Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik para anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) siang nanti di Istana Negara, Jakarta.
"Ya (ada pelantikan)," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi di Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Advertisement
Melalui daftar yang diterima Liputan6.com, Dewan Pengarah masih akan kembali ditempati oleh Megawati Soekarnoputri. Sementara Kepala BPIP masih dipegang oleh Yudian Wahyudi.
Mengutip aturan Perpresnya, mereka yang sudah menjabat di periode sebelumnya memang masih dibolehkan melanjutkan ke masa bakti periode berikutnya selama lima tahun kedua.
"Masa tugas Dewan Pengarah, Kepala, dan Wakil Kepala berlaku untuk 1 (satu) periode selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya," tulis Perpres Nomor 7 Tahun 2018 tentang BPIP.
Kemudian sebagai tanggungjawab tugas, Kepala dan/atau Wakil Kepala wajib untuk melaporkan kinerja BPIP kepada Presiden melalui Ketua Dewan Pengarah paling sedikit 1 (satu) kali setiap 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
BPIP Ajak Seluruh Masyarakat Praktikkan Ideologi Pancasila Hadapi Berbagai Tantangan
Di Hari Lahir Pancasila, ada pesan yang diselipkan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
Yudian memandang perlunya mempraktikkan ideologi bangsa, yaitu Pancasila secara konkret untuk merespons setiap tantangan, seperti ketegangan politik global, perkembangan teknologi, mutasi berbagai penyakit, hingga perubahan iklim.
"Di luar kita hari ini terhadap derasnya perkembangan teknologi informasi, ketegangan politik global, perubahan iklim, dan mutasi berbagai penyakit seperti halnya Covid-19 yang sekarang sudah tertangani," ujar Yudian dalam pernyataan video di YouTube Sekretariat Presiden, melansir Antara, Rabu (1/6/2022).
Menurut dia, suatu bangsa harus mampu mempraktikkan ideologi bangsanya dalam berbagai langkah konkret untuk merespons setiap tantangan yang hadir.
"Pancasila sebagai ideologi bangsa memberikan kerangka nilai yang harus menerjemahkannya dalam berbagai kebijakan yang berorientasi pada persatuan nasional, tata kelola yang baik, dan kemaslahatan publik," ucap Yudian.
Dia mengatakan, kelahiran Pancasila sebagai ideologi negara merupakan pijakan awal bagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.
"Kebulatan tekad menyatukan pandangan hidup seluruh elemen bangsa, memberikan keyakinan bahwa perbedaan merupakan keniscayaan lahiriah, bahkan rahmat dari Tuhan," kata Yudian.
Bangsa Indonesia dengan ideologi Pancasila, lanjut dia, terbukti telah berhasil hidup saling menghormati dan saling sayang menyayangi. Perilaku ini adalah bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bagian dari sejarah masa depan umat manusia
"Yang akan terus mewariskan keluhuran jiwa sebagai rasa syukur kita pada lima konsensus, yaitu ketuhanan, keagamaan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial," kata Yudian.
Advertisement
Ajak Bangsa Indonesia Hadapi Tantangan Bersama
Yudian menilai, kemerdekaan telah memberi kenikmatan bagi bangsa Indonesia. Namun, kata dia, untuk bisa mencatatkan sejarah masa depan, Indonesia tetap harus memiliki kebesaran jiwa.
"Tegasnya adalah mampu memandang ke dalam sebagai kesatuan, dan mampu memandang ke luar tentunya juga sebagai kesatuan," ucap Yudian.
Dia menyebut, BPIP mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadi bagian penting dalam menyelesaikan tantangan bangsa saat ini dan ke depan.
Ia menegaskan pihaknya siap hadir sebagai saudara sebangsa yang bersama-sama mampu membangun kemajuan yang memulainya dari diri sendiri.
Dengan begitu, kata Yudian, tercipta gotong royong yang merupakan inti dari nilai Pancasila berjalan dalam setiap dimensinya.
"Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2022. Mari kita bangkit bersama membangun peradaban dunia," pungkas Yudian.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi salah satu tempat yang menjadi bagian dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia, Rabu (1/6/2022).
Tempat bersejarah itu yakni, Rumah Pengasingan Bung Karno yang berlokasi di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).