Dahsyatnya Basmalah: Kisah Wanita Solehah, Suami Munafik dan Malaikat Jibril

Kisah dahsyatnya melanggengkan membaca bismillah diterangkan oleh Syekh Syihabuddin al Qalyubi dalam kitab An Nawaadir halaman 1-2. Dalam kitab tersebut dikisahkan ada seorang wanita solehah yang memiliki suami munafik

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2022, 04:00 WIB
Ilustrasi Membaca Doa Credit: shutterstock.com

Liputan6.com, Cilacap - Kisah dahsyatnya melanggengkan membaca bismillah diterangkan oleh Syekh Syihabuddin al Qalyubi dalam kitab An Nawaadir halaman 1-2. Dalam kitab tersebut dikisahkan ada seorang wanita solehah yang memiliki suami munafik.

Wanita solehah tersebut dalam setiap kesempatan baik sebelum berkata atau bertindak selalu mengucapkan nama Allah (bismillahirrahmaanirrahim).

Suami yang munafiq tersebut merasa risih atas perbuatan istinya tersebut dan berkata, “Aku akan melakukan sesuatu yang membuatnya malu.” Lantas suami tersebut menyerahkan kepada istrinya sebuah dompet dan berkata, “jagalah dompet ini!”.

Lalu istri menaruh dompet di suatu tempat dan menutupinya.”

Suaminya Membuang Dompet Ke Sumur

Lalu tanpa sepengetahuannya, suamiya mengambil dompet tersebut dan mengambilnya apa yang ada di situ dan membuangnya ke sumur di rumahnya. lalu meminta dompet tersebut dari istri. lalu istri datang ke tempat dompet dan berkata, “Bismillah.”

Allah Mengutus Malaikat Jibril

Lalu Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril untuk turun dengan cepat dan mengembalikan dompet ke tempatnya. dan si istri menaruh tangannya untuk mengambil dompet dan menemukannya seperti ketika ia menaruh. Maka suaminya takjub atas kejadian tersebut. Kemudian, seketika itu juga ia bertaubat kepada Allah SWT.

Dalil Anjuran dan Keutamaan Membaca Basmalah

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Muzammil ayat 8 disebutkan perihal anjuran membaca bismillah.

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗ

“Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati,”

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Keutamaan Membaca Langgengkan Basmalah

Menurut Tafsir Ringkas Kementerian Agama RI disebutkan bahwa maksud ayat tersebut ialah anjuran untuk selalu menyebut nama dan mengingat Allah SWT dalam setiap kesempatan.

Demikian halnya dengan Syekh Wahbah Az Zuhaili juga menerangkan bahwa maksud ayat tersebut menganjurkan agar kita senantiasa menyebut nama Allah SWT dalam setiap kesempatan dan dalam kondisi apapun.

Anjuran membaca bismillah tersebut disebabkan karena membaca bismillah memiliki banyak keutamaan. Sebagaimana dikutip dari bincangsyariah.com berikut ini beberapa keutamaan membaca basmallah.

1. Dapat Menghancurkan Setan

Rasulullah SAW bersabda:

قال صلى الله عليه وسلم: {مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ إلاَّ ذَابَ الشَّيْطَانُ كَما يَذُوْبُ الرَّصَاصُ عَلَى النَّارِ

“Tidak ada dari seorang hamba yang membaca bismillahirrahmanirrahim kecuali setan hancur sebagaimana hancurnya timah di atas api.”

2. Dicatat Mendapatkan 400 Kebaikan

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ إلاَّ أمَرَ الله تَعَالى الكِرَامَ الكَاتِبْينَ أن يَكْتُبُوا في دِيوَانِهِ أرْبَعْمَائَةِ حَسَنَةٍ.

“Tidak ada dari seorang hamba yang membaca bismillahirrahmanirrahim kecuali Allah ta’ala (Yang Maha Luhur) memerintahkan malaikat yang mulia pencatat amal untuk mencatat di buku catatannya empat ratus kebaikan.”

3. Menghapus Dosa-dosa Kecil

وقالَ صلى الله عليه وسلم: {مَنْ قَالَ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَرَّةً لَمْ يَبْقَ مِنْ ذُنُوبِهِ ذَرَّةٌ

“Siapa yang membaca bismillahirrahmanirrahim sekali maka tidak ada tersisa sedikitpun dari dosa-dosanya (yang kecil).”

Dalam hadits lain disebutkan perihal membaca basamallah dapat menghapus dosa-dosa yang kecil.

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ قَالَ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ غَفَرَ الله لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang membaca yang membaca bismillahirrahmanirrahim maka Allah akan mengampuni dosanya (yang kecil-kecil) yang telah lalu.”

 


Terbebas dari Kufur, Munafiq dan Fitnah

Ilustrasi Muslimah Berdoa Credit: shutterstock.com

4. Terbebas dari Sifat Kufur dan Munafiq

Rasulullah SAW bersabda:

وقال صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَالَ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ كُتِبَ اسْمُهُ مِنَ الأبْرَارِ وَبرِىءَ مِنَ الكُفْرِ والنفاقِ

“Siapa yang membaca bismillahirrahmanirrahim maka namanya akan ditulis sebagai orang-orang yang baik dan terbebas dari kekufuran dan kemunafikan.”

5. Terbebas dari Fitnah

Rasulullah SAW bersabda:

وقال صلى الله عليه وسلم: {إذا قُمْتُمْ فَقُولُوا بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلهِ وصَحْبِهِ وَسَلَّمَ فإنَّ النَّاسَ إذا اغْتَابُوكُمْ يَمْنَعُهُمْ الملك عَنْ ذالِكَ

“Jika kalian berdiri maka ucapkanlah bismillahirrahmanirrahim wa shalla Allahu ala sayyidina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam, sungguh manusia jika akan memfitnah kalian, maka malaikat akan mencegah mereka dari perbuatan itu.”

Dalam hadits lain Rasulullah SAW besabda:

وقال صلى الله عليه وسلم: {إذا جَلَسْتُمْ مَجْلِسا فَقُولُوا بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَصَلَّى الله عَلَى سِيِّدِنا محمدٍ وَعَلى آلهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم فإنَّ مَنْ فَعَلَ ذالكَ وَكَّلَ الله بِهِ مَلَكا يَمْنَعَهُمْ مِنَ الغَيبةِ حَتَّى لا يَغْتَابُوكُمْ.

“Jika kalian duduk di suatu tempat, maka ucapkanlah bismillahirrahmanirrahim wa shalla Allahu ala sayyidina Muhammad wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihi wa sallam, maka sungguh siapa yang melakukan itu, Allah akan mewakilkan dengannya seorang malaikat yang akan mencegah mereka (manusia) dari bergosip sampai mereka tidak akan dapat memfitnah kalian.”

Demikianlah di antara keutamaan-keutamaan membaca basmallah sebagaimana dikutip dari bincangsyariah.com yang bersumber dari kitab Lubbabul Hadits karya Imam as Suyuthi. Dalam pendahuluan kitab tersebut, imam as Suyuthi menerangkan bahwa hadis-hadits yang disampaikan dalam kitab tersebut berdasarkan sanad yang shahih.

Namun, menurut Imam An Nawawi dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits yang merupakan syarah kitab tersebut mengatakan bahwa dalam kitab tersebut terdapat hadits dla’if. Meskipun demikian, dalam kaitannya dengan fadhailul a’mal, maka hadits-hadits tersebut dapat dijadikan pegangan.

Penulis: Khazim Mahrur

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya