Liputan6.com, Jakarta - Istana Kepresidenan Yogyakarta menandatangani kesepakatan pembelian Sertifikat Energi Baru Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) dengan PLN. Dengan kesepakatan ini, Istana Kepresidenan Yogyakarta menyetujui pembelian REC sesuai dengan penggunaan listrik per bulan selama 24 bulan atau hingga April 2024.
REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional, tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
Advertisement
Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta Deni Mulyana menerangkan, Istana Kepresidenan Yogyakarta mendukung penggunaan energi ramah lingkungan sejalan program pemerintah.
“Istana Kepresidenan Yogyakarta ikut mendukung energi hijau, sesuai dengan program pemerintah menuju Indonesia Net Zero Emission pada tahun 2060,” ujar Deni dalam keterangan tertulis, Minggu (5/6/2022).
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta, M. Irwansyah Putra mengatakan melalui REC, PLN mendukung pemanfaatan energi yang bersih dan ramah lingkungan.
“REC merupakan layanan PLN berupa pengakuan penggunaan EBT yang transparan, akuntabel dan diakui secara internasional, dimana satu unit REC setara dengan satu MWh (Megawatt hour),” terangnya.
Dengan pembelian REC ini, Istana Kepresidenan Yogyakarta juga turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan mendorong pertumbuhan pembangkit EBT.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sudah Ada 4 Pelanggan
Di wilayah Yogyakarta, terdapat 4 pelanggan yang telah membeli REC. Selain Istana Kepresidenan Yogyakarta, pelanggan lain dari sektor industri yaitu PT Ameya Livingstyle Indonesia, PT Anggun Kreasi Mandiri dan PT Busana Remaja Indonesia.
"Kami siap melayani kebutuhan pelanggan korporasi maupun individu yang ingin berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan," pungkasnya.
Penggunaan REC PLN kian diminati oleh pelanggan mulai dari sektor industri sampai dengan pemerintahan. Bagi pelanggan yang berminat untuk menggunakan REC, dapat langsung mengunjungi situs web https://layanan.pln.co.id/renewable-energy-certificate.
PLN terus berkomitmen mendukung pengembangan EBT di Indonesia, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan pelanggan akan penggunaan energi ramah lingkungan melalui produk REC.
Advertisement
PLN Suplai 404 MWh Energi Hijau ke Perusahaan Data Center Ekagrata
Sebelumnya, PT PLN (Persero) memberikan layanan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) kepada perusahaan data center PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan menjelaskan, EDGE DC membeli 404 unit REC PLN atau setara dengan penggunaan listrik yang berasal dari energi hijau sebesar 404 Mega Watt hour (MWh).
"Artinya kita turut menjalankan sustainable development, pengembangan bisnis berbasis teknologi yang tetap mengedepankan keberlanjutan lingkungan," kata Doddy, Minggu (15/5/2022).
Pada 2022, PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya telah memasok 9.231 unit REC atau setara 9.231 listrik MWh, baik kepada individu maupun korporasi.
REC merupakan produk kerjasama PLN dan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA), yang merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan.
Energi hijau dari PLN ini menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat, untuk memastikan setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain. Seluruh proses juga telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional.
Proyeksi
Menurut Doddy, saat ini bisnis data center berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Jakarta. Meningkatnya penggunaan aplikasi berbasis online, berkembangnya bisnis berbasis digital, membuat Jakarta menjadi tempat yang prospektif untuk melakukan bisnis data center.
Proyeksi pada 2022 ini, ada penambahan pemasangan listrik baru untuk data center dengan daya total sebesar 300 Mega Volt Ampere (MVA), dan akan terus bertambah.
"Secara pasokan daya kami siap, karena daya mampu pasokan listrik di Jakarta sekitar 8.000 Megawatt. sedangkan beban puncak tertinggi yang pernah dicapai yaitu 5.300 Megawatt, artinya masih ada cadangan daya 2.700 Megawatt," tuturnya.
Advertisement