Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, seluruh lahan industri yang tersedia di Kawasan Industri Terpadu atau KIT Batang untuk tahap pertama sudah ludes dibeli investor.
Kabar baik ini disampaikan Bahlil saat mendampingi Presiden Jokowi dalam seremoni acara Seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6).
Advertisement
"Alhamdulillah, tahap pertama sudah seperti ini. Dan semua lahan 450 hektare untuk tahap pertama sudah terlaku jual habis," tegasnya.
Bahlil berkelakar, capaian positif ini berkat kerja sama sehati antara Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam mengawal industri proses pembangunan Industri Kit-Batang.
"Ini terjadi karena ada kolaborasi sehati antara Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri BUMN dan pemda provinsi Jawa Tengah yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo)," jelas Bahlil.
Selain kolaborasi sehati antara Erick Thohir dan Ganjar, lanjut Bahlil, kesuksesan KIT Batang dalam menggaet investor juga tak lepas dari sinergi antara Kementerian PUPR dan Kementerian Investasi dalam penyediaan lahan hingga proses pembangunan.
Dia pun berharap kolaborasi antar Kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terus dapat ditingkatkan. Hal ini demi memenuhi target realisasi investasi di tahun 2022 yang mencapai Rp1.200 triliun.
"Semoga kompak terus, agar realisasi investasi berikutnya bisa terpenuhi ke depan," tutup Bahlil.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Percepat Bangun KIT Batang, Menteri Basuki Minta Tarik Tenaga Kerja Lokal
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mendorong pemanfaatan tenaga kerja lokal dalam jumlah banyak untuk membangun Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
"Dalam proses pembangunan infrastruktur KIT Batang diharapkaan semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Minggu (3/4/2022).
"Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakan produk dalam negeri, atau kalaupun produk dari luar, harus punya pabrik di sini," imbuh dia.
Guna mendukung percepatan pengembangan kawasan industri tersebut, Kementerian PUPR secara terpadu tengah mempercepat pembangun sejumlah infrastruktur dasar. Meliputi konektivitas, sumber daya air, permukiman dan perumahan melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
Untuk mendukung konektivitas, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta tengah menyelesaikan pembangunan jalan akses menuju KIT Batang paket 1.3 sepanjang 14,79 km.
Saat ini tengah dilakukan pekerjaan berupa, galian dan timbunan, pemadatan timbunan, pengecoran rigid Fs'45, install begisting saluran jalan, erection girder, dan overpass Sidorejo. Jalan akses juga telah dilengkapi jembatan Sidorejo sepanjang 82 meter. Ditargetkan akses tersebut akan rampung pada Juni 2022.
Dukungan bidang melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, menyiapkan pembangunan penyediaan air baku yang bersumber dari Sungai Urang Pakat 2 yang berbentuk embung/reservoir, dan dapat menampung air sebesar 1 juta liter kubik untuk dilanjutkan ke Instalasi Pengeolahan Air (IPA/SPAM) yang dikerjakan BPPW Jawa Tengah.
Advertisement
Permukiman
Sementara di bidang permukiman, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah melakukan tiga pekerjaan di KIT Batang.
Ketiga pekerjaan tersebut yakni, pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) berkapasitas 285 liter/detik dan jaringan perpipaan SPAM, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 450 hektar dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).
Kemudian, di bidang perumahan saat ini tengah dibangun rumah susun bagi pekerja dengan tipe barak setinggi lima lantai. Total rusun yang akan dibangun berjumlah 10 tower yang terbagi menjadi 3 paket.
Paket I terdiri dari 4 tower, Paket II dan III masing-masing tiga tower. Saat ini progres fisik telah mencapai 86 persen dan ditargetkan selesai pada Mei 2022.