Duh, Ratusan Ruang Kelas SD-SMP di Garut Terancam Roboh

Munculnya angka kerusakan ruang kelas SD-SMP dengan kategori berat tersebut, berdasarkan data terbaru hasil pengusulan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang berasal dari tiap wilayah di Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 07 Jun 2022, 11:00 WIB
Salah satu contoh kerusakan ruang kelas Sekolah Dasar (SD) dengan ketegori berat di Garut, Jawa Barat, yang harus segera mendapatkan pembangunan dari pemerintah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Jawa Barat mencatat, ratusan ruang kelas Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Garut masuk kategori rusak berat, terancam roboh dan membutuhkan bantuan.

"Sudah ada data 260 ruang kelas SD dan SMP dengan status rusak berat yang harus diperbaiki tahun ini," ujar Kepala Dinas Pendidikan Garut Ade Manadin, Senin (6/6/2022).

Menurutnya, munculnya angka kerusakan ruang kelas SD-SMP dengan kategori berat tersebut, berdasarkan data terbaru hasil pengusulan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang berasal dari tiap wilayah di Garut.

"Itu (data kerusakan) di luar data kategori sedang, kan bisa saja kelas dengan kategori kerusakan sedang tiba-tiba rubuh," ujar dia.

Ade menyatakan, data kerusakan ruang kelas SD-SMP di Garut memang terbilang rendah dibanding jumlah ruang kelas SD-SMP di Garut yang berkisar di angka 10.200 unit, yang tersabar di 42 Kecamatan.

"Memang tahun ini kami juga terus melakukan pembangunan ruang kelas baru baik yang berasal dari DAK maupun DAU," kata dia.

Selain itu, mengantisipasi datangnya musibah alam yang sulit dihindari, pihaknya menginstruksikan seluruh sekolah untuk selalu melakukan pengecekan, termasuk melakukan mitigasi bencana bagi siswa.

"Misalnya ruang kelas rusak mohon jangan diisi, apalagi pas hujan dan lainnya," kata dia.

Rencananya, dalam dua tahun ke depan, Dinas Pendidikan Garut terus melakukan perbaikan ratusan ruang kelas SD-SMP di Garut. "Tahap pertama sudah mulai dimulai tahun ini, sisanya bisa dilanjutkan tahun depan," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya