Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, berharap kehadiran Organisasi Perdamaian Dunia (WPO) mampu menjadi media dalam menyelesaikan berbagai konflik antarnegara di dunia.
"Jika dua negara dengan regional berdampingan kompak dan damai, saya yakin akan menjadikan konflik-konflik terisolasi," kata dia, usai menerima kunjungan pengurus WPO yang dipantau dari kanal YouTube di Jakarta, Minggu (5/6/2022) dilansir Antara.
Baca Juga
Advertisement
Pertemuan pimpinan WPO tersebut dalam rangka meminta dukungan dan arahan TNI untuk menjalankan misi perdamaian dunia serta pemasangan prasasti simbol perdamaian dunia di Papua.
Menurut Andika, kehadiran WPO juga dapat membantu memberi arahan penyelesaian konflik antarnegara yang lebih normatif. Sehingga, diharapkan tidak ada jatuhnya korban di antara kedua belah pihak.
Ia berpandangan peran civil society atau masyarakat madani juga penting dalam upaya penyelesaian konflik. "Jadi, nantinya membantu meredam emosi dan tensi yang sedang berkonflik," kata dia.
Penyelesaian konflik antarnegara tidak hanya harus menunggu lembaga internasional, namun organisasi skala domestik diharapkan juga memiliki peran.
"Sebab, semakin banyak yang membantu menurunkan tensi dan emosi, maka masalah bisa diselesaikan dengan cara yang normatif," jelas Andika Perkasa.
202 Negara Tergabung dalam WPO
Sementara itu, Wakil Presiden WPO, Bambang Hari, mengatakan, saat ini sudah ada 202 negara yang tergabung dengan organisasi tersebut. Sejak 1997 WPO terus menggalakkan berbagai kegiatan moral.
WPO merupakan organisasi perdamaian dunia yang di dalamnya terdapat 27 jenderal purnawirawan. Didirikanya WPO untuk menciptakan pemikiran dan kedisiplinan dengan menerapkan standarisasi TNI.
Di sisi lain, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Kantor Pusat PBNU, Jakarta pada Senin 23 Mei 2022.
Usai pertemuan, Gus Yahya menyebut pertemuan dengan Andika membahas rencana gerakan bela negara kerjasama antara PBNU dan TNI.
"Kami berdiskusi intens membangun gerakan bela negara. Akan kita kembangkan antara NU dan TNI," kata Gus Yahya.
Gus Yahya menyebut detail gerakan bela negara belum dibahas, pertemuan hari ini masih sebatas silahturahmi hangat.
Advertisement