Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) berhasil merampungkan jaringan listrik di wilayah Gorontalo. Pemberian tegangan atau energizing pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV GI Marisa-GI Biomasa sepanjang 80,59 kilometer sirkuit (kms) ini guna meningkatkan keandalan listrik di wilayah tersebut.
Jaringan listrik yang diselesaikan dalam waktu 13 bulan, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV GI Marisa-GI Biomasa terbentang sepanjang dengan dukungan dari 244 tower.
Advertisement
PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melalui PLN Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Utara (UPP Sulut), berhasil melakukan pemberian tegangan untuk Sirkit 1 yang terbentang mulai dari Kecamatan Marisa sampai dengan Kecamatan Popayato.
General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis menjelaskan, pembangunan SUTT 150 kV GI Marisa-GI Biomasa merupakan bagian dari Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) SUTT 150 kV Marisa-Moutong.
Infrastruktur ini berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 13 bulan dihitung sejak dilakukannya Kick Off Meeting.
“Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan. Pembangunan SUTT 150 kV GI Marisa-GI Biomasa terbagi atas 3 section, yaitu pekerjaan SUTT 150 kV Marisa-Moutong (Section 1), SUTT 150 kV Marisa-Moutong (Section 2), dan SUTT 150 kV Pelanggan-Incomer (Marisa-Moutong) dengan total jumlah tower sebanyak 244 tower,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6/2022).
Anis menambahkan, SUTT 150 kV Marisa - Moutong merupakan bagian dari pembangunan yang akan menyatukan sistem kelistrikan di Sulawesi.
"Dengan infrastruktur listrik ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri, menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian nasional khususnya di Gorontalo," pungkas Anis.
Konsumsi Listrik Terus Naik, Bukti Indonesia Makin Maju
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, mengatakan konsumsi listrik Indonesia terus meningkat. Tercatat pada kuartal I-2022 konsumsi listrik Indonesia sudah mencapai Rp1.140 kWh per kapita.
"Alhamdulillah sampai saat ini kita telah mencapai konsumsi pada tingkat Rp1.140 kWh per kapita atau naik 1,5 persen dibandingkan 2021," kata Rida dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin, (6/6/2022).
Menurutnya, naiknya konsumsi listrik nasional menjadi salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Pihaknya pun menargetkan konsumsi listrik per kapita Indonesia bisa mencapai angka Rp1.268 per kapita pada 2022.
Tentunya, kenaikan tingkat konsumsi listrik itu didukung oleh pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Berdasarkan paparannya, terdapat penambahan pembangkit listrik sampai kuartal I-2022 sebesar 1.457,08 megawatt (MW).
Artinya, capaian itu sudah mencapai 49,4 persen dari target yang ditargetkan di tahun 2022 yang sebesar 2.949,58 MW.
Kemudian, juga ada penambahan gardu induk tercatat baru sebanyak 540 MVA atau 7,2 persen dari target tahun 2022 sebanyak 3.615 MVA. Penambahan gardu distribusi terdapat 141,6 MVA atau 3,9 persen dari target 2022 yakni 3.615 MVA.
Advertisement
Penambahan Jaringan
Lebih lanjut, Kementerian ESDM juga melakukan penambahan jaringan transmisi. Pihaknya mencatat pada kuartal I-2022 sudah mencapai 748,14 kms atau 16,2 persen dari target yaitu sepanjang 4.6320,1 kms. Tak berhenti disitu saja, juga ada penambahan jaringan distribusi yang mencapai 2.279,33 kms atau 4,5 persen dari target 2022 yakni sepanjang 50.657 kms.
Disamping itu, Rida menyebutkan rasio elektrifikasi Indonesia kini telah diangka 99,5 persen. Oleh karena itu, Pemerintah akan terus mendorong agar rasio target elektrifikasi 100 persen di 2022 bisa tercapai.
"Sampai saat ini triwulan satu Kita sudah mencapai 99,5 persen (rasio elektrifikasi) dari target 100 persen memang sedikit lagi yang kita belum capai tetapi karena mengingat lokasinya makin terpencil ini menjadi tantangan tersendiri sehingga mencapainya agak sedikit tertunda-tunda," pungkasnya.