Liputan6.com, Jakarta - Ridwan Kamil menduga putra pertamanya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril mengalami kram ketika berenang di Sungai Aare. Kondisi tersebut diyakini menjadi penyebab hanyutnya Eril.
"Pas kejadian, anak kami itu terduga ada kram karena Eril itu lebih tinggi dari saya di usia yang lagi bagus-bagus(nya) badannya," tutur Ridwan Kamil di sela-sela acara pengajian yang digelar di Gedung Pakuan, Bandung, Sabtu, 4 Juni 2022.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga mengatakan putranya memiliki hobi berenang dan mempunyai lisensi menyelam sehingga menurut logika fisik seharusnya dalam kondisi aman. Meski demikian, Emil tidak menafikan bahwa tidak ada seorang pun yang tahu mengenai masa depan.
"Tapi kita tidak pernah tahu, makanya disebut musibah. Dan dalam syariatnya, setiap musibah kita harus menyampaikan Innalillahi wa innailaihi rojiun," lanjut Emil.
Menurutnya kata yang berarti sesungguhnya segala sesuatu itu milik Allah SWT dan akan kembali pada-Nya itu tidak hanya untuk keberpulangan, melainkan juga untuk setiap musibah yang tidak terduga.
Emil kembali menekankan, dirinya dan keluarga telah mengikhlaskan Eril.
Dia mengaku bukan perkara mudah membagi waktu dalam menjalankan peran sebagai pejabat publik serta sebagai seorang ayah. Ketika Eril dikabarkan hanyut, dia tengah menjalankan tugas di Inggris.
"Sebagai seorang ayah yang takdirnya pada saat anak berpulang saya sedang memimpin umat, 50 juta manusia, maka tidak mudah bagi saya untuk membagi waktu."
"Di satu sisi saya ayah dari seorang anak, di sisi lain saya sudah bersumpah mengurusi 50 juta manusia Jawa Barat yang tentunya butuh keputusan-keputusan pemimpin," lanjut Emil.
Emil memaknai musibah yang menimpa dirinya dan keluarga sebagai ujian dari Sang Pencipta.
Eril Kesulitan Naik ke Darat
Mengenai dugaan Eril mengalami kram sehingga kesulitan naik ke darat saat berenang di Sungai Aare juga pernah disampaikan adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman.
"Pada saat akan naik ke atas, kelihatannya ada kesulitan yang kami juga tidak paham bagaimana kondisinya. Cuma itu informasi yang kami terima," ujar Elpi dalam keterangan pers secara daring pada Jumat, 27 Mei 2022.
"Barangkali ada arus begitu. Singkatnya yang lain bisa naik ke darat, Eril kemudian terbawa arus. Itu informasi yang kami terima per jam 11 malam tadi," dia menambahkan.
Meski belum diketahui apa penyebab pasti yang membuat Eril kesulitan untuk naik ke darat, hipotesa awal yang menjadi kemungkinan penyebabnya adalah anak Ridwan Kamil tersebut mengalami kram.
Kram tersebut mungkin terjadi pada bagian kaki dan perut akibat dinginnya suhu air pada sungai tersebut. Sehingga membuat Eril kesulitan untuk kembali naik ke darat. Ditambah dengan arus air Sungai Aare Swiss yang kencang.
Advertisement
Penyebab Kram ketika Berenang
Ada berbagai penyebab kram otot saat berenang bisa terjadi. Salah satunya ternyata memang dapat disebabkan oleh suhu air yang terlalu dingin.
Meskipun suhu air untuk berenang bisa berubah-ubah, namun berenang pada suhu berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya memungkinkan adanya kram terutama pada bagian kaki.
"Kolam air yang lebih dingin akan lebih berisiko dalam hal pembentukan kram otot. Apalagi berenang di perairan terbuka seperti danau atau sungai," begitu keterangan yang tertulis dalam laman A3 Performance.
Hal tersebut lantaran ketika suhu tubuh tidak sempat untuk pemanasan, maka otot akan berkontraksi akibat air dingin dan perubahan suhu yang cepat.
Kram kaki dan pergelangan kaki dapat terjadi pada perenang dari semua kemampuan. Kram yang parah akan menyebabkan otot-otot di dalam kaki terkunci di tengah-tengah berenang, sehingga tidak mungkin untuk melanjutkan berenang dengan bentuk yang benar.
"Kram paling sering melibatkan kaki atau betis, paha bagian depan atau paha belakang terkadang ikut terpengaruh," ujar ahli ortopedi chiropractic dan ketua komite kedokteran olahraga Amerika Serikat Masters Swimming (USMS), Jessica Seaton mengutip USMS.
Pencarian Masih Dilakukan
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss memastikan pencarian Eril belum selesai meski telah diyakini pihak keluarga telah meninggal dunia.
Menurut Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad, hingga saat ini pihak kepolisian Swiss saat masih dan terus melakukan upaya-upaya yang optimal dalam proses pencarian Eril. Selain itu, kata dia, Pemerintah Kota Bern juga memberikan perhatian khusus atas misi pencarian ini dan berkomitmen untuk memastikan upaya-upaya pencarian akan terus dilakukan.
"Proses pencarian akan terus dilakukan tanpa batas waktu yang ditentukan, artinya proses pencarian akan berlangsung hingga Eril ditemukan," ucapnyadalam konferensi pers secara virtual, Senin (6/6/2022).
Muliaman juga mengaku pihaknya sudah mendapatkan bahwa Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah kembali melanjutkan aktivitas kedinasan sebagai kepala daerah dan Gubernur Jawa Barat.
"Kiranya keikhlasan serta kekuatan beliau dapat menjadi contoh bagi kita keluarga, sahabat, kerabat serta seluruh masyarakat yang peduli kepada ananda Eril," kata dia.
Advertisement