Pasokan CNG Subholding Gas Pertamina Bantu Kerajinan Rotan Bersaing di Pasar Global

PT Gagas Energi Gagas memasok gas bumi ke meningkatkan daya saing pengerajin rotan dikancah global, dengan memasok gas bumi terkompresi atau Compress Natural Gas (CNG) untuk mendukung kegiatan produksi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono pada 07 Jun 2022, 20:36 WIB
Perajin menyelesaikan kerajinan dari bahan rotan di Jakarta, Senin (13/9/2021). UMKM akan menjadi sektor dunia usaha yang memagang peranan penting dalam pemulihan ekonomi karena telah berkontribusi sebagai penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina melalui PT Gagas Energi Gagas memasok gas bumi ke meningkatkan daya saing pengerajin rotan dikancah global, dengan memasok gas bumi terkompresi atau Compress Natural Gas (CNG) untuk mendukung kegiatan produksi.

Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah mengatakan, sejak Januari 2022 CNG produk Gaslink ke salah satu produsen mebel rotan di Cirebon, yaitu PT Tanamas Industry Communitas dengan volume penyaluran mencapai 1.000 - 3.000 M³ per bulan. Penggunaan gas bumi dapat menghemat biaya energi dan lebih kompetitif sekitar 20 persen jika dibandingkan dengan bahan bakar lain sehingga mendorong efisiensi biaya produksi.

“Gagas berkomitmen mendukung upaya produsen rotan seperti PT Tanamas Industry Communitas melalui penyediaan energi yang efisien dan bersih sehingga para produsen rotan dalam negeri dapat terus berkembang dan memiliki daya saing di pasar internasional,” kata Hardiansyah, di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Hardiansyah mengungkapkan, Gagas sebagai afiliasi dari Subholding Gas terus menunjukkan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur gas di Indonesia melalui penyediaan gas bumi beyond pipeline.

Sampai dengan April 2022, Gagas telah melayani sekitar 202 pelanggan industi dan komersial yang belum terjangkau jaringan gas pipa dengan total penyaluran rata-rata mencapai 175.000 MMBTU per bulan.

“Komitmen Gagas adalah untuk dapat berkembang dan tumbuh bersama-sama pelanggan melalui pemanfaatan energi baik gas bumi. Komitmen ini tersebut sejalan dengan harapan pemerintah terkait peran aktif dunia usaha untuk membantu Indonesia agar tidak hanya menjadi produsen bahan baku rotan, tetapi juga menjadi produsen produk jadi rotan terbesar di dunia,” tutur Hardiansyah.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gas Bumi

embangunan pipa gas bumi Muara Karang- Muara Bekasi ibertujuan meningkatkan pemanfaatan atau penggunaan gas bumi nasional,

Manajer Pabrik PT Tanamas Industry Communitas Sonny A Tanams menyampaikan, penggunaan gas bumi memegang peranan penting dalam proses produksi mebel rotan, pasokan CNG dari Gagas membantu kerjainan lokal lebih efisin

Sonny mengungkapkan, salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh produsen rotan adalah lemahnya daya saing produk, jika dibandingkan dengan negara pesaing. Kurangnya daya saing tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti kesulitan mendapatkan bahan baku yang berkualitas, belum berkembangnya desain produk hingga tingginya biaya produksi.

“Gas bumi kami gunakan untuk burner pada saat proses pembuatan lengkungan-lengkungan pada mebel rotan. Semakin banyak model lengkungan yang dibuat maka akan semakin banyak gas bumi yang dibutuhkan,” jelas Sonny.

PT Tanamas Industry Communitas menghasilkan kerajinan mebel rotan seperti kursi, meja, rak, stool dan furniture lainnya. Selanjutnya hasil produksi mereka diekspor ke beberapa negara di Eropa dan Amerika. Usaha kerajinan ini beroperasi sejak tahun 1972 dan saat ini mampu mengekspor mebel rotan sekitar 20-30 kontainer per bulan.

Mengutip data dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, diperkirakan hampir 85 persen bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan dari Indonesia.

Sejak awal, PT Tanamas Industry Communitas menyasar pasar luar negeri. Seluruh aspek dalam proses produksi sangat diperhatikan, termasuk penggunaan gas bumi untuk membentuk produk kerajinan menjadi model yang diharapkan.


Pertamina Tingkatkan Kerjasama Minyak dan Gas Bumi dengan BUMN Azerbaijan

Gedung PT Pertamina di Jakarta. Foto: Pertamina

Sebelumnya, Pemerintah RI dan Azerbaijan sepakat meningkatkan kerjasama bidang energi, termasuk minyak dan gas bumi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi serta SKK Migas dan Kementerian Energi Azerbaijan memfasilitasi pertemuan BUMN migas kedua negara, yakni Pertamina Hulu Energi (PHE) dan SOCAR.

Kerjasama ini merupakan tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Menteri Energi Indonesia dan Menteri Energi Azerbaijan pada 30 April 2021 secara virtual. MoU mencakup peningkatan kerja sama dalam pengembangan migas, energi alternatif dan energi terbarukan.

"Kami mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Energi Azerbaijan dan jajarannya untuk bekerjasama sebagai tindak lanjut MoU yang sudah ditandatangani Menteri Energi Azerbaijan dan Indonesia," jelas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6/2022).

Tutuka menyampaikan, Ditjen Migas dan SKK Migas memfasilitasi pertemuan antara Pertamina Hulu Energi dan SOCAR (BUMN Azerbaijan), serta juga perusahaan lainnya dan mendapat sambutan positif.

Selanjutnya, Pertamina Hulu Energi akan menindaklanjutinya dengan menyampaikan potensi lapangan-lapangan migas secara lebih detil, kriteria atau keinginan spesifik dan sebaliknya potensi yang bisa dikerjasamakan dari pihak Azerbaijan.

"PHE akan berkomunikasi langsung dengan pihak perusahaan Azerbaijan. Kedutaan Besar RI untuk Azerbaijan yang dipimpin Dubes Hildi Hamid sangat membantu dan mendukung terselenggaranya pertemuan ini dan ke depan akan membantu memantau bersama kami perkembangan tindak lanjut tersebut," papar Tutuka.

10 Ladang Gas Terbesar Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya