Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita berpakaian mirip perawat baru-baru ini menjadi perbincangan di media sosial usai mengunggah konten yang dianggap bernada pelecehan seksual.
Dalam video yang diunggah wanita tersebut di akun TikTok @moditabok, diketahui bahwa perawat hendak memasang kateter atau alat saluran buang air kepada pasien pria. Menurut keterangannya, pasien pria yang akan ditangani seumuran dengannya dan memiliki wajah tampan.
“Ketika aku harus memasang kateter urin/DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi,” tulisnya dalam video tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dalam waktu singkat video tersebut langsung menjadi viral dan mendapat kecaman warganet. Meskipun sudah dihapus oleh pemiliknya, tapi video tersebut telah beredar luas di media sosial.
Salah satu akun Twitter @areajulid pun telah mengunggah kembali cuplikan video tersebut. Tak sedikit warganet yang lantas memberikan kecaman dan mengatakan bahwa hal tersebut telah masuk ke dalam pelecehan seksual.
“Ini sudah termasuk pelecehan,” tulis salah satu pengguna Twitter.
“Dengan upload begitu sudah enggak profesional atuh,” timpal pengguna lain.
“Walaupun enggak disebutin identitas pasiennya tapi ini termasuk pelecehan enggak sih,” kata warganet lainnya.
“Pernah kebayang ga si kalo pasiennya itu sudah punya istri gitu? Masa ga bisa mikirin gmn perasaan pasangannya si pasien? Perawatnya juga, masa gak bisa ngehargain privasi pasien? Apapun yg ada dipasien itu gak pantes dibuat konten gini, gws deh,” timpal pengguna lain.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dikomentari Dokter Tirta
Unggahan tersebut juga rupanya dikomentari oleh dokter Tirta. Melalu akun Twitter-nya, dokter Tirta mengatakan bahwa sang perawat sudah melanggar kode etik. Pasalnya prosedur pemasangan kateter sangat privat dan tidak layak untuk dijadikan bahan konten media sosial.
“Pemasangan kateter tu privat, harusnya semua nakes tau, dan ga layak dan ga boleh jadi bahan cerita begini. Di ajari kok pas kuliah, bagian kode etik. Video gini bisa mendapat sanksi dari organisasi profesi setempat, mau dihapus juga bisa mendapat teguran,” katanya.
Dia pun menganggap bahwa apa yang dilakukan wanita tersebut tidak etis dan penting untuk dirinya diberi teguran.
“Pentingkah ditegur? Penting, agar tidak menjadi contoh nakes lain. Ngilangin rejeki orang. Engga lah. Orng dia yg buat videonya sendiri kok, yg nulis caption dia juga kok. Lain cerita kalo dia video edukasi pemasangan kateter, buat apa, indikasi apa, pake manekin,” tambahnya.
Advertisement
Pihak Universitas Siap Beri Sanksi Tegas
Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta mengatakan bahwa video viral tentang curhat yang awalnya diduga perawat memasang kateter ke pasien pria adalah benar mahasiswinya. Unisa mengatakan telah menegur mahasiswi yang menyebut pasien pria itu cakep.
Selain itu, mahasiswi tersebut juga bakal diberi teguran dan sanksi tegas.
"Memperingatkan/menegur mahasiswi tersebut terkait konten yang dibuat/diunggah, serta akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan dan ketentuan akademik," kata Unisa.
Lalu, Unisa juga memberhentikan sementara mahasiswi tersebut dari praktik di rumah sakit.
Unisa juga meminta maaf kepada seluruh pihak atas perilaku tidak menyenangkan dan tidak sesuai etik yang dibuat mahasiswinya saat tengah praktik di RSUD Wonosari Yogyakarta itu.
"Pihak Universitas Aisyiyah Yogyakarta memohon maaf kepada seluruh pihak, termasuk profesi kesehatan secara umum, khususnya profesi keperawatan," tulis pihak universitas dalam Instagram @unisa_yogya pada Kamis, 2 Juni 2022.
Pihak universitas pun segera melakukan pertemuan dengan pihak RSUD Wonosari. Sementara itu, hal yang sama juga dilakukan oleh pihak RSUD Wonosari. Melalui unggahan di Instagram, pihaknya mengatakan bahwa yang bersangkutan bukan merupakan pegawainya, tetapi mahasiswa yang sedang praktek di RS Wonosari.
Pihak RSUD Wonosari pun akan menindak lanjuti kasus tersebut oleh pihak Manajemen RSWonosari. Tak hanya itu, pihak RS minta maaf kepada masyarakat atas kasus beredarnya video tersebut.
"Kejadian ini akan segera ditindak lanjuti oleh manajemen RSUD Wonosari. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," tulisnya.