Ekspansi Pasar Petrokimia, Pertamina International Shipping Beli Kapal Tanker “Precious”

Kapal PIS Precious PIS memiliki kapabilitas untuk mengangkut kargo chemical, Dirty Product Petroleum, dan Clean Product Petroleum.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Jun 2022, 21:17 WIB
Pembelian kapal PIS Precious ini berlangsung pada Jumat, 27 Mei 2022 di Singapura, dan dihadiri oleh Direktur Perencanaan Bisnis PIS Wisnu Medan Santoso, Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati, dan Managing Director Pertamina International Shipping Pte.Ltd (PISPL) Brilian Perdana.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina International Shipping (PIS) menambah aset kapal tanker dengan spesifikasi khusus chemical berukuran Medium Range (MR) bernama PIS Precious.

Pembelian kapal ini bagian ekspansi pada bisnis-bisnis potensial dalam berbagai segmen dan jenis kargo, di antaranya adalah untuk pasar produk petrokimia.

“Penambahan armada kapal ini merupakan salah satu strategi investasi PIS untuk mempertahankan dan meningkatkan market share PIS terutama di luar negeri,” ujar Pjs Corporate Secretary PIS Roberth MV Dumatubun dalam keterangannya, Selasa (7/6/2022).

Pembelian kapal PIS Precious ini berlangsung pada Jumat, 27 Mei 2022 di Singapura, dan dihadiri oleh Direktur Perencanaan Bisnis PIS Wisnu Medan Santoso, Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati, dan Managing Director Pertamina International Shipping Pte.Ltd (PISPL) Brilian Perdana.

Kapal PIS Precious PIS memiliki kapabilitas untuk mengangkut kargo chemical, Dirty Product Petroleum, dan Clean Product Petroleum.

Kapal ini diserahkan dari PIS ke anak usahanya yaknis PISPL untuk dioperasikan dan dikomesialisasikan.

Penempatan kapal PIS Precious ke PISPL merupakan salah satu upaya pengembangan pasar non-captive internasional, di mana sebelumnya PISPL telah memiliki pengalaman mengkomersialisasikan kapal PIS Polaris dan PIS Paragon yang sukses disewa oleh pemain global.

“Kedepannya, dengan strategi bisnis yang semakin matang, PIS akan terus berupaya mengembangkan lini bisnisnya untuk mewujudkan visi menjadi “Perusahaan Shipping terkemuka di Asia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Roberth.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Kembangkan Bisnis LNG, Pertamina International Shipping Gandeng PT Badak NGL

PT Pertamina International Shipping (PIS) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Badak NGL untuk pengembangan bisnis gas alam cair (LNG). (Dok Pertamina)

PT Pertamina International Shipping (PIS) menjalin kerja sama dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (PT Badak NGL). kerja sama yang dituangkan dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) ini mengenai pengembangan bisnis gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG).

Potensi bisnis LNG di tanah air di dalam negeri terus berkembang, mulai dari penyaluran untuk kebutuhan pembangkit listrik, kebutuhan LNG di kilang-kilang dalam negeri, kebutuhan industri, hingga smelter.

Kesepakatan kerja sama PIS dan Badak NGL yang ditandatangani oleh Direktur Perencanaan Bisnis PIS Wisnu Medan Santoso dan Presiden Direktur & CEO PT Badak NGL Gema Iriandus Pahlawan.

Penandatanganan MoU ini terdiri dari, namun tidak terbatas pada:

1. Ship-shore Compatibility Study (SSCS) terkait penyaluran LNG yang diproyeksikan akan mengangkut kargo LNG dari Terminal Bontang

2. Engineering Design (FEED), EPCC, Operasional, dan Maintenance Terminal/STS LNG atau LPG

3. Pengembangan Green Terminal untuk terminal milik SH IML.

Pjs Corporate Secretary Pertamina International Shipping Roberth MV Dumatubun menjelaskan, sebagai bentuk komitmen untuk terus ekspansi kompetensi bisnis, Pertamina International Shipping perlu ekspansi di penguasaan teknologi terminal LNG dengan cara menggandeng perusahaan sesama Pertamina Group yang berkompeten dalam bisnis LNG yaitu PT Badak NGL.

"Hal ini juga selaras dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi compatibility antara terminal dan kapal,” ujar Roberth MV Dumatubun, dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5/2022).

Selain mendorong sinergi di Pertamina Group, kerja sama pengembangan pada bisnis LNG dan Green Terminal ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menerapkan Environment, Sustainability, & Governance (ESG) dalam rangka menjaga keberlanjutan bisnis di masa depan.

 

 

 


Pertamina International Shipping Cetak Laba USD 127,51 Juta di 2021

Kapal MT Sanggau milik PT Pertamina International Shipping (PIS). (Dok Pertamina)

Sebelumnya, PT Pertamina International Shipping (PIS) Subholding Integrated Marine Logistics mencetak laba USD 127,51 juta pada 2021. Laba Pertamina International Shipping di 2022 ini naik 52,33 persen dibanding 2020 yang berada di angka USD 83,71 juta.

Kenaikan laba ini didorong dari kenaikan pendapatan yang mencapai USD 1,73 miliar sepanjang 2021. Tidak hanya naik signifikan dibanding pendapatan 2020 yang berada di level USD 837,06. Pendapatan 2021 bahkan melampaui angka USD 1,70 miliar yang semula ditargetkan oleh perusahaan.

“Peningkatan kinerja ini sejalan dengan pertumbuhan bisnis PIS dan bertambahnya aset tetap pasca restrukturisasi dan penunjukan PIS sebagai Sub Holding Integrated Marine and Logistics. Kami berharap kinerja PIS dapat terus meningkat dan bersinergi agar seluruh fungsi mampu berkembang bersama secara berkelanjutan,” ujar Pjs Corporate Secretary PIS Robert MV Dumatubun dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4/2022).

Selama 2021, kapal-kapal milik PT Pertamina International Shipping (PIS) semakin diminati oleh para pemain energi kelas dunia.

Tercatat sebanyak 26 dari 95 kapal milik PIS telah melayani kargo pelayaran internasional non Pertamina sejak tahun 2021. Kapal-kapal berbendera Indonesia ini antara lain mengangkut muatan berupa minyak mentah (crude oil), white oil, dan gas.

Puluhan kapal milik PIS ini disewa oleh pemain energi kelas dunia seperti Shell, Geogas, Karpowership, Petco (anak usaha Petronas), Trafigura, hingga Aramco Trading.

“Ekspansi kargo ini merupakan wujud komitmen PIS menjadi perusahaan pelayaran terkemuka di Asia dengan menggapai semua kemungkinan potensi bisnis baru yang bisa diraih dengan tetap mengedepankan keandalan operasional kapal untuk tetap dapat memberi pelayanan terbaik bagi customer,” papar Robert.

 

Infografis Skenario Pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala 402. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya