Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno ikut hadir dalam festival kebudayaan Lebaran Depok yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Kumpulan Orang Orang Depok (KOOD).
Pada acara tersebut, Sandiaga sempat mempelajari bahasa Betawi Ora Depok. Dia mengaku telah menerima kamus bahasa Betawi Ora Depok.
Advertisement
Menurut pria yang akrab disapa Sandi ini, pada bahasa tersebut terjadi perbedaan antara bahasa Betawi Depok dengan Betawi pada umumnya, salah satunya yang digunakan Betawi Senayan.
"Di kamus Depok ada 4.000 kata, jadi nanti ini belajar karena bahasanya Betawi Ora bukan Betawi istri saya, Betawi Senayan," ujar Sandiaga Uno kepada Liputan6, Minggu (5/6/2022).
Sandiaga mengungkapkan, bahasa Betawi Ora Depok dinilai banyak memiliki kata campuran dengan bahasa jawa. Terdapat sejumlah kata yang sama dengan bahasa Jawa seperti ngalor dan ngidul, serta terdapat beberapa bahasa asli Depok.
"Ini mudah-mudahan dapat menjadi salah satu budaya kita sendiri," ungkap Sandiaga.
Pada Lebaran Depok turut disertakan UMKM Kota Depok dengan stand yang telah disediakan. Hal itu secara tidak langsung turut membangkitkan ekonomi kerakyatan dan UMKM Kota Depok.
"Kebangkitan ekonomi sudah mulai terlihat dan Lebaran Depok turut membantu kebangkitan ekonomi," terang Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, diberikannya ruang UMKM pada kegiatan Lebaran Depok membuka lapangan kerja dan usaha kepada UMKM. Apalagi melihat keadaan saat ini cukup berat dengan harga bahan pokok meningkat. "Tetapi kita yakin dengan kerja keras omset bisa kita tingkatkan," ujarnya.
Promosikan UMKM Depok
Sandiaga menambahkan, Lebaran Depok turut mempromosikan UMKM Kota Depok. Kemenkraf meminta promosi UMKM tidak hanya pada satu kegiatan, namun dipromosikan kepada sejumlah kegiatan lainnya, sehingga UMKM dapat terus bangkit.
"Ini menjadi langkah stimulan agar ekonomi terus bergerak di akar rumput," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan, Lebaran Depok merupakan salah satu pentas budaya yang menjadi ikon warga Depok, yakni Betawi Ora. Pemerintah Kota Depok berupaya untuk melestarikan dengan kebersamaan kebhinekaan dalam Bhineka Tunggal Ika.
"Di sana juga ada sendi-sendi budaya dari daerah lain dan ini akan kita akomodasi dalam sebuah kebudayaan kita," kata Idris.
Pemkot Depok akan berupaya menjadikan Lebaran Depok sebagai event besar terhadap warga Depok. Apalagi terdapat sejumlah tradisi warga Depok yakni, andilan, pasar penghabisan, rantangan, dan sejumlah kebudayaan lainnya.
"Ini kebudayaan yang memang ciri khasnya kebhinekaan tadi. Itu yang akan kita upayakan jadi ini salah satu event besar," pungkas Idris.
Advertisement