Emiten RS Kedoya Adyaraya Siap Tebar Dividen Rp 86 per Saham

Pembagian dividen untuk tahun buku 2021 PT Kedoya Adyaraya Tbk telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Rabu, 8 Juni 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Jun 2022, 07:23 WIB
Paparan publik PT Kedoya Adyraya Tbk (RSGK), Rabu (8/6/2022) (Foto: Liputan6.com/Agustina Melani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), emiten rumah sakit Grha Kedoya dan Grha MM2100 akan membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 79,9 miliar. Dividen itu setara Rp 86 per saham.

Pembagian dividen untuk tahun buku 2021 PT Kedoya Adyaraya Tbk telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (8/6/2022).

"Iya, Perseroan akan bagikan dividen sebesar Rp 79,9 miliar atau setara Rp 86 per saham, dan akan dibayarkan pada  6 Juli 2022,” ujar Direktur Utama PT Kedoya Adyaraya Tbk, dr Liem Kian Hong saat paparan publik, Rabu, 8 Juni 2022.

Adapun jadwal pembagian dividen perseroan:

-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 16 Juni 2022

-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 17 Juni 2022

-Cum dividen di pasar tunai pada 20 Juni 2022

-Ex pasar tunai pada 21 Juni 2022

-Tanggal Recording Date pada 20 Juni 2022

-Tanggal Pembayaran Dividen pada 6 Juli 2022

Perseroan mencatat pertumbuhan kinerja keuangan positif sepanjang 2021. Perseroan mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 164 persen dari Rp 19,98 miliar pada 2020 menjadi Rp 52,78 miliar pada 2021.

Pertumbuhan laba bersih itu didorong pendapatan perseroan yang naik 47,56 persen menjadi Rp 435,19 miliar pada 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat pendapatan Rp 294,91 miliar.

Adapun beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 251,12 miliar pada 2021 dari realisasi 2020 sebesar Rp 193,45 miliar. Dengan demikian, laba bruto tercatat Rp 184,07 miliar pada 2021. Laba bruto itu naik 81,41 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 101,46 miliar. Sementara itu, laba operasi melonjak menjadi Rp 92,29 miliar pada 2021 dari realisasi 2020 sebesar Rp 34,39 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Perseroan

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan melihat kondisi tersebut, perseroan mencatat laba per saham naik menjadi Rp 106,44 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,88. Total ekuitas perseroan naik signifikan menjadi Rp 841,80 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 487,73 miliar.

Sementara itu, total liabilitas turun menjadi Rp 104,36 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 265 miliar. Perseroan catat aset naik menjadi Rp 946,17 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 752,74 miliar.

Saat ini, PT Kedoya Adyraya Tbk mengelola dua rumah sakit yaitu RS Grha Kedoya dan RS Grha MM2100.  RS Grha Kedoya yang terletak di Jakarta Barat ini memiliki dua unit alat terapi oksigen hiperbarik, dokter hiperbarik yang berpengalaman dan bersertifikat khusus serta perawat yang terampil untuk melayani kebutuhan pasien. Selain itu, RS tersebut memiliki akreditas internasional dari joint commission international.

Sementara itu, RS Graha MM2100 terletak di kawasan industri MM2100, Cibitung yang secara geografis memiliki potensi untuk melayani dan menyediakan layanan kesehatan bagi lebih dari 320 perusahaan global.

Selain itu, perseroan menyediakan pelayanan kesehatan medis untuk para pekerja dan staf perusahaan-perusahaan di kawasan industri MM2100, termasuk trauma center, medical check up dan orthopedi.


Sarana Meditama Rampungkan Akuisisi 45 Persen Saham RSGK

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, emiten pengelola rumah sakit, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) merampungkan pembelian saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) senilai Rp 719,56 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (11/11/2021), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk selesaikan akuisisi 418.351.500 saham milik PT Medikatama Sejahtera dan PT Bestama Medikacenter Investama dengan total persentase kepemilikan seluruhnya sebesar 45 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam RSGK.

Harga pembelian saham Rp 1.720 per saham sehingga total pembelian saham Rp 719.564.580.000 atau Rp 719,56 miliar.

Sebelum akuisisi, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk merupakan pemilik 171.851.000 saham yang mewakili 18,49 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam RSGK.

"Dengan selesainya akuisisi tersebut, SAME telah memiliki 590.202.500 saham yang mewakili 63,48 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam RSGK,” tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

Perseroan menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan RSGK sebagaimana termasuk dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk menyatakan akuisisi ini dilaksanakan dalam rangka penetapan strategi dan upaya perseroan terutama dalam menghadapi pertumbuhan yang pesat dalam bidang pelayanan kesehatan dengan membangun dan mengelola rumah sakit.

"Akuisisi ini dapat membantu mewujudkan tujuan SAME untuk menciptakan suatau perusahaan pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan memperluas pangsa pasar,” tulis manajemen perseroan.

Selain itu juga menciptakan sinergi yang lebih kuat dan mampu bersaing dengan grup perusahaan rumah sakit lainnya dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perseroan.


Sarana Meditama Beli Saham RSGK

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) telah menyelesaikan pembelian saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) senilai Rp 287,83 miliar.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa, Perseroan membeli 167,34 juta saham RSGK dengan harga Rp 1.720 per lembar saham. Dengan demikian, Perseroan kini memegang 171.851.000 saham atau setara 18,49 persen saham RSGK. Naik signifikan dari semula yang hanya 4.511.000 saham atau sekitar 0,49 persen.

"Tanggal transaksi pada 9 September 2021 dengan tujuan investasi jangka panjang, dan status kepemilikan saham langsung," ujar manajemen SAME, Senin, 13 September 2021.

Sebelumnya, emiten pengelola RS Omni ini berencana akuisisi 66 persen saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK).

Dengan akuisisi tersebut, perseroan memperluas kegiatan usaha pelayanan kesehatan SAME di Indonesia. SAME, suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang layanan kesehatan yang berkantor pusat di Jakarta Timur.

PT Kedoya Adyaraya Tbk baru mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 8 September 2021 di papan utama. 

Saat itu, pemegang saham perseroan antara lain Medikatama sebesar 40 persen, PT Bestama Medikacenter Investama sebesar 22 persen, PT United Gramedo sebesar 18 persen dan masyarakat 20 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya