Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu aset investasi yang terbilang baru di Indonesia, banyak orang yang masih skeptis tentang kripto. Minimnya pemahaman soal investasi kripto sering kali dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan investasi kripto.
Tak hanya kripto, pada dasarnya investasi bodong bisa dimanfaatkan oknum-oknum jahat menggunakan aset-aset lain seperti emas, saham, dan forex.
Advertisement
Menurut laporan baru dari Federal Trade Commission (FTC), sejak awal 2021, sekitar 46.000 orang telah melaporkan kehilangan lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,4 triliun dalam bentuk kripto karena penipuan,
Jenis penipuan kripto yang paling umum adalah penipuan investasi. Sejak 2021, USD 575 juta dari semua kerugian penipuan kripto yang dilaporkan ke FTC adalah tentang peluang investasi palsu.
Lantas bagaimana agar kita tidak terjerumus pada investasi bodong kripto yang dapat merugikan? Pengamat kripto, Desmond Wira menjelaskan yang terpenting adalah masyarakat mengetahui tentang aset yang diinvestasikan.
“Invest in what you know. Hal ini berlaku kalau kita mau berinvestasi pada instrumen apapun termasuk kripto. Sebelum kita berinvestasi sesuatu, pelajari terlebih dahulu apa instrumen investasinya. Misalnya apa saja risikonya dan sebagainya,” ujar Desmond kepada Liputan6.com.
Menurut Desmond, secara umum kripto termasuk aset yang berisiko sangat tinggi. Volatilitas harga sangat tinggi. Sehingga kemungkinan tidak cocok untuk semua orang, terutama masyarakat awam.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kenali Cirinya
Agar bisa terhindar dari investasi bodong kripto atau aset lainnya, Desmond menuturkan masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri dan jeli terhadap penipuan berkedok investasi.
“Menjanjikan keuntungan tinggi yang tidak masuk akal. Memang keuntungan besar inilah yang ditawarkan untuk menggaet korbannya. Apalagi banyak orang kan memang suka yang instan. Ingin cepat kaya tanpa berusaha,” tutur Desmond.
“Seringkali mereka menjamin sejumlah keuntungan yang besar secara tetap. Dari dulu sampai sekarang ciri penipuan bisnis investasi hanya satu yang utama, yaitu menawarkan profit tinggi kepada nasabah,” lanjut dia.
Kemudian ciri kedua penipuan berkedok investasi adalah fokus mencari member baru bukan memproduksi sesuatu atau aktivitas lainnya yang menghasilkan.
“Umumnya penipuan berkedok money game mengharuskan korbannya untuk mencari korban lain (member get member). Sekarang ada juga modus yang tidak menekankan member get member, tapi pada prinsipnya tetap ia membutuhkan member banyak agar skema penipuannya berhasil. Karena itu ada yang mengganti sistem member get member dengan menggunakan tim marketing sendiri," ujar Desmond.
Advertisement
Ciri Ketiga
Ciri ketiga yaitu tidak teregulasi dengan benar. Di dunia trading atau investasi, regulasi yang benar adalah syarat penting. Saat memilih broker, seharusnya masyarakat dapat memilih broker yang bonafit, misalnya terdaftar di otoritas yang berwenang.
"Dengan cara ini kita bisa meminimalisir potensi fraud. Biasanya penipuan yang berkedok investasi atau trading menggunakan broker yang ternyata afiliasinya sendiri atau tidak jelas regulasinya,” kata Desmond.
Selanjutnya investasi bodong biasanya menjual mimpi. Jika dilihat semuanya menjual mimpi, menjadi kaya dengan mudah. Bahkan pengelolanya pun tidak segan berpenampilan tajir. Padahal uang yang digunakan untuk foya-foya tersebut berasal dari uang member.
Kemudian ciri terakhir investasi bodong menggunakan testimonial anggota yang "berhasil". Biasanya mereka adalah member lama yang sudah merasakan "manfaat" money game tersebut.
"Bahkan para member lama ini biasanya militan, mendukung mati-matian, karena memang yang paling duluan masuk di sistem money game yang paling diuntungkan. Merekalah yang rajin mencari member baru untuk diajak,” pungkas Desmond.
Jadi menurut Desmond jika masyarakat ingin terhindar dari investasi bodong kripto atau aset investasi lainnya, perlu untuk memahami ciri-ciri yang biasanya muncul pada investasi bodong.
Microstrategy Tak Bakal Jual Cadangan Bitcoin
Sebelumnya, CEO dari perusahaan perangkat lunak yang terdaftar di Nasdaq, Microstrategy, Michael Saylor, membagikan pandangan Bitcoin-nya dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Finance Live.
Saylor masih bullish pada Bitcoin meskipun aksi jual baru-baru ini. Dia ditanya apakah ada target harga di mana Microstrategy akan mulai melikuidasi beberapa Bitcoin-nya. Seperti diketahui saat ini, perusahaan tersebut memegang 129.218 BTC.
"Tidak, kami berada di dalamnya untuk jangka panjang. Strategi kami adalah membeli bitcoin dan menahan bitcoin, jadi tidak ada target harga. Saya berharap kita akan membeli bitcoin di top lokal selamanya,” jawab Saylor, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis, 2 Juni 2022.
"Saya berharap bitcoin akan mencapai jutaan. Jadi, kami sangat sabar. Kami pikir ini adalah masa depan uang,” lanjut dia.
CEO Microstrategy itu juga memberikan pendapatnya mengenai fenomena yang terjadi baru-baru ini pada kripto jaringan Terra, Luna coin dan Terra USD (UST).
“Saya pikir kehancuran LUNA, UST ini, yang akan mempercepat regulasi stablecoin dan token keamanan, yang akan menjadi hal yang baik untuk industri ini,” ujar Saylor.
“Seiring waktu, saya pikir ketika orang-orang terdidik dan mereka merasa lebih nyaman, saya pikir kami akan pulih dari penurunan ini,” ujar dia.
Saylor telah lama bullish pada bitcoin. Pada Februari lalu, dia mengatakan ada bukti lebih banyak adopsi institusional. Kemudian pada November tahun lalu, dia mengatakan bitcoin akan muncul sebagai kelas aset senilai USD 100 triliun.
Advertisement