Liputan6.com, Jakarta Beredar video pernyataan Ridwan Kamil dalam pengajian keluarga yang digelar di Bandung baru-baru ini. Tergambar jelas kesedihan di raut wajahnya setelah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril hilang di sungai Aare, Swiss, sejak 26 Mei 2022.
Hingga kini, anak Ridwan Kamil belum ditemukan. Pihak keluarga Gubernur Jawa Barat, dengan legawa menyatakan bahwa Eril meninggal dunia. Bintang film Dilan 1990 berterima kasih kepada masyarakat Indonesia.
“Kami juga awalnya kaget melihat begitu banyak doa, harapan, dimunajatkan baik oleh orang yang dia kenal. Justru mayoritas pada orang-orang yang tidak kenal,” kata Ridwan Kamil.
Baca Juga
Advertisement
Saat dikabarkan hilang di Bern, media massa tak henti-hentinya mewartakan perkembangan terkini terkait pencarian Eril. Ia mengapresiasi namun di sisi lain tak berani membaca berita.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Berani Baca Berita
“Saya tidak berani baca berita bersama keluarga, karena sudah fokus mencari. Saya ngintip-ngintip saja gitu. Ke mana pun saya intip ya beritanya tentang almarhum anak saya, itu luar biasa,” urainya.
Melansir dari video pernyataan Ridwan Kamil di kanal YouTube KH Infotainment, Senin (6/6/2022), Ridwan Kamil menyinggung soal bekal amal dalam perjalanan di kehidupan selanjutnya.
Advertisement
Dari Desa Sampai Ulama
“Akhirnya saya berpikir: Mungkinkah doa-doa, pengajian-pengajian, dari desa-desa sampai ulama-ulama di Palestina saya juga kaget mendoakan,” Ridwan Kamil mengulas.
“Mungkin buah dari bekal tadi yang saya tidak selalu ikut. Mungkin itu buah dari dia malam-malam hujan-hujan bawa bantuan ke duafa-duafa. Mungkin itu buah dari kemuliaan akhlaknya,” imbuhnya.
Jutaan Doa
Sepanjang hayatnya, Eril dikenal baik kepada semua orang. Ridwan Kamil dalam dukanya berkeyakinan, aliran doa yang tak putus selama masa pencarian Eril adalah buah kebaikan anaknya semasa hidup.
“Mungkin jutaan doa ini juga adalah berkah dari orang-orang yang pernah merasa diselamatkan dilindunginya dalam kesehariannya,” Ridwan Kamil mengakhiri.
Advertisement