Liputan6.com, Semarang - Berawal dari komentar-komentar penonton channel YouTube-nya, Romo Josep Susanto kembali membuat gebrakan. Pastor yang terkenal aktif di media sosial (medsos) ini mengajak umat Katolik berdoa lewat live streaming GoPlay.
“Sengaja saya tidak mengaktifkan fitur recording atau rekaman karena ingin mengajak orang disiplin berdoa,” ujar Romo Jo, sapaan akrabnya.
Tak disangka, orang yang mengikuti live doa bersama Romo Jo via GoPlay mencapai 4.000-an orang.
Baca Juga
Advertisement
Acara live doa itu disiarkan secara langsung di GoPlay dan fitur Insta Story akun Instagram @rmjosusanto. Laki-laki kelahiran Jakarta, 23 Maret 1977 ini mengangkat doa yang sangat populer dan menjadi tradisi umat Katolik yakni doa rosario.
Live streaming doa rosario via GoPlay disiarkan setiap Senin malam mulai pukul 21.00 sampai 22.00 WIB.
Menurut Romo Jo, berdoa dalah upaya terbaik untuk kembali mendapatkan kekuatan dari Tuhan di tengah situasi yang serba sulit seperti sekarang.
“Yang jelas saya doa saja, sepenuh hati, tulus, enggak pakai jampi-jampi,” ucap pastor ini.
Umat ternyata butuh ditemani dengan tulus. Dalam kesusuhan, umat harus ditemani agar kuat dan mendapat kekuatan keluar dari segala kesusahannya.
Akun Instagram Romo Jo memiliki banyak pengikut. Tidak tanggung-tanggung mencapai lebih dari 29.000 followers, jumlah yang terhitung fantastis untuk seorang tokoh agama.
Belum lagi akun YouTube Bible Learning with Father Joseph Susanto yang memiliki 246.000 subscribers dengan 700-an video. Padahal, ia baru aktif dengan konten kajian kitab suci yang dikaitkan dengan keseharian umat Katolik pada 2019.
“Kalau melihat komen-komen di Youtube, banyak umat yang sedang dalam pergumulan hebat,” kata Romo Jo yang sehari-hari merupakan imam di Keuskupan Jakarta dan dosen kitab suci di STF Driyarkara serta mendampingi para frater di Seminari Tinggi Yohanes Paulus II Jakarta.
Romo Jo sangat mengerti pada masa pandemi dan pascapandemi ini. Umat sedang kesusahan. Banyak saudaranya atau bahkan dirinya sendiri kena Covid-19, ekonominya bangkrut, masalah rumah tangga dan sebagainya.
Sebagai seorang imam, pastor, Romo Jo ingin membantu umat sesuai kapasitasnya sebagai seorang pemimpin agama pada masa-masa sulit.