Liputan6.com, Jakarta - Selama beberapa hari terakhir, berita utama di negara Paraguay, Amerika Selatan, didominasi oleh "Gordito lindo" atau yang berarti 'imut dan gendut', seorang narapidana yang berhasil keluar dari penjara lantaran berpakaian seperti seorang wanita.
Pada Minggu, César Ortiz yang diduga pemimpin geng kejahatan Rotela, melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Nasional, penjara Tacumb hanya dengan berjalan keluar melalui gerbang depan penjara.
Baca Juga
Advertisement
Seiring dengan kebebasannya, ia juga mendapat julukan “Gordito Lindo” atau “Imut dan gendut”, karena ia menyamar sebagai seorang wanita untuk mengelabui para penjaga.
Foto dan rekaman video yang dirilis oleh pihak berwenang Paraguay menunjukkan napi yang dihukum mengenakan wig rambut panjang, bulu mata palsu, lipstik, kuku palsu, dan pakaian wanita.
Penyamarannya membuat publik terkesan sehingga julukan “Gordito Lindo” mencuat.
Ortiz berani melarikan diri setelah ada kunjungan suami-istri. Dia memasuki kamar pribadinya dengan seorang wanita dan berjalan keluar mengenakan penyamaran wanita dan berhasil menipu penjaga di beberapa pos pemeriksaan.
Dalam sebuah video yang beredar di dunia maya, ia terlihat keluar melalui pintu utama lembaga pemasyarakatan dengan beberapa tas dan mengenakan masker.
Meskipun pelarian Gordito Lindo dari penjara mungkin lebih mudah daripada yang dia perkirakan, kebebasannya berumur pendek, karena polisi menangkapnya hanya beberapa jam kemudian.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hukuman Bagi Pelaku
Dia telah ditahan dan dijadwalkan untuk dipindahkan ke penjara lain untuk alasan keamanan.
César Ortiz menjalani hukuman penjara tiga tahun, sembilan bulan dan dua puluh hari karena penyerangan dan perampokan. Hukumannya kemungkinan meningkat setelah insiden hari Minggu tersebut.
Investigasi resmi tentang bagaimana pelarian penjara yang begitu sederhana bahkan mungkin saat ini sedang berlangsung, dan petugas keamanan yang bertugas di gerbang utama Lembaga Pemasyarakatan Nasional Tacumb telah ditangguhkan.
Ini bukan pelarian penjara pertama yang ditampilkan di Oddity Central. Beberapa tahun yang lalu, oddity turut menulis tentang seorang narapidana yang mencoba keluar dari penjara dengan bersembunyi di dalam koper dan dibawa oleh pacarnya yang berkunjung.
Lalu ada pria yang menyamar sebagai putri remajanya, dan pria Turki yang bertukar tempat dengan saudara kembarnya yang identik.
Advertisement
Wanita Ini Nyamar Jadi Pria Selama 36 Tahun
Sebagai ibu tentu ingin melindungi buah hatinya dari mara bahaya maupun lingkungan yang dirasa tak aman. Bahkan seorang ibu bisa saja mengambil langkah dan tindakan luar biasa demi anaknya. Tak heran jika pengorbanan seorang ibu tak perlu diragukan lagi.
Seperti yang dilakukan oleh seorang wanita paruh baya ini. Demi melindungi anak perempuan semata wayangnya, wanita ini rela menyamar menajdi seorang pria. Tak tanggung-tanggung, penyamaran itu ia lakukan selama 36 tahun.
Mengutip dari New Indian Express, perubahan Petchiammal yang kini berusia 57 tahun itu dilakukan setelah sang suami meninggal dunia. Berdandan dan bersikap menjadi seorang pria bukanlah perkara mudah. Terlebih lagi ia harus "tampil berani" disaat-saat tertentu.
Aksinya itu ia mulai saat berusia 20 tahun, tak lama setelah ia melahirkan anak perempuan yang diberi nama Shamugasundari. Sejak kematian suaminya, ia banting tulang demi membesarkan putri satu-satunya itu. Namun karena kerap mendapatkan diskirminasi, ia pun lantas menyamar menjadi pria.
Menyamar Jadi Pria Selama 36 Tahun
Wanita berusia 57 tahun bernama Petchiammal menceritakan kisah hidupnya yang tak pernah terlintas oleh orang lain. Selama hampir 36 tahun, dirinya menyamar menjadi seorang pria. Hal itu ia lakukan demi melindungi putri semata wayangnya, Shamugasundari.
Aksi penyamarannya itu berawal dari sang suami yang meninggal dunia saat ia masih berusia 20 tahun. Kala itu tak lama setelah ia melahirkan putrinya tersbeut. Takut tak bisa melindungi putrinya, ia pun kemudian menyamar menjadi pria. Dengan cara itu pula ia bsia dengan mudah mendapatkan pekerjaan.
Di India sudah menjadi rahasia umum jika di lingkungan pekerjaan, pria lebih diuntungkan daripada wanita. Pengalaman itu pun sudah pernah dialami Petchiammal. Bahkan ia pernah mendapatkan diskriminasi dan pelecehan.
Pengalaman pahit itulah yang membuat ia nekat menyamar menjadi seorang pria. Tak cuma mengubah penampilannya, ibu satu anak ini juga mengubah namanya menjadi Muthu.
"Hanya saudara dekat dan anak perempuan saya saja yang tahu saya wanita," tuturnya dikutip dari mStar oleh Liputan6.com, Rabu (18/5/2022).
Kini anak tunggalnya itu sudah menikah. Bahkan keadaan ekonomi keluarga mereka kini jauh lebih baik dan stabil. Meski kini sudah tak perlu lagi melindungi putrinya, Petchiammal belum mau mengganti identitas dan membuang nama Muthu. Ia berniat untuk menggunakan identitas itu selamanya.
Advertisement