Aksi Nekat 'Ninja Sawit' di Kampar Aniaya Penjaga Kebun hingga Tewas

Pencuri buah sawit atau disebut ninja sawit di Kabupaten Kampar menewaskan seorang penjaga kebun setelah menembaknya pakai senapan angin.

oleh M Syukur diperbarui 04 Jun 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kampar sebagai salah satu kabupaten yang punya kebun sawit terluas di Riau selalu menjadi sasaran pencurian. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai ninja sawit dan selalu membuat petani rugi besar.

Kali ini, ninja sawit di Kabupaten Kampar tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tapi juga korban jiwa. Seperti yang terjadi di Kecamatan Perhentian Raja pada 1 Juni 2022.

Seorang penjaga kebun sawit tewas setelah ditembak pakai senapan angin oleh ninja sawit. Korban juga sempat dianiaya memakai alat panen sawit oleh sejumlah pelaku.

"Kalau nama penjaga itu kurang tahu karena baru enam bulan menjaga kebun milik Pak Sitepu," kata warga bernama Amek, Jumat siang, 3 Juni 2022.

Amek sendiri merupakan pemilik kebun sawit tak jauh dari kebun yang dijaga korban. Amek mendapat cerita bahwa penganiayaan ini terjadi saat penjaga baru pulang dari pasar.

"Korban tinggal di kebun itu, jarang keluar," ucap Amek.

Ketika pulang dari pasar, lanjut Amek, korban melihat ada sejumlah orang masuk ke kebun yang dijaganya. Korban kemudian merekam aksi pencurian sawit itu memakai telepon genggam.

Ternyata, para pencuri itu mengetahui aksinya direkam. Korban kemudian dikejar dan ditembak memakai senapan angin hingga tak berdaya karena luka.

"Dia ditembak pakai senapan angin, terus dipukul pakai besi tojok (alat angkut sawit) sampai babak belur, termasuk istrinya juga kena pukul pakai besi," terang Amek.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Buru Pelaku

Warga yang mengetahui penjaga kebun dan istri dianiaya membawa keduanya ke sebuah klinik, sementara para pencuri kabur. Akhirnya, korban dibawa ke sebuah rumah sakit yang berjarak 5 kilometer dari klinik.

"Tak lama di rumah sakit meninggal abang itu, kami kurang tahu namanya karena dia jarang keluar rumah juga jadi tidak tahu namanya," terang Amek.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kampar Ajun Komisaris Berry Juana Putra tak menampik adanya kejadian tersebut.

Dia menyebut pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Anggota sudah diperintahkan untuk menangkap pelaku yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Pelaku dalam proses penyelidikan," kata Berry.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya