TikTok Bentuk Tim Khusus Berantas Konten Hoaks dan Disinformasi di Filipina

TikTok juga telah bermitra dengan kelompok pemeriksa fakta dan organisasi media untuk membantu memverifikasi beberapa konten.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Jun 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi berbagi video, TikTok memastikan, pihaknya sedang bekerja keras memerangi informasi palsu, hoaks, dan konten negatif lainnya yang beredar di platform mereka.

Kepala Kebijakan Publik Tiktok untuk Filipina dan Malaysia, Toff Rada mengatakan, pihaknya secara aktif telah menghapus postingan yang melanggar pedoman perusahaan seperti menampilkan informasi palsu atau hoaks, intimidasi, rasisme, serta bentuk diskriminasi lainnya.

Dia menambahkan, pada kuartal terakhir 2021, TikTok telah menghapus 94 persen video yang melanggar bahkan sebelum postingan tersebut dilaporkan.

"Kami menanggapi berita palsu dengan sangat serius. Kami memiliki tim khusus yang menghapus berbagai bentuk disinformasi," kata Rada dikutip dari abs-cbn.com, Sabtu (4/6/2022).

TikTok juga telah bermitra dengan kelompok pemeriksa fakta dan organisasi media untuk membantu memverifikasi beberapa konten.

Rada membantah bahwa Tiktok memainkan peran besar dalam disinformasi selama pemilihan umum di Filipina baru-baru ini, dengan mengatakan pihaknya segera menghapus konten yang melanggar.

Namun, dia menambahkan bahwa mungkin ada konten Tiktok yang diunggah ke situs media sosial lain seperti Facebook. Sayangnya, TikTok tidak memiliki kendali atas pos-pos ini.

Untuk lebih meningkatkan, perjuangan mereka melawan berita palsu, TikTok mengklaim akan meluncurkan Pusat Literasi Digital di Filipina.

TikTok akan bermitra dengan akademisi, pemerintah, dan pembuat konten untuk mendidik publik tentang apa yang harus diposting dan dibagikan secara online.

Perusahaan juga akan meminta pembuat konten populer atau influencer untuk membagikan video tentang cara menemukan berita palsu dan berhenti menyebarkan disinformasi.

Rada berharap, langkah tersebut dapat membantu warga Filipina menangkal informasi palsu atau hoaks yang beredar di media sosial.

"Masalah berita palsu adalah masalah bersama yang membutuhkan tanggung jawab bersama jika kita ingin mendapatkan solusi nyata," tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya