Hasto Kristiyanto Menangis Usai Lulus Doktor dengan Penguji Megawati hingga Budi Gunawan

Hasto menangis sambil mengucapkan terimakasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati merupakan salah satu penguji disertasinya.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 06 Jun 2022, 22:26 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto resmi memiliki gelar doktor setelah lulus dari Universitas Pertahanan (Unhan). (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangis usai dinyatakan lulus dalam sidang promosi gelar doktor di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Jawa Barat. Hasto lulus dengan predikat summa cum laude.

Hasto menangis sambil mengucapkan terimakasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati merupakan salah satu penguji disertasinya yang berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara'.

"Penelitian ini kami persembahkan bagi Ibu Megawati Soekarnoputri. Sehingga mimpi Ibu, Bung Karno tidak hanya diterima apa adanya, tetapi Bung Karno dengan pemikirannya akan selalu hidup dan menggerakkan Indonesia untuk menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa di dunia. Terima kasih," kata Hasto tak bisa menahan tangis.

Air mata tampak mengalir. Dia membuka masker dan kacamata. Masker digunakan untuk mengusap air mata dan hidungnya. Melihat momen itu, puterinya yang biasa dipanggil Mbak Astri, mendekati podium dan memberikan tisu.

Sebelum momen itu terjadi, Hasto menceritakan suatu hal penting yang dialaminya bersama Megawati.

"Saya teringat tahun 2008 saat itu di Buleleng. Di pinggir pantai, suasananya enak, kontemplatif, saya bertanya kepada Ibu Mega. Apa mimpi Ibu Mega? Ini belum pernah saya ceritakan. Bu Mega diam sejenak lalu mengatakan kepada saya 'Mimpi saya adalah agar Bung Karno ini diterima sewajarnya di republik ini'," kata Hasto mengulang percakapannya dengan Megawati.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Megawati Bela Keluarga Soeharto

Menurutnya pernyataan itu luar biasa. Apalagi dari pengalaman hidup Megawati saat sang ayah digulingkan.

"Jadi anak presiden, tinggal di istana kemudian akibat peristiwa politik yang tidak jelas kebenarannya sampai sekarang menjadi rakyat biasa, tidak membawa apa-apa. Bahkan Bung Karno tidak tahu berapa gajinya, dimana dana pensiunnya tidak tahu," kata dia.

Menurut Hasto, apa yang dialami Bung Karno dan keluarga pascaruntuhnya orde lama tak sebanding dengan apa yang telah diperjuangkannya sebelum kemerdekaan Indonesia. Seorang proklamator harus merasakan pahitnya bui di negeri sendiri.

"Kemudian kita tahu apa yang terjadi dengan Bung Karno. Pernah suatu ketika, tanpa proses hukum yang jelas Ibu Mega menengok Bung Karno membawa makanan. Ransum makanan yang mau dikasih kepada proklamator yang berjuang sejak usia 16 tahun keluar masuk penjara dengan penuh keyakinan berjuangan bagi kepentingan negara lebih penting dari keluarga, makanan ini diaduk-aduk dengan bayonet," urai Hasto panjang lebar.

Meski demikian, saat orde baru jatuh, menurut Hasto, Megawati tidak memberlakukan hal yang sama kepada Soeharto dan keluarga. Justru Megawati membela keluarga Soeharto.

"Ketika reformasi Pak Harto jatuh, semua menghujat Pak Harto, Ibu Mega mengatakan 'stop hujat Pak Harto. Dan Ibu Mega melakukan langkah rekonsiliasi nasional. Bahkan tidak ada dendam sedikit pun dari Ibu Mega.

Menurutnya, Megawati hanya punya cita-cita sederhana. Bagaimana Bung Karno diterima apa adanya.

"Dan beliau telah melakukan rekonsiliasi nasional tanpa dendam yang menurut saya lebih hebat dari Nelson Mandela," usai pernyataannya inilah Hasto menangis haru.


Tim Penguji

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto akan menghadapi sidang promosi doktor di Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Jawa Barat hari ini, Senin (6/6/2022).

Adapun yang akan menjadi penguji sidang disertasi Hasto berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara' yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan alias BG, hingga Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Megawati bertindak sebagai penguji pertama, sementara Budi Gunawan penguji eksternal satu, dan Tito sebagai penguji eksternal dua.

Selain mereka, penguji lainnya yakni Banyu Perwita, Irdam Ahmad dan Mayjen TNI Joni Widjayanto yang juga bertindak menjadi Ketua Sidang didampingi Sekretaris Sidang Herlina Saragih.

Kemudian Komarudin sebagai penguji eksternal tiga, Evi Fitriani yang juga Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) selaku penguji eksternal empat, dan Pantja Djati yang merupakan Guru Besar Universitas Trisakti selaku penguji eksternal lima.

Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menjadi Promotor untuk Hasto meraih gelar doktor. Rektor Universitas Pertahanan Laksdya TNI Amarulla Octavian merupakan Kopromotor satu dan Letjen TNI (Purn) I Wayan Midhio selaku Kopromotor dua.

Berdasarkan informasi, sejumlah pejabat setingkat menteri dan pimpinan lembaga negara akan hadir menyaksikan Ujian Terbuka Promosi Doktor Hasto Kristiyanto. Mereka yakni Menhan Prabowo Subianto, Ketua DPR Puan Maharani, Muhammad Prananda Prabowo.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya