriwayatkan HR Bukhari, yaitu "Rasulullah SAW mengabarkan kematian An-Najasyi pada hari kematiannya. Kemudian Rasul keluar menuju tempat salat lalu membariskan shaf kemudian bertakbir empat kali."

Mengulas lebih dalam lagi tata cara salat gaib yang benar, fungsi, serta tujuannya, berikut Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/1/2021).

Selain cara salat gaib dan salat jenazah yang sebenarnya tidak jauh beda, dari segi fungsinya sebenarnya juga sama, yaitu untuk memberi doa pada saudara sesama muslim yang sudah meninggal dunia.

Sedangkan hukum dari menunaikan salat gaib adalah fardhu kifayah. Maksudnya, kedua urusan tersebut jadi kewajiban yang ditujukan bagi orang banyak. Kendati demikian, apabila sebagian dari umat Islam sudah melaksanakan salat gaib tersebut, maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya.

 

 

 

 


Niat Salat Gaib

Berikut adalah bacaan niat salat gaib yang terbagi menjadi dua jenis, dibedakan antara jenazah laki-laki dan perempuan, serta identitas dari sang jenazah. Berikut niat salat gaib dan artinya:

1. Untuk jenazah yang diketahui identitasnya

a. Jenazah laki-Laki

- Sebagai imam:

“Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

- Sebagai makmum:

“Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

 

b. Jenazah perempuan

- Sebagai imam:

“Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

- Sebagai makmum:

“Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

 

2.Untuk jenazah yang tidak diketahui identitasnya

- Sebagai imam:

“Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib sebagai imam atas mayit yang disalati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala.”

 

- Sebagai makmum:

“Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib sebagai makmum atas mayit yang disalati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala.”


Tata Cara Salat Gaib

Tata cara salat gaib dan jenazah sebenarnya tidak jauh berbeda. Seperti yang sudah diketahui, jika perbedaannya ada pada niat. Berikut cara salat gaib langkah demi langkah:

1. Membaca niat

2. Berdiri bila mampu

3. Takbiratul ihram

4. Membaca Surat Al-Fatihah

5. Takbir kedua

6. Membaca sholawat

"Allohumma sholli alaa sayyidinaa muhamma wa alaa ali sayyidinaa Muhammad, kama sholaita alaa sayyidina ibrohim wa alaa sayyidina ibrohim, wa barik alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidina Muhammad, kama barakta alaa sayyidina ibrohim wa alaa ali sayyidina ibrohim, fil alaaminaa innaka hamiidum majiid."

Artinya:

“Ya Allah, Limpahkanlah rahmatmu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”

 

7. Takbir ketiga

Pada takbir ketiga, dibacakan doa yang ditujukan bagi jenazah. Namun, doa tersebut berbeda antara laki-laki dengan perempuan. Berikut doa untuk jenazah tersebut:

- Untuk jenazah laki-laki

“Allaahummaghfir la-hu warham-hu wa'afi-hi wa'fu ‘an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari.”

 

Artinya:

“Ya Allah, Ampunilah dia (laki-laki) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

 

- Untuk jenazah perempuan

“Allahummaghfirla-haa warham-haa wa'afi-haa wa'fu ‘an-haa, wa akrim nuzuula-haa, wawassi' madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-haa, waqi-haa fitnatal qabri wa'adzaban naari.”

 

Artinya:

“Ya Allah, Ampunilah dia berilah rahmat kepadanya selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (suami di surga) yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

 

8. Takbir keempat

Pada takbir keempat, dilakukan pembacaan doa untuk jenazah. Doa yang dipanjatkan berbeda antara jenazah laki-laki dan perempuan. Berikut bunyi dan artinya:

- Untuk jenazah laki-laki

“Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu walaa taftinaa ba'da-hu wghfi lanaa wa la-hu wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi quluubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim.”

 

- Untuk jenazah perempuan

“Allahumma laa tahrimnaa ajro-haa walaa taftinaa ba'da-haa wghfi lanaa wa la-haa wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi qulubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim.”

 

Artinya:

“Ya Allah, Janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dia, dan juga bagi saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

 

9. Mengucapkan salam

Rangkaian tata cara salat gaib sudah selesai. Dengan begitu kewajiban sebagai umat Islam juga sudah dilaksanakan. Semoga bermanfaat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya