Penjaga Rumah Kecela Panitia Private Party Depok, Bilang Buat Ultah Ternyata Acara Gituan

Penjaga rumah, Tiar mengaku kesal lantaran dibohongi penyelenggara private party Depok.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 07 Jun 2022, 03:33 WIB
Lokasi rumah yang dijadikan private party di Perumahan Pesona 2 Depok, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

 

Liputan6.com, Jakarta Banyak cara dilakukan penyelenggara private party untuk mendapatkan lokasi kegiatan. Penyelenggara membohongi penjaga rumah yang dijadikan private party di Perumahan Pesona 2 Depok, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Penjaga rumah, Tiar mengaku kesal lantaran dibohongi penyelenggara private party. Tiga hari sebelum pelaksanaan private party, mendapatkan telepon dari penyelenggara berjenis kelamin perempuan untuk menyewa rumah.

“Saya juga kena tipu sama mereka, awalnya mereka bilang dari kampus buat acara ulang tahun,” ujar Tiar kepada Liputan6.com, Senin (6/6/2022).

Penyelenggara memberitahukan bahwa rumah tersebut akan disewa sejumlah mahasiswa, sehingga harga sewa yang diberikan disesuaikan dengan harga pelajar. Pihaknya menyewakan rumah tersebut kepada penyelenggara seharga Rp 5 juta.

“Makanya harga juga untuk pelajar, ternyata malah acara kaya gitu,” terang Tiar.

Tiar mengungkapkan, rasa curiga terhadap penyelenggara private party sebelum acara dimulai. Menurutnya, sekitar pukul 17.00 WIB penyelenggara belum melakukan persiapan, padahal konfirmasi yang didapat kegiatan akan dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB.

“Kaya tergesa-gesa gitu, ngomongnya acara malam tapi jam 5 sore belum ada persiapan, beda sama kayak acara yang lain,” ungkap Tiar.

Saat dikonfirmasi kebenaran bahwa rumah yang dijaganya dijadikan pesta bikin, Tiar mengelak dan tidak membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pengunjung yang datang menggunakan pakaian pendek.

“Pakaiannya standar ya, celana pendek doang bukan bikini,” ucap Tiar.

Tiar mengungkapkan, pengunjung yang datang mencapai sekitar 400 orang, padahal rumah tersebut hanya mampu menampung 100 orang. Atas kejadian tersebut, pihaknya mengaku merasa dirugikan karena rumah tersebut biasa digunakan syuting, pertemuan, dan kegiatan reuni.

“Saya sempat tegur tapi udah banyak begitu mau bubarin susah, akhirnya dateng dari pihak Polres,” ungkap Tiar.

Tiar mengaku tidak mengetahui secara pasti barang bukti yang dibawa pihak kepolisian dari lokasi acara. Namun terdapat barang bukti yang dibawa polisi seperti minuman keras.

“Barang bukti yang dibawa yaitu minuman keras,” pungkas Tiar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Digerebek Minggu Dinihari

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, penggerebekan private party dilaksanakan pada minggu (5/6/2022) dini hari. Di lokasi tersebut polisi mendapati pengunjung mencapai 400 orang.

“Pada saat penggeledahan ditemukan 10 kotak alat kontrasepsi yang berada di dalam kamar,” ujar Yogen saat ditemui Liputan6.com, Senin (6/6/2022).

Yogen menjelaskan, alat kontrasepsi yang ditemukan dalam keadaan masih terbungkus dan belum digunakan. Pada saat ditanyakan kepada para pengunjung, tidak ada satupun pengunjung yang mengakui alat kontrasepsi tersebut.

“Tidak ada yang mengakui itu alat kontrasepsi milik siapa, tapi kamar itu terlihat rapi di antara kamar lainnya,” jelas Yogen.

Yogen mengungkapkan, Polres Metro Depok bersama Polda Metro Jaya menggunakan anjing pelacak untuk mendeteksi adanya penyalahgunaan narkotika. Hasil dari pemeriksaan, tidak ditemukan pengunjung yang menggunakan narkotika.

“Pemeriksaan dilakukan secara random dan tidak ada yang menggunakan narkotika pada saat itu,” ungkap Yogen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya