IHSG Menghijau, Investor Asing Beli Saham ADRO hingga ITMG

Pada pembukaan perdagangan, Selasa (7/6/2022), IHSG naik tipis lima poin ke posisi 7.101,31.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jun 2022, 09:41 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal sesi perdagangan Selasa (7/6/2022). Gerak IHSG ini ikuti wall street yang menguat, sedangkan investor asing melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis lima poin ke posisi 7.101,31. Indeks LQ45 bergejolak dengan menguat tipis 0,03 persen ke posisi 1.036. Sebagian besar indeks acuan menguat dan melemah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.129,68 dan terendah 7.062,96. Sebanyak 208 saham menguat dan 202 saham melemah. 181 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 196.177 kali dengan volume perdagangan 4 miliar saham.

Nilai transaksi harian Rp 2,7 triliun. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 53,77 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.449.

Sebagian besar sektor saham menguat pada awal sesi perdagangan. Indeks sektor saham IDXindustry melonjak 1,22 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno menguat 0,72 persen dan indeks sektor saham IDXenergy menanjak 0,82 persen. Indeks sektor saham IDXenergy mendaki 1,04 persen, indeks sektor saham IDXbasic naik 0,54 persen, dan indeks sektor saham siklikal bertambah 0,36 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,32 persen, indeks sektor saham IDXproperty melemah 0,23 persen, dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur tergelincir 0,10 persen.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Prediksi dan Review IHSG

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, ada peluang perdagangan di bursa saham Selasa pekan ini membaik dibandingkan kemarin, meski masih bersifat minor menyusul kenaikan indeks Nasdaq dan wall street semalam. Selain itu, harga komoditas antara lain batu bara dan nikel menguat.

Sedangkan harga minyak jenis WTI turun 0,71 persen dan emas merosot 0,54 persen di tengah turunnya EIDO 1,01 persen. Di sisi lain, kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun di atas level 3 persen. IHSG akan bergerak di kisaran 7.037-7.175 pada Selasa pekan ini.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 1,2 persen ke posisi 7.096 pada Senin, 6 Juni 2022 didorong aksi jual domestik. Sementara itu, saham kapitalisasi besar relatif tangguh tetapi tidak berhasil memperkuat pasar.

Sektor saham teknologi menjadi hambatan terbesar pasar saham pada awal pekan ini.  Di sisi lain, pemerintah sedang menyusun undang-undang untuk subsidi proyek energi terbarukan dan membuka pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada 2045 untuk membantu mencapai tujuan emisi nol bersih.


Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing pada 7 Juni 2022

Indeks sempat meraih level tertinggi di 5.399,99 dan terendah di 5.371,67 sepanjang perdagangan hari ini, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BMSR melonjak 24,82 persen

-Saham JMAS melonjak 23,47 persen

-Saham ENRG melonjak 11,97 persen

-Saham OASA melonjak 10,32 persen

-Saham POLL melonjak 7,29 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham MGLV melemah 9,72 persen

-Saham MERK melemah 6,84 persen

-Saham BBHI melemah 6,80 persen

-Saham TRIS melemah 6,8 persen

-Saham YELO susut 6,84 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ADRO senilai Rp 35,1 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 32 miliar

-Saham INDY senilai Rp 19,2 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 9,5 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 9 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 80,3 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 52,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 51,8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 12,8 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 11,7 miliar


Bursa Saham Asia pada 7 Juni 2022

Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia cenderung bervariasi pada Selasa pekan ini. Indeks Hang Seng turun 0,29 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 1,33 persen, indeks Singapura merosot 0,04 persen dan indeks Taiwan melemah 0,73 persen. Selain itu, indeks Jepang Nikkei menguat 0,44 persen, indeks Shanghai mendaki 0,06 persen.

Sebelumnya, bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022. Bursa saham China memimpin penguatan di regional yang didorong saham teknologi di Hong Kong.

Mengutip CNBC, Indeks Hang Seng melonjak 2,71 persen ke posisi 21.653,90. Saham teknologi China di Hong Kong melompat seiring laporan Wall Street Journal menyebutkan regulator di China sedang menyelesaikan penyelidikan terhadap perusahaan ride-hailing Didi dan dua perusahaan teknologi lainnya yang tercatat di Amerika Serikat.

Regulator berencana mencabut larangan perusahaan untuk menambahkan pengguna baru di platform mereka dan izinkan aplikasi kembali ke aplikasi domestik, menurut laporan itu.

Saham Alibaba di Hong Kong naik 5,04 persen. Sementara Meituan melonjak 9,93 persen, Baidu naik 5,18 persen. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 4,64 persen menjadi 4.601,95.

Di China daratan, indeks Shanghai naik 1,28 persen ke posisi 3.236,37. Indeks Shenzhen melompat 2,66 persen menjadi 11.938,12. Indeks Manajer Pembelian layanan Caixin China yang dirilis pada Senin berada di 41,4, lebih baik dari pembacaan Apil 36,2, tetapi masih di wilayah kontraksi.

Rilis ini muncul setelah angka resmi PMI non manufaktur pekan lalu sebesar 47,8 pada Mei, meningkat dari posisi April pada 41,9. Angka ini masih di bawah angka 50 yang memisahkan ekspandari kontraksi.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,56 persen ke posisi 27.915,89. Hal ini juga didukung saham Fast Retailing melompat 2,77 persen. Indeks Topix bertambah 0,31 persen ke posisi 1.939,11. Indeks Australia turun 0,45 persen ke posisi 7.206,30. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,8 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya