Liputan6.com, Jakarta - Mulai tayang hari ini, Rabu (8/6/2022), serial superhero Muslim Marvel Cinematic Universe (MCU) sebelumnya telah lebih dulu menebar kontroversi. Sejak trailer pertamanya rilis, Ms. Marvel disebut kritik online akibat kekuatan karakter utamanya, Kamala Khan (diperankan Iman Vellani).
Alih-alih mengadopsi kemampuan Mr. Fantastic-esque yang melar dari komik aslinya, serial Disney+ ini secara kontroversial membawa kekuatan pahlawan muda ke arah baru dengan memberinya kemampuan berbasis cahaya. Banyak yang menyuarakan keprihatinan mereka tentang perubahan ini, lapor The Direct, seperti dilansir Rabu (8/6/2022).
Baca Juga
Advertisement
Penggemar mengklaim keputusan itu merusak busur emosional Kamala dari buku komiknya. Kepala MCU, Kevin Feige, mempertimbangkan masalah ini, mengklaim bahwa perubahan itu untuk menyelaraskan karakter dengan kontinuitas yang dibuat Marvel Studios. Co-creator dari karakter Ms. Marvel pun angkat bicara tentang perubahan kontroversial tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Entertainment Weekly, produser eksekutif Ms. Marvel dan co-creator karakter buku komik dengan nama yang sama, Sana Amanat, membahas tanggapan penggemar terhadap kekuatan super baru Kamala Khan. Ia menyatakan, keputusan mengubah kekuatan Ms. Marvel merupakan konstruksi ringan untuk lebih menyelaraskannya dengan jadwal-jadwal di masa depan.
Ini termasuk dalam proyek-proyek, seperti The Marvels. Sentimen yang sebelumnya disebutkan presiden Marvel Studios Kevin Feige, "Jelas, begitu banyak pertunjukan yang merupakan adaptasi, dan kami pikir penting untuk memastikan bahwa kekuatannya terhubung dengan cerita yang lebih besar di semesta Marvel."
"Kami ingin memastikan ada sedikit lebih banyak cerita untuk diceritakan setelah seri ini. Jelas, ia masuk ke The Marvels," ia menambahkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Langkah yang Tepat?
Produser serial itu menyadari kekhawatiran penggemar dengan perubahan tersebut, tapi meyakinkan mereka bahwa perubahan itu adalah "langkah yang tepat." "Kekuatan (Ms. Marvel) memang terlihat berbeda, yang sangat kontroversial. Saya tahu orang-orang seperti, 'Berani-beraninya kalian mengubah kekuatan!'" ia mengatakan.
Ia menyambung, "Saya tahu orang-orang kesal tentang hal itu, tapi sebagai seseorang yang mungkin salah satu orang yang paling dekat dengan karakter ini sejak awal, dan setelah berbicara dengan Willow tentang ini juga, saya pikir Willow dan saya selalu merasa bahwa ini masuk akal. Langkah yang tepat karena ada cerita yang lebih besar untuk diceritakan."
Amanat juga menyebutkan bagaimana kekuatan baru Kamala akan tetap membawa DNA yang sama dengan yang ada di halaman grafis sambil mampu mencapai kemampuan yang "terasa besar dalam lingkup dan sinematik dengan cara berbeda." "Kita bisa melakukan banyak hal menyenangkan dengannya (karakter Kemala)," tuturnya.
Ia berkata, "Saya tidak ingin terlalu membocorkan bagaimana dia menggunakan kekuatannya, tapi mereka menyenangkan dan melambung."
Advertisement
Bernuansa Pakistan
Amanat mengatakan, "Pada titik yang sama, inti dari kekuatan dalam komik ada di sana, baik dari sudut pandang metaforis dan dari sudut pandang visual. Kami menciptakan elemen yang membuatnya merasa dan terlihat agak gila, tapi juga sangat keren. Saya pikir itu akan akrab bagi orang-orang, tapi di saat yang sama, berbeda dengan cara yang segar dan unik."
Time melaporkan, Ms. Marvel terjadi kira-kira satu atau dua tahun setelah peristiwa Avengers: Endgame. Pendatang baru Vellani diharapkan membuat debut layar lebar MCU-nya di The Marvels, sebuah film yang dijadwalkan rilis 2023 yang menceritakan pahlawan super Captain Marvel, Ms. Marvel, dan Monica Rambeau, yang diperkenalkan di WandaVision.
Penonton Pakistan khususnya akan akrab dengan musik, film, kain, dan makanan yang disertakan dalam Ms. Marvel. Ada referensi ke Baazigar, salah satu film superstar Bollywood Shahrukh Khan, serta lagu-lagu populer dari artis Pakistan, seperti Peechay Hutt dari musisi Hasan Raheem, Justin Bibis, dan Talal Qureshi.
Menjadi keren itu penting, catat Amanat, yang juga seorang Muslim Pakistan-Amerika yang dibesarkan di New Jersey, sama seperti Kamala. "Anda sering melihat orang Asia Selatan semata sebagai orang (pandai) matematika yang kutu buku," katanya.
Bukan Superhero Muslim Pertama
Ms. Marvel sebagian terinspirasi dari pengalaman hidup Amanat. Ketika menciptakan karakter tersebut dengan penulis Willow Wilson, artis Adrian Alphona, dan editor Stephen Wacker, ia bertanya pada dirinya sendiri apa artinya jadi seorang gadis Muslim.
"Mungkin Anda menutupi, mungkin Anda mengenakan pakaian dengan cara tertentu, Anda harus sangat sadar bagaimana Anda dengan pria dan semua aturan yang menyertainya, dan saya banyak berjuang dengan itu," katanya.
"Saya melihat dunia, dan ada semua gambar ini yang tidak terlihat seperti saya, atau mereka terlihat seperti versi buruk saya." Dengan Ms. Marvel, ia berharap para wanita muda Muslim dapat merasa dilihat, terlepas dari bagaimana mereka menjalankan keimanan mereka.
Ms. Marvel bukanlah superhero Muslim pertama di Marvel Universe. Sebelumnya sudah ada Sooraya Qadir, yang muncul dalam acara TV animasi Wolverine and the X-Men, serta sebagai kameo video game adalah personel dari X-Men. Karakter ini lahir di Afghanistan sebelum dijual sebagai budak, dan telah dikritik karena penggambaran orientalis.
Advertisement