Ketahui Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 Berdasarkan Gejala, Penyebab dan Faktor Risikonya

Diabetes menjadi salah satu penyakit kronis yang banyak diidap masyarakat.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 06 Jun 2022, 17:47 WIB
Ilustrasi Diabetes Credit: pexels.com/PhotoMix

Liputan6.com, Jakarta - Diabetes menjadi salah satu penyakit kronis yang banyak diidap masyarakat. Tidak hanya itu, diabetes dapat menjadi penyebab utama kebutaan, penyakit jantung, hingga gagal ginjal.

Diabetes memiliki dua tipe, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 dan tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak bisa menyimpan dan menggunakan glukosa dengan baik, yang penting untuk energi.

Glukosa ini kemudian terkumpul dalam darah dan tidak mencapai sel-sel yang membutuhkannya, menyebabkan komplikasi serius.

Glukosa adalah bahan bakar yang memberi makan sel-sel tubuh Anda, tapi untuk memasuki sel-sel Anda diperlukan kunci. Insulin adalah kuncinya.

Individu dengan diabetes tipe 1 tidak memproduksi insulin, jadi mereka tidak memiliki kuncinya. Orang dengan diabetes tipe 2 tidak merespons insulin sebagaimana mestinya dan kemudian penyakit ini sering tidak membuat cukup insulin.

Ini bisa seperti memiliki kunci yang rusak. Kedua jenis diabetes ini bisa menyebabkan kadar gula darah tinggi secara kronis.

Meskipun banyak gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 serupa, mereka hadir dengan cara yang sangat berbeda. Banyak individu dengan diabetes tipe 2 tidak memiliki gejala selama bertahun-tahun, dan gejalanya sering berkembang perlahan seiring waktu.

Adapun beberapa individu dengan diabetes tipe 2 yang tidak memiliki gejala sama sekali dan tidak mengetahui bahwa mereka memiliki penyakit sampai komplikasi muncul.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gejala

Ilustrasi penyakit diabetes (Photo by Tumisu on Pixabay)

Gejala diabetes tipe 1 berkembang dengan cepat, biasanya selama beberapa minggu. Pernah dikenal sebagai diabetes juvenil, tipe ini biasanya berkembang pada masa kanak-kanak atau remaja. Namun, ada kemungkinan untuk mengembangkan diabetes tipe 1 di kemudian hari.

Jika tidak ditangani, diabetes tipe 1 dan tipe 2 bisa menyebabkan gejala seperti sering buang air kecil, merasa sangat haus, sangat lapar, sangat lelah, penglihatan kabur, luka atau luka yang tidak sembuh dengan baik.

Individu dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga bisa mengalami iritabilitas, perubahan suasana hati, penurunan berat badan yang tidak sengaja dan juga mengalami mata rasa dan kesemutan di tangan atau kaki mereka.


Penyebabnya

Ilustrasi Diabetes Credit: pexels.com/pixabay

Diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki gejala yang sama, tapi penyebabnya berbeda. Pada individu dengan diabetes tipe 1, sistem kekebalan salah mengira sel-sel sehat tubuh sendiri untuk penyerbu asing.

Karena itu, sistem kekebalan menyerang dan menghancurkan sel beta penghasil insulin di pankreas.

Diabetes tipe 2 terutama disebabkan oleh dua masalah yang saling terkait. Pertama, sel-sel di otot, lemak dan hati menjadi resisten terhadap insulin.

Karena sel-sel ini tidak berinteraksi secara normal dengan insulin, mereka tidak mengambil cukup gula. Masalah lain adalah pankreas tidak bisa memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula darah.


Faktor risiko diabetes tipe 1 dan tipe 2

Ilustrasi Penyakit Diabetes Credit: pexels.com/PhotoMIX

Individu dengan orang tua atau saudara kandung yang mengidap diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkannya sendiri.

Ketika datang ke usia, diabetes tipe 1 bisa muncul pada usia berapa pun, tapi paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja.

Anda berisiko terkena diabetes tipe 2 jika Anda memiliki prediabetes, atau kadar gula darah yang sedikit meningkat.

Individu yang memiliki berat badan berlebih atau mengalami obesitas, memiliki banyak lemak perut atau tidak aktif secara fisik juga berisiko terkena diabetes tipe 2.

Dari segi usia, mereka yang berusia di atas 45 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang berusia lebih muda.

Jika Anda pernah mengalami diabetes gestasional, yakni diabetes selama kehamilan atau memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS), maka Anda lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.

Daftar 10 Negara dengan Kasus Diabetes Tertinggi di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya