Nihil Infeksi Pasca Operasi Pemisahan, Bayi Kembar Siam Sukabumi Dirawat di Ruang Inap

Interaksi secara fisik kedua bayi kembar siam asal Sukabumi secara umum dalam keadaan baik.

oleh Arie Nugraha diperbarui 07 Jun 2022, 18:11 WIB
Bayi kembar siam perempuan dempet dada dan perut berusia 11 bulan asal Sukabumi, Jawa Barat, Zahira dan Zaina bersiap menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Rabu, 25 Mei 2022. (sumber foto : Humas RSHS)

Liputan6.com, Bandung - Usai dikuranginya pendukung medis untuk bayi kembar siam Zahira - Zaina asal Sukabumi, Jawa Barat, tim dokter penanganan bayi kembar Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) menyebutkan luka hasil operasi pemisahan bersih dari infeksi.

Keduanya kini telah dipindahkan ke ruang rawat inap Kenanga 2 RSHS, setelah beberapa hari berada di ruang perawatan intensif pasca operasi pemisahan pada tanggal 25 Mei 2022.

"Untuk luka - luka operasi di luar dimulai dada sampai perut itu ditangani oleh tim dokter bedah plastik dan bedah saraf. Kalau untuk bagian dalam liver dipegang oleh dokter anak, tetapi untuk penyembuhannya akan menyembuh dengan sendirinya. Akan menjadi daging dengan sendirinya," ujar Sekretaris tim dokter penanganan kembar siam RSHS Fiva Aprilia Kadi, Bandung, Selasa, 7 Juni 2022.

Menurut Fiva interaksi secara fisik kedua bayi kembar siam Sukabumi secara umum dalam keadaan baik. Bahkan salah satu bayi kembar ini dapat menghabiskan makanan yang disediakan oleh rumah sakit.

Tetapi bayi yang lainnya tengah mengalami flu, sehingga nafsu makannya agak berkurang. Fiva mengatakan akan segera memberikan obat agar nafsu makannya kembali.

"Karena usianya sudah 6 bulan jadi sudah bisa makan, minum susu. Jadi setiap hari dapat makan tiga kali komplit dengan lauk pauk. Untuk asupan gizinya sudah dihitung oleh tim gizi khusus bagian anak," kata Fiva.

Fiva menyebutkan dengan kondisi yang pesat menuju stabil, kedua bayi kembar siam ini kemungkinan akan bisa dipulangkan pekan ini.  

 


Persiapan Perawatan di Rumah

Namun kepastian hari kepulangan kedua bayi kembar siam asal Sukabumi ini belum dapat ditentukan.

"Jadi besok akan ada pertemuan antara tim dokter dengan psikolog dan keluarga, tim gizi, tim tumbuh kembang anak, karena tetap setelah pulang harus menyiapkan keluarga untuk perawatan di rumah," ungkap Fiva.

Alasannya, akan terjadi perbedaan cara perawatan di rumah sakit dan di rumah untuk bayi kembar siam ini.

Selain itu, otoritas RSHS Bandung juga akan melakukan pembicaraan dengan dokter spesialis anak di Sukabumi yang dekat dengan kediaman bayi kembar siam ini.

"Sehingga kalau pun Zahira - Zaina pulang akan tetap dipantau dokter spesialis anak di sana," tukas Fiva.


Tantangan Saat Operasi

Ketua Tim Dokter RSHS Penanganan Bayi Kembar Siam Dikki Drajat Kusmayadi mengatakan level kesulitan pemisahan organ vital saat operasi Zahira-Zaina adalah bagian luar tubuh yaitu dada, tulang dada bagian depan, dinding dada dan perut.

Dikki menerangkan dalam pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam dempet dada dan perut ini melibatkan tenaga medis lintas disiplin.

"Ada spesialis anestesi bedah, dokter bedah anak, bedah thorax (dada), kemudian bedah plastik. Tetapi tenaga medis penunjang juga banyak dari dokter spesialis anak, radiologi, fisioterapi, patologi klinik dan tim edukasi untuk orangtuanya," kata Dikki.

Dikki menuturkan edukasi untuk orang tua bayi kembar siam dempet dada dan perut dilakukan guna stabilitas kejiwaannya. 

 


Kembar Siam ke-20 yang Dirawat di RSHS

Zahira - Zaina merupakan bayi kembar siam ke-20 yang dirawat di RSHS. Bayi ini pula merupakan bayi kembar siam dempet ke 6 yang berhasil dipisahkan oleh tim dokter.

Sejak tahun 2010, RSHS telah merawat sebanyak 20 bayi kembar siam dempet. Dari jumlah itu baru 6 bayi yang berhasil dipisahkan.

Pasalnya sisa bayi kembar siam yang lain tidak dilakukan operasi tindakan pemisahan karena kondisinya tidak memungkinkan, dalam penanganan perawatan kondisinya memburuk.

Sebelumnya dikabarkan kondisi bayi kembar siam asal Sukabumi Zahira - Zaina terus stabil dan membaik pasca operasi pemisahan yang digelar pada 25 Mei 2022.

Bayi kembar siam berusia 11 bulan itu menjalani operasi pemisahan oleh tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena dempet di bagian dada dan perut. Usai operasi tampak kedua bayi sudah mulai aktif kembali. 

(Arie Nugraha)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya