Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berencana mengambil alih Perum Produksi Film Negara (PFN) dan dilimpahkan pada PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Hal itu dimaksudkan untuk membawa PFN pada ekosistem yang lebih matang, sehingga karya yang dihasilkan dapat dikelola dengan baik.
Advertisement
“Ada rencana Telkom akan mengambil alih PFN. Ini sedang kita kaji. Ini karena kami melihat ekosistem perfilman, PFN kalau berdiri sendiri sulit,” kata Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI, dikutip Rabu (8/6/2022).
Melihat perkembangan industri perfilman saat ini, pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan PFN akan kesulitan jika berdiri sendiri. Ditambah tren konten digital yang tengah menjamur, Tiko menilai karya PFN akan lebih terakomodir jika masuk dalam ekosistem Telkom.
“Kami gabungkan PFN ini menjadi ekosistem Telkom untuk produksi film yang nantinya ditayangkan di platform Telkom melalui Maxtream dan Indihome,” imbuh Tiko.
Perusahaan Umum Produksi Film Negara (Perum PFN) didirikan sebagai Berita Film Indonesia (BFI) pada tanggal 6 Oktober 1945 oleh R.M Soetarto. PFN resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1988 pada tanggal 7 Mei 1988.
Perubahan itu bermaksud agar Perum PFN dapat menjalankan aktivitas secara mandiri berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan sembari misi perusahaan juga bisa berjalan sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Telkom Bakal Kucurkan Pinjaman Rp 1,2 Triliun kepada Telkomsat
Sebelumnya, Manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait shareholder loan kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat). Telkom Indonesia menargetkan fasilitas shareholder loan mencapai Rp 1,2 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/6/2022), manajemen Telkom Indonesia mengatakan, target fasilitas shareholder loan Rp 1,2 triliun, dengan pencairan dilakukan bertahap sesuai dengan penyerapan biaya dalam proses pembangunan satelit.
Total pencairan shareholder loan yang sudah dilakukan hingga kini sebesar Rp 866 miliar. Rinciannya antara lain:
Tahap pertama November 2021 sebesar Rp 221 miliar
Tahap dua Desember 2021 sebesar Rp 132 miliar
Tahap tiga Maret 2022 sebesar Rp 397 miliar
Tahap empat Mei 2022 sebesar Rp 116 miliar
Perseroan telah melakukan transaksi afiliasi berupa shareholder loan kepada Telkomsat pada 13 Mei 2022 senilai Rp 116 miliar. "Pemberian shareholder loan kepada Telkomsat pada 13 Mei 2022 merupakan kelanjutan dari pendanaan proyek atas shareholder loan sebelumnya yaitu investasi satelit HTS,” ujar dia.
Adapun pinjaman tersebut bertenor tujuh tahun dengan grace periode tiga tahun. Shareholder loan memiliki jangka waktu JIBOR tiga bulan +2,5 persen.
Selain itu, Telkom juga menjelaskan mengenai pendirian PT Fita Sehat Nusantara (Fita) dan PT Kuncie Pintar Nusantara (Kuncie).
Advertisement
Pengembangan Fita dan Kuncie
Manajemen Telkom menyatakan, saat ini PT Telkomsel Ekosistem Digital (TED) dengan merek perusahaan yang diberi nama INDICO, PT Fita Sehat Nusantara (Fita), dan Kuncie Pintar Nusantara (Kuncie) telah melakukan kegiatan operasional.
Dalah kegiatan operasionalnya, Fita merupakan platform kesehatan yang menyediakan program gaya hidup sehat, konten relevan, serta fitur yang bertujuan mendorong masyarakat membangun kebiasaan baik, dan menerapkan gaya hidup lebih sehat sebagai betuk pencegahan agar tidak mudah terserang penyakit. "Sampat saat ini Fita telah dipercaya oleh lebih dari satu juta pengguna terdaftar,” tulis manajemen Telkom.
Sementara itu, Kuncie merupakan platform pembelajaran yang menyediakan akses bagi para mentor baik individual maupun institusi yang memudahkan mereka untuk membuka kelas online, menjual materi pembelajaran premium, dan mengadakan webinar, untuk melayani para entrepreneur dan profesional di Indonesia yang ingin belajar topik-topik yang dapat membantu meningkatkan skill mereka. "Saat ini Kuncie telah melayani lebih dari satu setengah juta pengguna terdaftar,” tulis manajemen Telkom.
Adapun pemakaian dana dari penyertaan modal dari Telkomsel kepada PT Telkomsel Ekosistem Digital (INDICO) akan digunakan untuk pengembangan platform digital dan mendukung pertumbuhan bisnis portofolionya.
Jadwal Dividen 2021 Telkom
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membayar dividen untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 14,85 triliun. Dividen tersebut setara 60 persen dari laba bersih 2021 sebesar Rp 24,75 triliun.
PT Telkom Indonesia Tbk membagikan dividen setara Rp 149,9656 per saham. Selain itu, pemakaian laba bersih 2021 juga dibukukan sebagai laba ditahan sebesar 40 persen dari laba bersih 2021. Jumlah itu setara Rp 9,90 triliun.
Laba ditahan itu akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha perseroan. Penetapan penggunaan laba bersih tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom Indonesia pada 27 Mei 2022.
Berikut jadwal pembagian dividen Telkom Indonesia untuk tahun buku 2021:
-Daftar pemegang saham atau recording date pada 9 Juni 2022
-Pasar regular dan negosiasi:
cum dividen pada 7 Juni 2022
ex dividen pada 8 Juni 2022
Pasar Tunai:
Cum dividen pada 9 Juni 2022
Ex dividen pada 10 Juni 2022
Tanggal pembayaran dividen pada 30 Juni 2022
Pada penutupan perdagangan Selasa, 31 Mei 2022, saham TLKM menguat 1,41 persen ke posisi Rp 4.310 per saham. Saham TLKM dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 4.270 per saham.
Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.330 dan terendah Rp 4.230 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.993 kali dengan volume perdagangan 4.849.119 saham. Nilai transaksi Rp 2,1 triliun.
Sepanjang tahun berjalan 2022, saham TLKM menguat 6,68 persen ke posisi Rp 4.310 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 4.850 dan teredah Rp 4.030 per saham.
Total volume perdagangan 14.713.263.344 saham. Nilai transaksi Rp 64,8 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.241.110 kali.
Advertisement