Liputan6.com, Jakarta - Media sosial mendadak dihebohkan oleh video viral pasangan suami istri (pasutri) yang sempat dikira pasangan sesama jenis. Padahal, mereka adalah pasangan suami istri yang sah secara hukum dan agama, yakni pria dan wanita.
Dari video yang diunggah oleh akun TikTok diketahui pasangan tersebut bernama Bimo dan Kurniati alias Nia. Lewat akun @haloakuniahhh, mereka kerap memperlihatkan kemesraan sebagai pasangan. Namun, konten itu justru menerima banyak hujatan warganet.
Hal itu terjadi lantaran banyak yang menyangka keduanya adalah pasangan gay yang sengaja mengekspos hubungan asmara. Gaya Nia yang sangat tomboi membuat orang kerap salah kira. Bahkan, mereka sampai diminta menunjukkan buku nikah sebagai bukti pasutri saat pergi bersama.
Baca Juga
Advertisement
Pasangan yang resmi menikah pada 4 September 2021, kerap tak dipercaya sebagai suami istri. Nia mengaku lelah dengan setiap penilaian orang lain yang menganggap dirinya terlalu tomboi. Ditambah lagi wajah dan suaranya sekilas lebih mirip pria. Potongan rambut Nia pun selalu pendek dengan beberapa tato di lengan kanannya.
"Berkali-kali aku bilang penampilan aku ini karena ada history-nya. Aku cuma cerita dan membagikan beberapa pengalamanku di TikTokku. Ngebatin banget baca komentar netizen. Kalian cuma bisa judge tanpa tahu cerita history aku. Aku capek," ucap Nia dalam salah satu unggahannya.
"Tapi aku ada tanggung jawab di sini. Cuma suami dan keluargaku yang bisa ngertiin keadaanku. Sudah biasa di-judge dari aku kecil. Aku kuat kok," lanjutnya.
Menurut Nia, fisiknya yang sangat mirip pria itu karena dia mengalami kondisi medis khusus. Tak jarang Nia meminta didampingi sahabatnya saat hendak ke toilet agar dipercaya oleh petugas. Nia bahkan pernah diusir dari gerbong khusus perempuan oleh petugas kereta api.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sakit Hati
"Kakak Nia, spill foto buku nikah dong. Ini buku nikah kita asli, tidak ada palsu-palsu, ini cincin kawin kita, 4 September 2021 resmi menikah. Heran saja sama orang yang bilang kita pasangan sesama. Logikanya saja kita bisa nikah sah di Indo," kata Nia.
Meski begitu, kendala tak kunjung mereda. Suatu ketika Nia mencoba mengenakan hijab. Bukannya disambut baik, ia justru diduga pria yang menyamar. Sontak hal itu membuat Nia sakit hati.
"Aku pernah pakai jilbab terus ke kosan teman, dikirain sama bapak kosannya, aku laki-laki yang sengaja pakai jilbab biar bisa masuk ke kosan itu. Enggak tahu lagi harus berpenampilan kek gimana aku kak. Pakai jilbab naik kereta, pura-pura jadi orang bisu, pernah," tulis Nia.
"Gua berpenampilan gimana pun, serba salah. Apa gue harus naked (telanjang), masak pepaya gue diliatin orang kemana-mana. Di kosan teman itu, aku diusir sampai enggak boleh datang lagi," sambungnya.
Selain mencoba mengenakan jilbab, Nia juga pernah mengalami pengalaman pahit saat mengikuti ajang kecantikan. Ia yang menggunakan make up, justru dipanggil 'bencong'.
Advertisement
Mental Baja
"Gue pernah full make up, karena waktu itu fashion show. Gua pakai dres, dan loe tahu apa yang terjadi? Penonton pada neriakin gue bencong-bencong terus ketawa. Muka gue mau ditaruh mana. Ntar gue tanya teman gue masih ada videonya atau enggak. Kayaknya hidup gue kok serba salah," ungkapnya di video yang lain.
Meski begitu, segala cacian dan hinaan pada dirinya membuat Nia punya mental baja. Ia kini mengaku sudah lebih menerima dirinya apa adanya.
Ia justru semakin banyak mendapat pujian dan jadi sosok inspiratif bagi kebanyakan wanita agar tak lagi pesimistis dengan penampilan mereka. Sosok Bimo yang tampak setia dan menerima sang istri apa adanya membuat pasangan ini semakin mendapat dukungan dari warganet.
Berbeda dengan Nia, wanita asal India justru sengaja menyamar sebagai seorang pria selama 36 tahun. Hal itu dilakukan untuk membesarkan putrinya semata wayang yang hidup 'dalam masyarakat patriarki'.
S. Petchiammal baru berusia 20 tahun ketika perempuan Tamil Nadu itu kehilangan suami karena serangan jantung, 15 hari setelah pernikahan mereka. Dia berasal dari Desa Katunayakkanpatti dengan budaya patriarki yang dominan, dilansir dari laman Times Now News, Rabu, 18 Mei 2022.
Mengubah Nama
Petchiammal melahirkan seorang bayi perempuan, tetapi ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan jadi masalah bagi perempuan dalam masyarakat patriarki.Hal ini menyebabkan Petchiammal dilecehkan oleh orang-orang desa.
Dalam sebuah wawancara dengan The New Indian Express, ia mengatakan harus menjadi 'Muthu' setelah kematian suaminya. Membesarkan anaknya terbukti sulit ketika dia bekerja di lokasi konstruksi, hotel, dan toko teh. Sang ibu mengatakan kepada media tersebut bahwa dia menghadapi pelecehan, ejekan seksual, dan kesulitan.
Untuk mengakhiri penderitaannya, dia pergi ke Kuil Tiruchendur Murugan, memotong rambutnya, dan mengganti pakaiannya dengan kemeja dan lungi. Petchiammal mengubah namanya menjadi Muthu.
Selama 30 tahun lebih, Petchiammal mengatakan dia dipanggil 'Annachi'. Panggilan tersebut merupakan nama tradisional untuk pria di mana pun dia bekerja. Pengakuan perempuan tersebut pun viral di dunia maya. "Saya melakukan semua jenis pekerjaan, mulai dari bekerja sebagai pelukis, ahli teh, ahli parotta hingga pekerjaan 100 hari," ujar dia.
Putri Patchiammal, Shanmugasundari, kini telah menikah, tapi dia belum siap untuk mengganti pakaiannya. Dia mengatakan identitas alternatifnya memastikan kehidupan yang aman bagi putrinya. Untuk alasan ini, dia ingin tetap 'Muthu' sampai kematiannya.
Advertisement