Wapres Ma'ruf Amin: LGBT Jangan Sampai Memperoleh Legitimasi di Undang-Undang

Wapres Ma'ruf Amin mendukung rekomendasi PERGUNU untuk mencegah meluasnya perilaku LGBT dan mendorong adanya aturan larangan perilaku seks menyimpang di Indonesia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 03 Jun 2022, 22:50 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. (Foto: Sekretariat Wakil Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan bahwa peran guru sangat krusial bagi generasi bangsa. Apalagi, kata Ma'ruf Amin, di masa sekarang banyak sekali tantangan yang terjadi akibat perkembangan zaman.

Beberapa tantangan yang dimaksud mulai dari disinformasi, krisis pangan, pemberdayaan umat, hingga perilaku menyimpang seperti lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Untuk itu, guru harus dapat menghadapi tantangan ini.

"Tantangan kita jangan sampai anak-anak kita rusak. Pertama tentu menjaga akidah-akidah yang rusak, ini akidah-akidah banyak yang menyimpang. Tantangan kita ke depan memang berat, karena itu tugas guru itu bagaimana menjaga umatnya," kata Wapres Ma'ruf pada acara Sarasehan Bersama Pimpinan Pusat dan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) di Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (3/6/2022).

Ma'ruf Amin menyebut bahwa LGBT adalah bentuk perilaku seks menyimpang. Ia sepakat agar LGBT tidak diakui oleh Undang-Undang (UU).

"Ini memang tugas kita bagaiamana membangun masyarakat, memang pertama melalui cara-cara yang mendidik anak anak kita, yang kedua memang mencegah jangan sampai itu memperoleh legitimasi di undang-undang," ujar Wapres.

"Bagaimana dia kok bisa ada muncul LGBT, itu kan perilaku menyimpang, perilaku seksual yang menyimpang," imbuh Ma'ruf Amin.

Karena itu, Wapres mendukung rekomendasi PERGUNU untuk mencegah meluasnya perilaku LGBT dan mendorong adanya aturan larangan perilaku seks menyimpang di Indonesia.

"Karena itu, betul supaya undang-undangnya melarang. Kalau sudah ada larangan, sama aja dengan prostitusi, sama saja dengan yang lain-lain, pemerintah tinggal melakukan eksekusi-eksekusi," tutur dia.

Wapres pun mempersilakan PERGUNU mendorong DPR RI agar segera menyusun regulasi yang melarang LGBT di Indonesia. Hal ini agar negara memiliki kepastian hukum bagi pelaku LGBT.

"Sebab kita negara hukum, segala tindakan harus pakai UU dan produsen yang memproduksi UU adalah legislatif. (Silakan) kalau Pergunu datang ke sana minta dilarang," kata Ma'ruf Amin memungkasi.


Ma'ruf Amin Beri Motivasi Santri Jadi Presiden

Wapres Ma'ruf Amin menghadiri peringatan hari santri di Surabaya, Jawa Timur. (Dok Setwapres)

Sebelumnya diberitakan, pada kunjungan kerja hari ke-2 di Jawa Timur, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyempatkan diri menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum di Desa Rejoso, Peterongan, Jombang, Jumat (3/6/2022).

Pada kunjungannya itu, Wapres Ma'ruf menjadi imam salat Jumat di Masjid Ponpes Darul Ulum, kemudian menyaksikan penyerahan secara simbolis bantuan santripreneur dari Kepala Baznas Noor Achmad kepada tiga perwakilan mustahik, dan bersilaturahmi dengan keluarga besar pesantren.  

Dalam sambutannya, Wapres Ma'ruf Amin memberikan motivasi kepada seluruh santri yang hadir.

"Santri itu bisa jadi apa saja. Bisa jadi kiai, bisa jadi bupati, bisa jadi gubernur, bisa jadi menteri, bisa jadi Presiden, bisa jadi Wakil Presiden," ujar Ma'ruf Amin, Jumat (3/6/2022).

Namun dia juga mengingatkan, bahwa niat santri dalam menjalankan tugas tetap karena Allah SWT.

"Niatnya baik, yaitu karena Allah ta'ala dan mengamalkan ilmunya, dan menghidupkan syariah, dan menyinari, memberi nur pada hatinya, dan menghiasi batinnya dengan ilmu itu, dan mendekatkan diri pada Allah, dan tidak boleh niat karena untuk kepentingan duniawi, untuk menjadi pemimpin, untuk mencari kedudukan, untuk mencari harta, menjadi ingin lebih hebat di tengah teman-temannya, dan diagungkan oleh manusia dan sebangsanya lagi," tegas Ma'ruf Amin.

"Tidak boleh selain niat lillah ta'ala," lanjut dia.

 


Doa Wapres untuk Para Santri

Wapres Ma'ruf Amin (Istimewa)

Menutup sambutannya, kembali Wapres Ma'ruf memberikan semangat dan mendoakan untuk kesuksesan para santri dalam melanjutkan perjungan para ulama dan mengisi kemerdekaan.

"Mudah-mudahan nanti ada yang jadi pimpinan nasional. Siapa tahu yang jadi Presiden, Wakil Presiden nanti dari santri Darul Ulum," tutur Wapres.

"Saya doakan terus Peterongan dan Pesantren Darul Ulum terus menjadi sumber untuk mencetak al mutafaqqih fiddin (ahli ilmu agama Islam) dan kalian semua diberkahi oleh Allah," pungkasnya.

Sebelum mengakhiri kunjungan di lokasi ini, Wapres Ma'ruf Amin juga melakukan ziarah ke makam KH Romly Tamim yang berada di dalam kompleks pesantren.

Kiai Romly merupakan pendiri sekaligus pengasuh generasi ke-dua pengurus Ponpes Darul Ulum, dan putera dari KH Tamim Irsyad.

Infografis Sorotan 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya