Pupuk Kaltim Cetak Laba Rp 3,19 Triliun di Kuartal I 2022

Laba bersih PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) di kuartal I 2022 meningkat hampir 4 kali lipat dibanding kuartal I 2021.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Jun 2022, 17:30 WIB
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi (tengah) dan Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta saat berada di Pabrik 5 Pupuk Kaltim, Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (7/6/2022).

Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau biasa disebut dengan Pupuk Kaltim mampu membukukan laba bersih Rp 3,19 triliun di kuartal I 2022. Angka tersebut meningkat hampir 4 kali lipat dibanding kuartal I 2021.

Direktur Utama Pupuk Kalimantan Timur Rahmad Pribadi menjelaskan, perolehan laba di kuartal I 2022 ini juga lebih dari 50 persen dari total laba yang diperoleh sepanjang 2021.

Untuk diketahui, pada tahun 2021 Pupuk Kaltim berhasil menorehkan laba setelah pajak sebesar Rp 6,17 triliun. Angka ini merupakan tertinggi dalam sejarah berdirinya perusahaan.

"Laba kami di kuartal I 2022 lebih dari setengah laba yang kami peroleh sepanjang tahun lalu," jelas dia di Bontang, Selasa (7/6/2022).

Kinerja positif tersebut tidak lepas dari penerapan growth strategy yang dipersiapkan oleh Pupuk Kaltim, yang berfokus pada 3 pilar utama. Pilar pertama adalah keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur.

Pilar kedua keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi terbarukan. Sedangkan pilar ketiga keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.

"Ketiga strategi ini pun diterapkan perusahaan untuk meraih keseimbangan antara 3P yaitu People, Planet, Profit," tambah dia.

Pupuk Kaltim saat ini memiliki 13 Pabrik yang terdiri dari 5 pabrik Amoniak, lima pabrik Urea, satu pabrik NPK Fused Granulation, satu pabrik NPK Blending, dan pabrik satu boiler batu bara. Pabrik tersebut berada di dalam kawasan seluas 443 hektar di Bontang, Kalimantan Timur.

Dengan kapasitas produksi sebanyak 3,43 juta ton Urea dan 2,74 juta ton Amoniak setiap tahun, menjadikan Pupuk Kaltim memegang posisi produsen Urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Untuk NPK sendiri, PKT memiliki kapasitas sebesar 300 ribu ton per tahun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kultur Inovasi

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi (tengah) dan Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta saat berada di Pabrik 5 Pupuk Kaltim, Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (7/6/2022).

Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta menambahkan, untuk mempertahankan konsistensi kinerja positif produktifitas, keunggulan operasional Pupuk Kaltim diperkuat dengan menanamkan kultur inovasi di internal PKT.

Salah satu contohnya adalah menggiatkan proses riset dan implementasi beragam teknologi yang ditujukan untuk memberikan efisiensi energi dan pemakaian bahan baku, seperti dengan dilakukannya proses revitalisasi unit ammonia Pabrik-2 yang nantinya dapat menurunkan pemakaian gas bumi hingga 4 mmbtu per ton.

Tak berhenti di situ saja, transformasi digital juga tidak luput dari agenda transformasi perusahaan. Transformasi digital menyeluruh dilakukan mulai dari produksi, distribusi hingga teknologi pemupukan, yang terbukti memacu pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan. Selama pandemi, PKT telah membuat 16 aplikasi dan berhasil meningkatkan produktivitas hingga 141 persen.

“Tentunya kami sangat bangga atas berbagai capaian perusahaan ini. Namun demikian, capaian-capaian tersebut tentu tidak lepas dari pemenuhan peran utama kami terhadap kemajuan dan keberlanjutan sektor pertanian domestik, dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, serta menjaga rantai pasok pupuk subsidi di dalam wilayah tanggung jawab perusahaan, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dari pemerintah,” tambah Rahmad.


PKT Perkuat Digitalisasi Penyaluran Pupuk

Pupuk Kaltim. (istimewa)

Sebelumnya, tingkatkan kompetensi tenaga pemasar dan jaringan ritel, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menggelar Training of Trainers (ToT) Retail Management System (RMS), Markisa dan Internalisasi Budaya AKHLAK.

Project Manager Retail Management PKT Indah Febrianty, mengungkapkan RMS merupakan digitalisasi proses penyaluran dan penjualan pupuk di tingkat pengecer, yang mencakup pupuk subsidi maupun non subsidi.

Dari pelatihan ini, tenaga pemasar dapat memberikan pelatihan serupa bagi kios dan pengecer di seluruh wilayah distribusi PKT, sehingga dapat menggunakan aplikasi RMS secara masif.

Pelatihan ini diikuti 97 salesforce PKT dari 18 Provinsi, meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

"Melalui pelatihan ini, salesforce disiapkan sebagai trainer bagi kios pengecer agar kedepan laporan penyaluran dapat lebih valid dan mudah," ujar Indah, dalam keterangannya, Senin (23/5/2022).

Begitu pula sosialisasi Markisa untuk pelaporan kegiatan tenaga pemasar dan internalisasi budaya AKHLAK, dilaksanakan sebagai upaya mempercepat implementasi aplikasi tersebut yang didukung penguatan budaya AKHLAK sebagai core value BUMN.

Dari dua hal itu, diharap seluruh personel pemasar mampu melaksanakan tugas lapangan dengan lebih giat dan bertanggungjawab, serta menitikberatkan AKHLAK sebagai identitas dan perekat budaya kerja yang didukung peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

"Dari hal ini kami harap standar kualitas yang kita lakukan dalam melaksanakan tugas di lapangan mampu terimlementasi dengan baik, sesuai dengan budaya AKHLAK sebagai suatu kesamaan semangat dalam mencapai tujuan bersama," tambah Indah.


Harmonisasi Sistem

Senada, PMO Retail Management Pupuk Indonesia Rezaril Frissandy, menyampaikan RMS merupakan salah satu sistem yang juga digunakan Pupuk Indonesia sebagai activist holding, dalam melakukan harmonisasi kepada seluruh anak perusahaan.

Pengembangan RMS sebagai antisipasi terhadap isu peralihan kebijakan pemerintah dari pupuk bersubsidi menjadi non subsidi, sehingga kedepan seluruh lini perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Group makin siap menghadapi kompetitor untuk menjadi market leader.

"Melalui RMS, Pupuk Indonesia memastikan untuk menjadi market leader di semua sektor, yang kami harap turut didukung para salesforce guna membantu kios di seluruh wikayah distribusi untuk merasakan manfaat nyata RMS,” terangnya.

Mewakili Manajemen Pupuk Indonesia, SVP PSO Wilayah Timur Pupuk Indonesia Muhammad Yusri, mengungkapkan kegiatan ini sebagai salah satu langkah inovatif dalam mendukung kinerja PKT secara optimal dari sisi pemasaran, mengingat setiap anak perusahaan Pupuk Indonesia memiliki target di sektor pupuk bersubsidi maupun non subsidi. Hal itu pun sudah sepatutnya didukung peningkatan kapasitas personel, agar produk komersil Pupuk Indonesia Group semakin bersaing di pasar dalam negeri dengan realisasi target yang semakin meningkat.

"Dari kegiatan ini, kami harap seluruh tenaga pemasar PKT terus mendukung seluruh program yang telah dicanangkan Pupuk Indonesia bersama anak perusahaan, agar mampu terlaksana sesuai target yang ditetapkan," papar Yusri.


Semua Kios Pupuk Subsidi

Aplikasi RMS akan dikembangkan untuk semua kios pupuk subsidi dari Pupuk Indonesia, sehingga tenaga pemasar PKT diharap turut membantu sosialisasi serta pengenalan aplikasi ini di seluruh kios yang berada di bawah naungan Pupuk Indonesia Group.

Terlebih Pupuk Indonesia menargetkan 5.000 kios pupuk bisa menggunakan RMS di tahun 2022, sehingga peran tenaga pemasar sangat strategis dalam membantu kios pengecer maupun distributor menggunakan aplikasi untuk pelaporan kinerja pemasaran.

"Dengan langkah inovatif ini, semoga kedepan terget kinerja PKT dan Pupuk Indonesia terus meningkat untuk menjadi market leader tanah air," kata Yusri.  

Infografis Wajah Lama Jabat Posisi Baru di BUMN. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya