Projo Hadir di KIB, Hasto Sebut PDIP Tak Khawatir Suara Pendukung Jokowi Bergeser

PDIP tidak takut suara pendukung Jokowi pindah ke partai lain. Kata Hasto, partai bisa mendapatkan suara bila menunjukan kinerjanya kepada rakyat.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2022, 18:07 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober yang dirangkaikan dengan peresmian kantor partai. (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi hadir di silaturahmi nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Kehadirannya memberikan sinyal arah Projo di Pilpres 2024.

Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak masalah relawan pendukung Jokowi itu sudah dekat dengan salah satu koalisi yang akan mengusung calon presiden dan calon wakil presiden di 2024.

Hasto menegaskan, hanya partai politik yang dapat mengusung capres-cawapres. PDIP enggan ikut campur rumah tangga Projo.

"Sehingga kami tidak mencampuri rumah tangga orang termasuk Projo. Projo adalah relawan kecuali dia mendeclare sebagai partai politik kalau punya keberanian," ujar Hasto di Bogor, Minggu (5/6/2022).

PDIP tidak takut suara pendukung Jokowi pindah ke partai lain. Kata Hasto, partai bisa mendapatkan suara bila menunjukan kinerjanya kepada rakyat.

"Ketakutan kami kalau seluruh kinerja yang ditunjukan oleh PDIP tidak diterima oleh rakyat. Oleh karena itu kami terus bergerak ke bawah supaya rakyat dan PDIP menjadi satu kesatuan," kata Hasto.

Ia pun menegaskan, seorang presiden juga tidak bisa berdiri hanya karena dukungan segelintir orang atau partai. Apalagi bila hanya dukungan kelompok relawan.

Seorang presiden perlu dukungan yang kuat dengan kekuatan di DPR RI. Hasto mencontohkan, ketika dukungan di parlemen oleh Presiden Joko Widodo kurang dari 50 persen pada periode pertama sulit melakukan konsolidasi pemerintahan negara.

"Kita enggak bisa ada seorang presiden yang berdiri hanya karena dukungan segelintir orang atau parpol. Kita adalah negara gotong royong, apalagi dukungan mereka yang tidak sebagai partai politik, padahal di tata kelola pemerintah memerlukan dukungan dari DPR," tegas Hasto.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Projo Hadir di KIB

Diketahui, KIB dibentuk tiga partai, yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Budi Arie bukan dari internal ketiga partai itu.

Dalam silaturahmi itu, Budi Arie nampak duduk satu meja bersama Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, serta Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Dalam sesi foto, Budi Arie juga ikut bersama ketua umum partai dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar tingkat provinsi, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN dan PPP seluruh Indonesia.

Sementara itu, Ketum Projo Budi Arie belum mau bicara banyak soal siapa yang akan didukung oleh Projo di Pilpres 2024. Ia mengatakan, kehadiran Projo karena sebagai spesialis Pilpres.

"Ini 2024 kan Pileg pilpres serentak. Pasti partai juga ngurusin Pilegnya. Kalau kita spesialis Pilpres tenang aja," kata Budi.

Budi pun memberikan sinyal Projo dapat berubah nama di Pilpres mendatang. Soal capres, ia mengaku tidak mau buru-buru mendeklarasikan dukungan.

"Tenang itu ada waktunya. Nanti Projo ini kan biar menjemput takdir," kata Budi.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

 

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya