Liputan6.com, Jakarta Harga emas hari ini yang dijual oleh PT pegadaian (Persero) lebih murah untuk semua jenis dan ukuran. Harga emas yang dijual Pegadaian terpantau kompak turun pada Senin (6/6/2022).
Seperti harga emas jenis Antam dijual seharga 1.014.000 untuk 1 gram. Angka ini turun dari perdagangan kemarin yang dibanderol Rp Rp 1.018.000.
Advertisement
Sementara jenis lainnya, emas UBS dilego Rp 968.000 untuk ukuran 1 gram pada Minggu kemarin. Sedangkan untuk hari ini turun menjadi Rp 964.000 per gram.
Adapun Pegadaian menjual berbagai jenis emas dari Antam, Batik Antam, emas Retro dan emas UBS.
Melansir laman resmi Pegadaian, Senin (6/6/2022), harga emas yang dijual oleh Pegadaian ini setiap hari berubah dan menyesuaikan dengan harga pasar emas dunia dan lokal.
Berikut rangkuman harga emas Pegadaian hari ini:
Harga Emas Antam
- 0,5 gram = Rp 559.000
- 1 gram = Rp 1.014.000
- 2 gram = Rp 1.964.000
- 3 gram = Rp 2.920.000
- 5 gram = Rp 4.832.000
- 10 gram = Rp 9.604.000
- 25 gram = Rp 23.880.000
- 50 gram = Rp 47.678.000
- 100 gram = Rp 95.274.000
- 250 gram = Rp 237.910.000
- 500 gram = Rp 475.601.000
- 1000 gram = Rp 951.160.000
Harga Emas Retro
- 0,5 gram = Rp 513.000
- 1 gram = Rp 960.000
- 2 gram = Rp 1.900.000
- 3 gram = Rp 2.820.000
- 5 gram = Rp 4.687.000
- 10 gram = Rp 9.315.000
- 25 gram = Rp 23.155.000
- 50 gram = Rp 46.225.000
- 100 gram = Rp 92.366.000
- 250 gram = Rp 230.636.000
- 500 gram = Rp 461.050.000
- 1000 gram = Rp 922.057.000
Harga Emas Antam Batik
- 0,5 gram = Rp 631.000
- 1 gram = Rp 1.169.000
- 8 gram = Rp 8.846.000
Harga Emas UBS
- 0,5 gram = Rp 515.000
- 1 gram = Rp 964.000
- 2 gram = Rp 1.912.000
- 5 gram = Rp 4.723.000
- 10 gram = Rp 9.396.000
- 25 gram = Rp 23.443.000
- 50 gram = Rp 46.789.000
- 100 gram = Rp 93.542.000
- 250 gram = Rp 233.784.000
- 500 gram = Rp 467.016.000.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Emas Bakal Tertahan di USD 1.850 Minggu Ini, Simak Alasannya
Sebelumnya, harga emas diperkirakan akan bergerak stabil di kisaran USD 1.850 per ounce sepanjang pekan ini. Harga emas di pekan ini akan dipengaruhi tarik ulur antara kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dengan kenaikan angka inflasi.
Dalam survei harga emas yang dilakukan ole Kitco, sebagian besar analis memperkirakan harga emas akan naik pada minggu ini. Namun angka kenaikannya tidak akan besar karena masih ada tantangan yang harus dihadapi oleh logam mulia tersebut.
Sedangkan para pelaku pasar juga sebagian besar menginginkan harga emas bisa naik pada pekan ini. Namun juga banyak yang memperkirakan harga emas akan mengalami tekanan.
Dikutip dari survei Kitco, Senin (6/6/2022), pada akhir pekan kemarin sebanyak 15 analis di Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Di antara peserta, tujuh analis atau 47 persen menyerukan harga emas naik minggu depan.
Pada saat yang sama, lima analis atau 36 persen menyatakan harga emas akan bearish dalam waktu dekat. Sedangkan tiga analis atau 20 persen memilih untuk netral pada harga emas.
Sedangkan dalam polling online, 637 suara atau pelaku pasar ikut ambil bagian. Dari jumlah tersebut, 448 responden atau 70 persen memperkirakan harga emas akan naik minggu ini.
Sedangkan 117 responsen lainnya atau 18 persen mengatakan harga emas akan lebih rendah. Sementara 72 pemilih atau 11 persen netral dalam waktu dekat.
Advertisement
Tarik Menarik 2 Sentimen
Pada minggu lalu, harga emas ditutup di atas USD 1.850 per ounce. Ini adalah level psikologis yang kritis. Harga emas sedang berjuang untuk menemukan momentum bullish yang konsisten.
Emas telah berhasil mempertahankan posisinya di atas garis menyusul data ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan. Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengatakan 390 ribu pekerjaan diciptakan pada Mei, mengalahkan ekspektasi ekonom sekitar 325 ribu.
Kepala analis Blue Line Futures Phillip Streible mengatakan, prospek teknis emas tetap konstruktif. Namun, perspektif fundamental bakal keruh. Dia menambahkan, data ekonomi mendukung tindakan kebijakan moneter agresif lebih lanjut.
"The Fed akan tetap tegas hawkish dan kita bisa melihat lebih dari dua pergerakan 50 basis poin," katanya.
"Namun, inflasi tetap menjadi masalah dan masih terlalu tinggi. Volatilitas pasar juga meningkat. Untuk saat ini harga emas terjebak di tengahnya." tambah dia.
Kepala analis komoditas Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, meskipun penurunan harga emas dapat dilihat sebagai peluang pembelian jangka panjang, dia berpanjangan netral terhadap emas minggu ini dan dia memperkirakan harga tetap di bawah USD 1.870 per ounce.
Stagflasi
Adrian Day, presiden Adrian Day Asset Management, mengatakan bahwa dia memperkirakan harga emas bullish.
"Laporan pekerjaan AS hanya akan memberi the Fed alasan untuk melanjutkan pengetatan, tetapi ekonomi tidak cukup kuat untuk mempertahankan pengetatan yang berarti tanpa menyebabkan kerusakan ekonomi. Periode stagflasi di depan, dan itu positif untuk emas," katanya.
Sementara beberapa analis tetap memperkirakan harga emas akan naik dalam jangka panjang, mereka telah mencatat bahwa dolar AS tetap menjadi angin kritis, terutama karena Federal Reserve menaikkan suku bunga.
"Dengan nonfarm payrolls mengalahkan ekspektasi, tampaknya tidak ada alasan bagi Fed untuk memperlambat pengetatan. Pada berita ini, imbal hasil Treasury AS mulai naik lagi, mendorong USD relatif terhadap mata uang lainnya, termasuk emas. berubah nanti dalam seminggu di sekitar pertemuan ECB; kita akan lihat, "kata Kepala anais SIA Wealth Management Colin Cieszynski.
Advertisement