Liputan6.com, Aceh - Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta semua pihak khususnya masyarakat Aceh, untuk mendukung segala upaya pemerintah daerah dalam kedaulatan pengelolaan energi.
Di mana, Alih kelola Wilayah Kerja B kepada pengelolaan PT Pema Global Energi, merupakan bentuk kesuksesan dan telah berproses. Yang melalui perjalanan panjang semenjak Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), di mana lahir melalui PP 23 Tahun 2015.
Gubernur Aceh mengatakan, untuk PT Pembangunan Aceh (PEMA) dan PT PGE dalam pengawasan BPMA, sudah setahun menjalan proses alih kelola WK B, sebagai tonggak sejarah.
“Dalam prosesnya, banyak tantangan, dan usaha ini akhirnya berhasil dengan dibuktikan mampu mengelola WK B, untuk kesejahteraan rakyat Aceh. Kami apresiasi hal ini,” ungkapnya, saat kegiatan Kenduri Syukuran Satu Tahun Alih Kelola Wilayah Kerja Blok B, di Lhoksumawe Aceh baru-baru ini.
Baca Juga
Advertisement
Gubernur Nova menuturkan, perjalanan panjang alih kelola ini bahkan diawali dari kesepakatan Helsinsky dan berkembang hingga agenda penurunan emisi karbon. Menurutnya, hal tersebut memang ditakdirkan untuk kesejahteraan rakyat Aceh di masa mendatang.
“Kembali saya berterima kasih kepada BPMA, PT PEMA, dan PT PGE serta semua pihak, bahkan dalam pengelolaan setahun yang lalu hingga mencapai 19 tahun kedepan,” ucapnya.
Nova Iriansyah menambahkan, semua upaya yang dilakukan ini muaranya adalah kesejahteraan rakyat Aceh. Misalnya dalam waktu dekat akan dibangun jalan desa sepanjang 6 Kilometer (Km). Jalan desa ini sudah bertahan tahun mengalami kerusakan.
“Kalau tak mengalir ke rakyat, sama saja bohong. Tak ada artinya, kalau tak terasa ke akar rumput. Mari sama-sama sejahterakan rakyat dan harus nampak mulai sekarang,” ujarnya.
Sektor Energi Aceh BPMA mengharapkan sektor energi di wilayah Aceh, kembali bangkit dalam beberapa waktu mendatang. Berkaitan hal ini, pencapaian kinerja selama setahun alih kelola Wilayah Kerja B ke Badan Usaha Milik Aceh ( BUMA) meningkatkan rasa optimisme.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Geliat Sektor Migas
Kepala BPMA Teuku M Faisal menuturkan, selama setahun WK B dikelola, mampu mendorong peningkatan produksi 105 persen.
“Dari sisi nominal penerimaan negara mencapai 175 persen dari target. Sedangkan realisasi dalam TW -I 2022 sudah mencapai 77 persen,” katanya, dalam keterangan usai kegiatan Kenduri Syukuran Satu Tahun Alih Kelola Wilayaj Kerja B,, baru-baru ini.
"Geliat sektor migas di Aceh diharapkan kembali bangkit dengan diketemukannya sumber-sumber baru di Wilayah Aceh," sambung Faisal.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mendukung, dalam pencapaian setahun pengelolaan Wilayah Kerja Blok B. Prosesnya memakan waktu lama, sejak 2018 hingga 2021 semua tim telah mendukung hingga proses alih kelola tuntas.
Advertisement
Catatan Positif
Hal ini juga, lanjut Faisal, menjadi catatan positif tersendiri bagi BPMA terkait proses alih kelola Blok B dari PT Pertamina Hulu Energi ke PT Pema Global Energi (PGE).
“Ini menjadi catatan positif bagi BPMA dalam pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan usaha hulu migas di wilayah Aceh,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, kehadiran Blok B diharapkan memberikan penerimaan maksimal untuk rakyat Aceh. PT PGE telah memperlihatkan keberhasilan dalam mempertahankan produksi, sesuai target yang ditetapkan bersama.
Ke depannya, dia memohon dukungan semua pihak untuk menghadapi tantangan serta komitmen eksplorasi untuk mencari sumber-sumber baru. Kerena cadangan gas secara alami, yang mengalami penurunan.