Liputan6.com, Yogyakarta - Pangeran Diponegoro salah satu tokoh besar dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Pangeran Diponegoro mengobarkan perang Jawa yang berlangsung antara tahun 1825 hingga 1830.
Pangeran Diponegoro berhasil membuat Belanda harus membayar mahal selama perang yang berlangsung lima tahun tersebut. Belanda kehilangan 8000 tentara, 7000 tentara pribumi, dan 25 juta gulden.
Namun, di balik ketangguhan Pangeran Diponegoro, ia juga merupakan manusia biasa yang memiliki sederet kebiasaan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet fakta kebiasaan Pangeran Diponegoro.
Baca Juga
Advertisement
1. Mengunyah Sirih
Pangeran Diponegoro memiliki kebiasaan mengunyah sirih. Ia selalu terlihat terus-meneruh mengunyah sirih, bahkan orang-orang terdekatnya tidak dapat menghitung berapa kali Pangeran Diponegoro meracik sirih.
Pangeran Diponegoro rupanya juga menghisap rokok Jawa. Bahkan Pangeran Diponegoro melinting sendiri dengan tangan. Pangeran Diponegoro menyukai tembakau lokal yang dibungkus dengan daun jagung.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kolektor Akik
2. Kolektor Batu Akik
Lahir dan tumbuh di dalam lingkungan kerajaan, Pangeran Diponegoro juga mengoleksi emas, berlian, dan batu-batuan. Pangeran Diponegoro bahkan membawa cicin dan sarung keris berlapis emas miliknya selama diasingkan.
Pangeran Diponegoro juga selalu mengantongi sebuah batu akik hitam yang dibungkus emas. Batu itu kemudian dikirimkan kepada ibunya saat berkorespondensi dengannya di Makassar pada tahun 1849.
3. Hobi Memelihara Burung dan Berkebun
Pangeran Diponegoro memiliki dua kegiatan favorit untuk mengisi waktu luang, yakni merawat hewat peliharaan dan berkebun. Pangeran Diponegoro membangun kebun sendiri untuk menanam bunga, sayuran hingga buah-buahan.
Pangeran Diponegoro juga selalu merawat hewan-hewan yang ada di sekitarnya, mulai dari ikan, kura-kura, burung tekukur, bahkan buaya dan harimau yang ia temukan selama periode perang Jawa. Saat Pangeran Diponegoro diasingkan di Makasar dan Manado, ia turut serta membawa burung perkutut dan burung kakatua kesayangnnya.
Advertisement
Roti Putih
4. Roti Putih
Pangeran Diponegoro tak suka memilih-milih makanan, namun ia cukup selektif. Pangeran Diponegoro terkenal menyukai roti putih dan kentang.
Selama perjalanan Pangeran Diponegoro dari kediamannya menuju Batavia, ia memilih roti putih untuk dimakan. Roti putih panggang di dapur Keresidenan Bojong juga menjadi menu lain yang ia pilih.
Pangeran Diponegoro juga mulai terbiasa dengan menu kentang belanda yang dimakan dengan sambal dan keripik singkok untuk makanan sehari-hari saat perjalanan laut. Bagi Pangeran Diponegoro makanan tersebut ampuh untuk mencegahnnya mabuk perjalanan laut.
5. Mengirimi Musuh Pakaian Perempuan
Semasa hidup Pangeran Diponegoro mengaku sangat sulit menemukan orang yang berani bercanda dengannya. Sebab ia memang lahir dan besar di kalangan kerajaan.
Padahal Pangeran Diponegoro merupakan pribadi yang ceria dan sedikit usil. Pangeran Diponegoro gemar menularkan kegembiraan kepada orang-orang disekelilingnya.
Namun terkadang humor Pangeran Diponegoro juga mengandung ironi dan sarkas. Selama periode perang Jawa, Pangeran Diponegoro kerap mengirimkan pakaian perempuan kepada komandan pasukannya yang ia anggap pengecut.
Pangeran Diponegoro juga memberikan catatan dalam “bingkisan” tersebut, bahwa pakaian perempuan itu lebih baik dibanding pakaian tempur yang komandan pasukan itu gunakan.