Liputan6.com, Jakarta Ridwan Kamil memberi kesaksian soal kebaikan putranya, Emmeril Khan Mumtadz, yang dinyatakan meninggal setelah hilang di sungai Aare, Bern, Swiss.
Dalam video yang diunggah sang Gubernur Jawa Barat ke media sosial pribadinya, Minggu (5/6/2022) malam, keluarga meyakini bahwa ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia.
Yang pertama, adalah menilai dengan panjangnya umur biologis yang dihitung dengan bulan atau tahun. Namun, ada cara kedua.
"Yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya, besarnya amal kebaikannya saat ia hidup di dunia fana ini," tulisnya dalam video tersebut.
Baca Juga
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Panjang Umur
Secara biologis, umur Eril mungkin terbilang pendek, yaitu 23 tahun. Namun amal kebaikannya di dunia diyakini membuatnya telah pergi dalam keadaan yang panjang umur.
Ridwan Kamil pun menjabarkan kebaikan sang putra semasa hidup. Eril dikenal sebagai anak yang tekun dalam menuntut ilmu.
"Ia lahir 25 juni 1999 di New York dan berpulang di Bern 24 Mei 2022, saat ia dalam misi berikhtiar mencari sekolah S2," tuturnya.
Advertisement
Berbagi
Eril juga gemar berbagi kepada sesama. Ridwan Kamil menunjukkan dokumentasi saat sang putra terjun dalam aksi Gasibu, Gerakan Nasi Bungkus.
Yaitu, aksi di mana dia dan teman-temannya berbagi nasi bungkus kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Tidaklah penting kita lahir dan pulang di mana. Karena sesungguhnya semua tempat di dunia ini adalah bumi Allah SWT," ungkapnya.
Pelajaran
Pada akhirnya, Eril pergi meninggalkan pelajaran berharga bagi publik secara luas, dan khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Eril, kamu niatnya pergi mencari ilmu dan pelajaran, malah akhirnya kamulah yang memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami semua," tutupnya.
Advertisement