PDIP: Kementerian Kelautan Strategis Menerapkan Konsepsi Geopolitik Soekarno

Hasto Kristiyanto mengatakan, dirinya merekomendasikan adanya Rancangan Undang-Undang Tata Ruang Geopolitik Nusantara, yang memuat koridor strategis pertahanan dan ketahanan nasional. Hal tersebut termuat dalam disertasinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2022, 15:11 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto resmi memiliki gelar doktor setelah lulus dari Universitas Pertahanan (Unhan). (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dirinya merekomendasikan adanya Rancangan Undang-Undang Tata Ruang Geopolitik Nusantara, yang memuat koridor strategis pertahanan dan ketahanan nasional. Hal tersebut termuat dalam disertasinya.

Menurut dia, cara pandang geopolitik Soekarno memberi penekanan pada penguatan kekuatan udara, laut, maupun darat Indonesia, dengan segala sumber daya yang ada.

"Ihwal ini menjadi penting karena hampir dua pertiga wilayah Indonesia adalah wilayah maritim, secara geografis diapit oleh Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Ada kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk memberi perhatian besar pada wilayah maritim," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (7/6/2022).

Menurut dia, dalam beberapa kali diskusi intens dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sering mengungkapkan wawasan maritim yang luas yang dikenalnya memiliki multitalenta dan membangun paradigma maritim sebagai jalan kemakmuran masa depan.

"Mas Treng sangat concern tentang ekosistim maritim. Kemampuan teknokratiknya yang tinggi, senafas dengan pemikiran geopolitik Bung Karno. Apa yang dilakukan oleh Mas Trenggono untuk mengedepankan ekologi, dengan mendorong penanaman mangrove di garis pantai Indonesia misalnya, merupakan pendekatan ekologis yang terintegrasi dengan peningkatan kesejahteraan nelayan," kata Hasto.

Dalam disertasinya, dia menyatakan bahwa ekologi merupakan salah satu indikator penting dalam pengelolaan sumber daya alam.

"Seandainya bangsa Indonesia mampu terdepan di dalam menguasai teknologi maritim, dan pada saat bersamaan menempatkan visi keunggulan Indonesia di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dengan mengedepankan aspek ekologi, maka sumber daya laut benar-benar menjadi jalan kemakmuran Indonesia. Dalam perspektif maritim, hal tersebut bisa menjadi instrument of national power," kata Hasto.

 


Terus Berdiskusi

Atas dasar pemikiran tersebut, Hasto akan lebih intens berdiskusi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, agar berbagai konsepsi koridor strategis, baik dalam perspektif pertahanan maupun kedaulatan ekonomi sebagaimana digagas Bung Karno, dapat menjadi landasan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi laut, diyakini akan semakin berdaya bagi jalan kemakmuran Indonesia," kata dia.

 


Pengaruhi Nasional dan Global

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pemikiran geopolitik Soekarno yang berbasis pada Pancasila mampu memengaruhi kondisi nasional maupun global.

Menurut dia, pengaruh pemikiran geopolitik Soekarno salah satunya terlihat dalam proses pembebasan Irian Barat.

Hal itu disampaikan Hasto saat memaparkan disertasinya yang berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara'.

"Pembebasan Irian Barat diperjuangkan mati-matian oleh Soekarno sebagai kepentingan nasional Indonesia. Ditegaskan oleh Beliau, 'sekalipun meminjam tangannya setan, I do not care asal Irian Barat dapat kembali ke pangkuan Indonesia'," kata dia di Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Senin (6/6/2022).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya