Atalia Ajak Lanjutkan Mimpi Eril Anak Ridwan Kamil untuk Berjuang bagi Kemanusiaan

Semasa hidup, anak Ridwan Kamil, Eril, memang diketahui terlibat di segudang aksi kemanusiaan.

oleh Asnida Riani diperbarui 07 Jun 2022, 11:03 WIB
Atalia Praratya (kiri), istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sekaligus ibunda almarhum Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril membagikan foto terakhir bersama sang putra di akun Instagram pribadinya, Senin (6/6/2022). Ini adalah foto pada pagi hari sebelum insiden hilangnya Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss. (Instagram/ataliapr)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah duka kehilangan putranya, Emmeril Kahn Mumtadz, Atalia Praratya mengajak untuk melanjutkan mimpi-mimpi pemuda berusia 23 tahun tersebut. "Mari lanjutkan mimpi-mimpi Eril untuk terus berjuang bagi kemanusiaan," ia menuliskan dalam keterangan unggahan di akun Instagram-nya, Selasa (7/6/2022).

Bersama dengan itu, istri Ridwan Kamil ini mengunggah video Eril, sapaan akrab Emmeril, yang bergabung dalam Jabar Bergerak Zilenial. "Alasan saya bergabung dengan Jabar Bergerak Zilenial adalah karena saya ingin berdampak dan bermanfaat pada masyarakat Jawa Barat, sehingga bisa membantu menyelesaikan masalah di keseharian mereka," Eril mengatakan.

Ia menyambung, "Saya mengajak kalian semua, anak-anak muda Jawa Barat, untuk bergabung bersama kami dengan tagar 'Kami Muda, Siap Aksi.'"

Atalia juga menuliskan, "Kita tidak pernah tahu doa siapa yang mampu untuk menembus langit. Bisa jadi dari orang yang kamu bantu di dalam gelapnya malam atau yang kamu beri secara terang-terangan maupun diam-diam."

"Dari Eril kita belajar untuk tidak berhenti melakukan kebaikan di mana pun berada. Dan kebaikan itu akan kembali kepada kita dengan cara dan bentuk yang tidak kita sangka," ia menyambung. "Selamat ulang tahun Jabar Bergerak Zilenial (JBZ) yang ke 2 (6 Juni 2022)."

Semasa hidupnnya, anak Ridwan Kamil ini memang terlibat dalam segudang aksi sosial. Semangatnya sempat diceritakan Emil, begitu ia akrab disapa, melalui kicauan Twitter pada Minggu, 5 Juni 2022. Ia menulis, "Saya tahu betul, Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pengakuan Ridwan Kamil

Atalia Praratya dan Ridwan Kamil. (Foto: Dok. Instagram @ataliapr)

Di video dalam kicauan itu, Ridwan Kamil mengutarakan, "Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan, bukan tujuan. Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal, dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir ... Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita persiapkan."

"Petunjuk jalan adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anfauhum linnas, yaitu tas berisi pahala amal-amal kebaikan kita," ia melanjutkan. "Kami meyakini, sesungguhnya ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia. Yang pertama, menilai dengan panjangnya umur biologis yang dihitung dengan bulau atau tahun. Itu kebiasaan kita."

"Namun ada cara kedua, yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya, dan besarnya amal kebaikannya saat ia hidup di dunia yang fana ini. Ananda Emmeril Khan Mumtadz, mungkin umur biologisnya hanya 23 tahun, namun dengan luasnya amal kebaikannya, insya Allah sungguh ia pergi dalam panjang umur," imbuhnya.


Terlibat dalam Aksi Sosial

Atalia Praratya dan Eril (Sumber: Instagram/ataliapr)

Salah satu aksi sosial dilakukan mendiang Eril di awal pandemi COVID-19 pada 2020 lalu. Keikutsertaannya saat itu dibagikan ayahnya, Ridwan Kamil.

Kala itu, Ridwan Kamil menuliskan bahwa Eril jadi salah satu relawan yang terlibat dalam Gerakan Nasi Bungkus. "Sementara kakaknya Eril (yang btw masih single dan terus mencari), membantu di relawan GASIBU (gerakan nasi bungkus), membagikan makan siang untuk masyarakat yang menggelandang di jalanan dan mereka yang paling di bawah dan paling terdampak oleh (pandemi) covid-19 ini," kicaunya pada 14 April 2020.

Mengutip situs web Pemerintah Provinsi Jawa Barat, GASIBU, yang digagas TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar), akhirnya dilakukan serentak di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Hal ini seiring pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi pada 6 Mei 2020.

Menurut Ketua TP PKK Jabar, Atalia, yang tidak lain merupakan ibunda Eril, selain GASIBU, pihaknya menggagas GASIBU Keliling (Gasling). Hal itu bertujuan memastikan semua masyarakat Jabar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya di tengah pandemi COVID-19.


Aksi Kemanusiaan

Emmeril Khan Mumtadz, anak Ridwan Kamil, terlibat dalam Gerakan Nasi Bungkus di awal pandemi COVID-19, April 2020. (dok. Twitter @ridwankamil/https://twitter.com/ridwankamil/status/1250043590216052740/photo/3)

Keteribatan Eril dalam sejumlah aksi sosial juga sempat dituturkan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo, lapor Antara.

"Kita telah kehilangan sosok pemuda yang selalu menyempatkan dirinya fokus terhadap berbagai aksi kemanusiaan dan kami keluarga besar PMI Kota Sukabumi mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil beserta keluarga kami doakan untuk selalu tetap sabar dan tabah menjalani musibah ini," kata Suranto.

Pihaknya mengaku tidak menyangka Eril meninggal dunia dalam usia muda. Menurutnya, sosok almarhum merupakan pemuda yang kental dengan aksi kemanusiaan. Bahkan, sulung dari tiga bersaudara ini selalu menyempatkan waktu melaksanakan berbagai kegiatan sosial demi membantu warga yang tengah kesusahan.

Walau Suranto tidak begitu dekat dengan Eril, tapi tindak tanduknya di dunia kemanusiaan sudah sangat dikenal para relawan. Banyak aksi kemanusiaannya yang tidak tersorot mata kamera wartawan, katanya. "Selamat jalan aa Eril. Segala kebaikan dan kepedulianmu akan selalu kami kenang," ucapnya.

Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya