Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan memanfaatkan aplikasi digitalisasi seperti PeduliLindungi untuk memantau distribusi komoditas, salah satunya minyak goreng.
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan, pihaknya menyambut langkah Pemerintah dalam memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi untuk memantau distribusi minyak goreng.
Advertisement
"Saya kira Pemerintah sah-sah saja melaksanakan upaya untuk pengendalian distribusi (minyak goreng) ini. Karena pengalaman-pengalaman sebelumnya selalu terjadi persoalan/masalah di distribusi sehingga menyebabkan kelangkaan," kata Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan, dalam pesan singkat kepada Liputan6.com, Senin (6/6).
Menurutnya, yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana Pemerintah mensosialisasikan pemanfaatan aplikasi PeduliLiundungi untuk memantau distribusi minyak goreng curah, dan memastikan ketersediaannya bisa melimpah.
(Pemanfaatan PeduliLindungi) ini harus disoalisasikan. Misalnya apakah nanti di pasar akan ada penggunaan barcode untuk pembelian minyak goreng, termasuk minyak goreng curah. Kemudian bagaimana ibu-ibu di pasar yang tidak memiliki gadget? itu bisa menjadi masalah juga akhirnya," jelas Reynaldi.
Reynaldi menyampaikan, dia menyerahkan upaya pemerataan distribusi minyak goreng curah ke Pemerintah dengan metode pilihan mereka, dengan catatan, hal tersebut bisa benar-benar tercapai.
"Yang paling penting, minyak goreng curah terdistribusi merata ke seluruh pasar di Indonesia," ujar dia.
"Kita hanya ingin pasokan minyak goreng curah ini ada di pasar dan berlimpah, kalau barang ya ngga ada ya percuma (pemantauan lewat PeduliLindungi). Mengingat ini sudah masuk satu pekan, tapi harga belum masuk ke Rp. 14.000," tambahnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aplikasi PeduliLindungi
Sebelumnya, Pemerintah akan memanfaatkan aplikasi digitalisasi seperti PeduliLindungi untuk memantau distribusi komoditas, salah satunya minyak goreng.
Langkah tersebut diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan.
"Kami ke depan akan mengaktifkan sistem digitalisasi, masuk ke aplikasi PeduliLindungi karena kita melihat yang kita gunakan dulu waktu itu sangat bagus dan sangat lengkap dan bisa cepat untuk menangani tadi masalah distribusi ini," jelas Luhut seperti dikutip Senin, (6/6/2022).
"Kita melihat PeduliLindungi yang kita gunakan dulu waktu Covid-19 itu sangat bagus dan sangat lengkap dan bisa cepat untuk menangani masalah distribusi ini dengan demikian mata rantai itu akan terlihat bahwa setiap gerakan itu nanti akan bisa terpantau dengan digital," kata dia.
Advertisement
Pemerintah akan Pantau Komoditas Strategis Lewat Digitalisasi Aplikasi PeduliLindungi
Sebelumnya, pemerintah berencana memakai sistem digitalisasi melalui aplikasi PeduliLindungi untuk memantau kondisi komoditas strategis di Indonesia.
Hal ini diungkapkan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan atau Menko Luhut saat menjelaskan kondisi terkini perihal komoditas minyak goreng pada Minggu, (5/6/2022).
"Kami juga ke depan ini akan mengaktifkan semua tadi sistem digitalisasi menjadi satu nanti masuk di PeduliLindungi," jelas Menko Luhut.
Awalnya pemanfaatan aplikasi digitalisasi PeduliLindungi akan diterapkan guna memantau distribusi komoditas minyak goreng.
Keberadaan aplikasi ini dinilai efektif dan bagus saat pemerintah memberlakukannya untuk memantau perkembangan Covid-19 di Indonesia.
"Kita melihat PeduliLindungi yang kita gunakan dulu waktu Covid itu sangat bagus dan sangat lengkap dan bisa cepat untuk menangani masalah distribusi ini dengan demikian mata rantai itu akan terlihat bahwa setiap gerakan itu nanti akan bisa terpantau dengan digital," jelas dia.
Dengan pandangan inilah, Luhut menilai tepat jika aplikasi digital bisa dipakai pada semua komoditas- komoditas strategis ke depan.
"Saya pikir akan kita lakukan pada semua komoditas komoditas strategis ke depan dengan demikian tidak terjadi lagi manipulasi oleh pihak-pihak yang tidak ingin melihatnya ini bisa baik, ingin mendapat keuntungan," tegas Luhut.
60 Juta Pengguna Aktif, PeduliLindungi Tak Kalah dari Tokopedia dan Shopee
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin membeberkan, aplikasi PeduliLindungi tidak kalah dengan startup besar lainnya. PeduliLindungi mampu bersaing dengan aplikasi lain yang sudah ada di Indonesia sebelumnya, seperti Tokopedia dan Shopee.
"Kita pakai aplikasi yang sudah ada (PeduliLindungi). Ini aplikasi bikinan Telkom, diberikan ke Pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), akhirnya dipakai oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," ungkap Budi Gunadi saat Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarat pada Senin, 30 Mei 2022.
"Sampai sekarang sudah ada 98 juta download (unduh) dan secara aktif digunakan 60 juta orang setiap bulan. Kalau kita bandingkan ya tidak kalah dengan beberapa startup besar lainnya."
PeduliLindungi akan bertransformasi menjadi aplikasi kesehatan secara umum yang dapat digunakan masyarakat luas. PeduliLindungi pun melejit sejak digunakan dalam penanganan pandemi COVID-19, terutama penyimpanan Sertifikat Vaksinasi COVID-19 dan hasil tes COVID-19.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes pada 30 Mei 2022, PeduliLindungi menempati posisi ketiga dari segi jumlah pengguna aktif bulanan setelah Tokopedia dan Shopee. Berikut ini perbandingan jumlah penggunaan aplikasi lain di Indonesia dengan PeduliLindungi:
Tokopedia 145 juta pengunjung bulananShopee 125 juta pengunjung bulananPeduliLindungi 60 juta pengunjung bulananBukalapak 25 juta pengunjung bulananLazada 18 juta pengunjung bulanan
Advertisement