Banjir Bandang Ciwidey, 1 Jembatan Roboh 9 Rumah dan 1 Masjid Rusak

Banjir bandang menerjang tiga kampung di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Senin (6/6/2022) sore pukul 16.00 WIB.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 07 Jun 2022, 10:00 WIB
Banjir bandang menerjang Ciwidey, Kabupaten Bandung, Senin (6/6/2022). (Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Banjir bandang menerjang Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung pada Senin (6/6/2022) kemarin. Selain merobohkan satu jembatan, banjir  juga menerjang rumah warga dan bangunan masjid.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, ada 9 rumah warga yang terdampak, 3 di antaranya tergolong rusak berat. Rumah terdampak secara keseluruhan dihuni 11 kepala keluarga atau sekitar 32 orang.

Selain itu, satu masjid yang berada di RT 01 RW 08, Desa Ciwidey, juga turut terdampak akibat banjir bandang yang terjadi sore kemarin sekira pukul 16.00 WIB itu.

Analis Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Hadi Rahmat menyampaikan, bencana melanda saat hujan deras mengguyur wilayah Desa Ciwidey.

"Hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama sehingga meluapnya Sungai Ciwidey," katanya, Selasa (7/6/2022).

Hadi menyebut, ada tiga kampung terdampak, yakni Kampung Kaum Kidul (RW 16), Kampung Sukasari (RW 17), Kampung Cimuncang (RW 08). Untungnya, menurut catatan BPBD, tak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian kemarin.

"Korban nihil," jelas Hadi.

BPBD Provinsi Jawa Barat disebut telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung serta pemadam kebakaran untuk terjun langsung ke titik daerah yang terdampak banjir bandang Ciwidey.

Informasi terakhir, ungkap Hadi, petugas lapangan bersama warga masih membersihkan kampung terdampak. "Masih dalam tahap pembersihan," katanya.

Sebelumnya, Hadi sempat menyampaikan bahwa banjir bandang terjadi akibat adanya sumbatan pada saluran-saluran air karena sedimentasi sungai.

"Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan terjadinya banjir bandang diakibatnya terjadi over kapasitas pada saluran-saluran pembuang dan terjadinya sedimentasi mengakibatkan penyumbatan pada saluran pembuang," katanya lagi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya