Jemaah Haji Dilarang Merokok di Penginapan dan Pelataran Masjid Nabawi

Jemaah haji Indonesia diminta tidak merokok saat berada di penginapan. Larangan juga berlaku saat jemaah haji beraktivitas di kompleks Masjid Nabawi.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2022, 20:19 WIB
Jemaah haji di Masjid Nabawi, Madinah. Nurmayanti/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji Indonesia diminta tidak merokok saat berada di penginapan. Larangan juga berlaku saat jemaah haji beraktivitas di kompleks Masjid Nabawi.

"Jangan sampai merokok di pelataran masjid nanti ditangkap. Dan kalau di penginapan itu harus dijaga karena di kamar ada alarmnya," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Amin Handoyo, saat ditemui di Kantor Daker Madinah, Arab Saudi, Senin (6/6/2022).

Dia mengatakan, pada dasarnya Saudi memang sangat ketat dengan larangan merokok. Itu sebabnya, Amin meminta jemaah lebih peka ketika ingin melakukan aktivitas merokok.

"Merokok di Saudi dilarang sehingga harus pandai-pandai cari tempat yang aman bagi dirinya, orang lain dan keamanan," jelas dia.

Amin berharap jemaah haji benar-benar memahami aturan yang berlaku selama di Saudi.

Terutama bila di penginapan, jangan sampai asap rokok jemaah terdeteksi alat pendeteksi asap yang ada si hotel.

"Kalau nanti bunyi, yang lain jadi panik. Ya silakan kebutuhan perokok tetap jalan, tapi jangan sampai ganggu orang lain dan keamanan diri sendiri," kata Amin.

 


Perhatikan Waktu dan Barang Bawaan

Salah satu tujuan jemaah haji dari luar Arab Saudi mendatangi Masjid Nabawi untuk berziarah ke Makam Rasulullah di Raudhah. Begitu pula jemaah haji Indonesia.

Tetapi, ada aturan yang perlu diketahui jemaah. Bahwa Raudhah memiliki aturan waktu untuk ziarah dan jemaah harus pastikan agar tidak menunggu terlalu lama.

"Untuk Raudhah ada jadwal ditetapkan muasasah adilla mereka memberikan jadwal defenitif artinya jam tetap," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Amin Handoyo, di Kantor Daker Madinah, Arab Saudi, Senin (6/6/2022).

Amin mengimbau jemaah memahami waktu untuk berziarah. Bahkan, waktu ziarah antara jemaah laki-laki dan jemaah perempuan berbeda.

Informasi dihimpun, untuk jemaah perempuan memiliki waktu tertentu. Saat malam hari, pukul 22.00 waktu Saudi sampai jam 00.00 waktu Saudi.

Sementara untuk pagi, jemaah perempuan bisa berziarah sejak usai subuh hingga pukul 10.00 waktu setempat. Sementara untuk jemaah laki-laki bisa datang kapanpun selama kawasan raudhah dibuka.

"Untuk ziarah, jemaah perempuan melalui pintu 24, laki-laki melalui pintu 34-37," kata Amin.

 


Mempersiapkan Diri

Dalam kesempatan terpisah, petugas pendukung PPIH Arab Saudi di posko utama Masjid Nabawi, Siti Isnaini, meminta jemaah benar-benar mempersiapkan diri jika ingin berziarah ke Raudhah.

Apalagi jelang musim haji seperti saat ini, cukup banyak jemaah yang ingin berziarah sehingga harus mengantre.

"Jadi bawa cemilan, bersih-bersih dulu, wudu dulu. Karena kan di dalam itu kita mengantre jadi jangan sampai kelaparan," cerita Isnaini.

Dia juga berpesan agar jemaah wanita khususnya yang memakai tas paspor dipakai dengan benar. Sebab menurutnya, banyak kasus barang jemaah tercecer saat antre menuju Raudhah.

"Makanya cara pakai tas paspor yang benar, pakai dulu tasnya di dalam baru mukenanya. Atau tas pinggang, diikat kencang baru ditutup mukena," jelas Isnaini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya